Ciawi | Jurnal Inspirasi
Sikap pemilik Kedai Kopi Lain Hati yang tidak menghargai keberadaan Pemerintahan Desa (Pemdes) Bendungan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, karena membuka usaha tanpa memproses izin lingkungan atau warga setempat, menuai protes dari aktivis wilayah Ciawi.
Ujang Ka’mun, salah seorang aktivis wilayah Ciawi menyayangkan sikap pengusaha kedai kopi yang tidak mengurus izin lingkungan atau warga untuk membuka tempat usahanya tersebut. Padahal, saat kedai kopi itu diresmikan belum lama ini, mengundang sejumlah kalangan, baik kalangan akademisi hingga mantan Bupati Bogor, Nurhayanti.
“Tamu undangannya sih hebat-hebat, hampir banyak para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor juga pada hadir. Sayangnya ke warga setempat malah tidak ada izin sama sekali,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (13/10).
Uka panggilan akrab Ujang Ka’mun meminta kepada Pemkab Bogor untuk tidak tebang pilih dalam menegakan aturan sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Ketertiban Umum.
“Dinas terkait yakni Satpol PP Kabupaten Bogor harus turun ke lokasi dan menindak tegas pelaku usaha yang tidak mengindahkan aturan. Bagaimana pun pemerintah desa itu kepanjangan dari pemerintah daerah,” ujarnya.
Uka pun menilai, sikap mengabaikan tatanan pemerintahan ditingkat bawah yang ditunjukan pemilik kedai kopi, merupakan arogansi dari pengusaha yang meremehkan aturan pemerintah.
“Saya minta agar Bupati Bogor langsung memerintahkan jajaran dinas terkait untuk menindak tegas pemilik kedai kopi yang informasi nya salah satu pejabat di lingkungan Pemkab Bogor,” tegas aktivis yang juga penasehat di Forum Masyarakat Ciawi Peduli (Formacip).
Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Ketertiban Umum Kecamatan Ciawi, Rudi menyatakan akan menindaklanjuti laporan yang diterima pihaknya terkait keberadaan Kedai Kopi Lain Hati.
“Kalau ada laporan pasti akan saya tindak lanjuti. Seperti sekarang sudah ada laporan, pasti akan saya datangi kedai kopi tersebut,” tukasnya.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan dari pemilik Kedai Kopi Lain Hati.
** Dede Suhendar