Cisarua | Jurnal Inspirasi
Keberadaan desa-desa di dua kecamatan yakni Cisarua dan Megamendung kondisi sampahnya semakin hari semakin memprihatinkan. Tumpukan sampah terus ada di berbagai sudut sudut lingkungan, hingga kawasan wisata ini layak dijuluki kawasan wisata sampah. Yang terpantau, kondisi yang lebih memprihatinkan adalah di ruas ruas jalan milik Kabupaten Bogor, seperti di jalan alternatif Cikopo Selatan.
Jalan sepanjang 17 kilometer ini kiri dan kanannya dikotori oleh bungkusan sampah yang sengaja dibuang oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sementara itu, kotornya wilayah itu khususnya ditepi jalan Cikopo Selatan, hingga kini belum ada upaya dari intansi terkait. Hingga warga melontarkan kritikan terhadap intansi kebersihan wilayah Ciawi.
“Mungkin sampah yang ada berserakan ditepi jalan itu tidak ada pengelolanya alias sampah yang dibuang secara sembarangan. Hingga tidak ada upaya pembersihan dari Dinas Kebersihan wilayah Ciawi. Karena, onggokan sampah di Bumi Citeko jalan Cikopo Selatan semakin hari semakin menumpuk,” ujar Mulayna.
Warga lainnya, Susilo berharap Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Kebersihan yang beberapa waktu lalu sudah membentuk satuan tugas yang diperuntukkan menangkap para pembuang sampah sembarangan mesti ditegakan. Namun kini kiprahnya dirasakan meredup. “Aktifkan saja lagi tim tersebut, pantau di titik-titik yang kerap dijadikan target pembuangan sampah. Tangkap pelakunya dan berikan sanksi kepadanya supaya mereka kapok. Karena jika ini terus dibiarkan pembuang sampah semberono itu tidak akan kapok dan bahayanya wilayah Puncak akan terus kotor akibat ulah para pembuang sampah sembarangan ini,” imbuhnya.
Tidak hanya peran dari intansi terkait yang kini perlu dilakukan lanjut dia, pemerintah kecamatan dan desa juga jangan tinggal diam. “Cara cara untuk menyadarkan para pembuang sampah ini harus dilaukan dan penangan di lokasi harus dilakukan di setiap desa hingga kawasan Puncak ini bersih dari sampah,” pungkasnya.
** Dadang S