Home Potret Desa Pelatihan Terpadu Lintas Sektor Kementan Antarkan Kopinang Boyolali Mengisi Pasar Eropa

Pelatihan Terpadu Lintas Sektor Kementan Antarkan Kopinang Boyolali Mengisi Pasar Eropa


Bogor | Jurnal Inspirasi

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas para pembuat kebijakan lingkup Dinas Pertanian Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui Pelatihan Teknis Perdagangan Mendukung Gratieks. Digelar Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor pada akhir Januari 2021 secara virtual, pelatihan terpadu dan sinergi lintas sektor ini berhasil mengantarkan kopinang asal Ngemplak Boyolali Jawa Tengah mengisi pasar Eropa.

Kopinang ditampilkan peserta dari Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali sebagai komoditas unggulan yang akan dikembangkan. Kesempatan terbuka setelah salah satu diaspora Indonesia My Bali Coffee yang berkolaborasi dengan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Hamburg, KJRI Frankfurt, KBRI Berlin dan Kementerian Pertanian di tahun 2020, pada Februari ini kembali memperkenalkan kopi dengan cita rasa unik ini.

“ Upaya memperkenalkan ragam kopi nusantara menjadi salah satu upaya diplomasi ekonomi yang dilakukan oleh perwakilan RI. Berkaitan dengan potensi akses pasar untuk komoditas kopi yang dilakukan di bulan Februari ini, Konsul Jenderal RI di Hamburg, menyampaikan informasi yang menggembirakan. Bahwa salah satu diaspora Indonesia pemilik My Bali Coffee menyenangi cita rasa fruity yang dimiliki kopinang, “ ungkap Wahida Narasumber pada pelatihan tersebut, Minggu (07/02/2021).

Menurut Atase pertanian di Brussel yang baru menyelesaikan tugasnya ini informasi dari Jerman tersebut secara tidak langsung memberikan bukti betapa cita rasa kopi khas Indonesia yang unik dapat diterima di pasar tujuan ekspor utama kopi Indonesia yakni Eropa.

Ia berharap informasi ini dapat menjadi faktor pengungkit bagi stakeholder terkait di Kabupaten Boyolali untuk serius mengembangkan varietas kopi Nangka ini. Wahida mengajak para pelaku dan pemerintah untuk bersinergi memacu potensi pertanian menembus pasar dunia.

Kopinang adalah kopi dengan cita rasa fruity yang tajam mengarah ke nangka. Ini adalah kopi liberika yang mempunyai kandungan kafein lebih rendah dibandingkan dengan jenis robusta dan arabika, sehingga aman dikonsumsi oleh semua usia.

Sebelumnya Kopinang lolos cupping di Perancis. Turut bergabung membuka pelatihan, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan kehadiran para pemangku kebijakan adalah untuk senantiasa berupaya, berikhtiar sekuat tenaga mencapai tujuan pembangunan pertanian, khususnya menggenjot ekspor.Kata Dedi tiga kunci keberhasilan ekspor adalah produktivitas, memenuhi kualitas atau kriteria yang diinginkan negara tujuan, dan kontinuitas produk.

Mengenai Gratieks, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut bahwa program ini sebagai gerakan pemersatu kekuatan seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir. Dalam berbagai kesempatan Mentan menyampaikan gerakan tersebut merupakan gerakan bersama untuk mengoptimalkan potensi pertanian Indonesia dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri serta memenuhi pasar internasional.

Terkait pelatihan ini Kepala PPMKP Yusral Tahir menyampaikan secara serius, Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian akan melatih petani dengan komoditas unggulan, pengurus kelompok tani, dan penyuluh dalam pelatihan terpadu yang berkelanjutan. Ia menyebut hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap program Gratieks.

“Pelatihan terpadu ini memiliki target outcome yang terukur, dan akan dilakukan secara berkesinambungan termasuk di dalamnya pelatihan dan bimbingan teknis di lapangan,” ucap Yusral Tahir.

** Osi WR/Regi- PPMKP

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version