Home News ‘Sang Imam’ Serukan Revolusi Akhlak

‘Sang Imam’ Serukan Revolusi Akhlak

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Takbir dan shalawat menggema di Bandara Soekarno-Hatta. Sang Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab tiba di Bandara Soetta sekitar pukul 08.38 WIB, Selasa (10/11). Jutaan jamaah melakukan penyambutan hingga Soetta menjadi lautan manusia. Habib Rizieq bertolak dari Arab Saudi ke Indonesia menggunakan pesawat Saudi Airlines tipe Boeing-777-368 (ER) dengan nomor penerbangan SV816.

Massa memenuhi Bandara Soetta

Kerinduan jamaah terhadap Habib Rizieq tampak diluar perkiraan. Massa menyemut memutihkan kawasan Bandara Soetta di sejumlah titik, mulai dari Terminal 3 sampai di kediaman Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat.

Sejumlah petinggi FPI, seperti Sekretaris Umum FPI Munarman yang hadir bersama Habib Hanif Alatas, menantu Rizieq Shihab, dan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Yusuf Martak juga menyambut di terminal 3. Habib Rizieq Sihab langsung menyerukan revolusi akhlak kepada umat Islam. Ajakan revolusi akhlak disampaikan Rizieq di hadapan para pendukung dan simpatisan FPI yang menyambut kepulangannya di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, Selasa (10/11).

“Kepulangan kali ini saudara, tidak lain, tidak bukan, saya menyerukan dan mengajak kepada semua umat Islam Indonesia, ayo sama-sama revolusi akhlak,” kata Rizieq.

Lebih lanjut, Habib Rizieq menyatakan bahwa revolusi akhlak ini bertujuan untuk menyelamatkan NKRI. Menurut Rizieq, mulai hari ini revolusi akhlak dimulai. Revolusi akhlak dapat dimulai dengan hijrah dari perbuatan maksiat ke perbuatan yang lebih taat akan aturan agama.

“Karena itu, kepada umat Islam, mulai hari ini sudah revolusi akhlak dan semua yang tidak taat harus menjadi taat,” kata Rizieq. “Hijrah dari perbuatan buruk ke perbuatan baik! Kita ganyang segala kezaliman. Kita lawan segala korupsi,” tuturnya.

Sebelumnya, Sekretaris Umum FPI Munarman mengatakan revolusi akhlak yang diusung Rizieq Shihab berbeda dengan revolusi mental yang digaungkan Presiden Jokowi. Munarman mengatakan revolusi akhlak gagasan Rizieq akan menggantikan revolusi mental ala Jokowi yang gagal. Menurutnya, revolusi mental telah gagal karena tak berlandaskan Alquran dan Sunah.

Sementara, Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Ma’arif mengatakan revolusi akhlak punya sandaran yang jelas. Menurutnya, Rizieq hendak memperbaiki perilaku bangsa Indonesia sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW. “Kalau revolusi akhlak berdasar dan bersandar pada akhlak Rasulullah, ajaran Islam. Kalau revolusi mental tanya Pak Jokowi dan kawan-kawan. ya dasarnya apa,” kata Slamet. Rizieq sendiri baru tiba kembali di Indonesia usai 3,5 tahun tinggal di Arab Saudi.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin mengatakan, Habib Rizieq Shihab sepertinya akan tetap kritis kepada pemerintah. Menurut dia, Habib Rizieq Shihab akan mengingatkan pemerintah bila salah arah dan jalan. “Relasi HRS (Habib Rizieq Shihab) dengan pemerintah kita lihat ke depan. Sepertinya HRS akan tetap kritis kepada pemerintah, akan tetap mengingatkan pemerintah jika pemerintah salah arah dan salah jalan,” kata Ujang, Selasa (10/11).

Menurut Ujang, agenda revolusi akhlak yang dibawa Habib Rizieq Shihab, akan menjadikan imam besar FPI itu sebagai kekuatan oposisi nonparlemen. Ujang menegaskan bahwa revolusi akhlak memang sudah sangat diperlukan. Sebab, ujar Ujang, sudah banyak akhlak yang rusak dan perlu diperbaiki. “Revolusi akhlak sebagai antitesa dari revolusi mental Jokowi yang tak jalan,” ungkap Ujang.

“Kita ini hidup di zaman yang sudah tercemar. Jadi dibutuhkan revolusi akhlak tersebut,” lanjut Ujang. 

** ass

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version