Cisarua | Jurnal Inspirasi
Sampah masih menjadi masalah di kawasan Puncak. Masalahnya, di wilayah Cisarua khususnya di lingkungan pasar, masih banyak warga yang membuang sampah ke sungai. Terlebih, sungai Cisarua yang melintasi ke pinggiran pasar kerap dimanfaaatkan untuk membuang sampah.
Bisa dilihat, di sepanjang aliran sungai Cisarua yang melintasi pasar kondisinya sangat kotor oleh tumpulan sampah. Bau busuk yang menusuk hidung sangat mengganggu terhadap kenyamanan masyarakat atau pengunjung pasar.
“Hingga kini keberadaan sungai Cisarua terus menjadi tempat pembuangan sampah oleh sebagian masyarakat. Ini perlu adanya kesadaran bagi mereka yang suka sembunyi-sembunyi membuang sampah ke kali. Karena, sampah yang dibuang ke sungai tersebut akan menjadi malapetaka bagi masyarakat yang berada dihilir,” ujar Peri, warga Cisarua.
Tidak hanya sungai yang dijadikan tempat pembuangan sampah, melainkan jalan alternatif Cikopo Selatan juga menjadi tempat pembuangan sampah. Titik yang dinilai tidak ada rumah merupakan tempat yang menjadi target para pembuang sampah. Hal ini menjadikan pemandangan di sepanjang jalan tersebut menjadi kotor dengan onggokan sampah yang dibungkus oleh kantong kantong plastik.
Pengawas jalan Cikopo Selatan dari PUPR Unit Ciawi, Maman Daud mengungkapkan, dirinya sangat menyayangkan kepada oknum pembuang sampah secara sembarangan itu. “Petugas dari PUPR Ciawi sering melakukan pembersihan sampah dipinggir jalan tersebut. Tetapi, setelah bersih sampah itu kembali ada. Kita meminta kepada orang orang yang suka membuang sampah sembarangan itu supaya berhenti. Karena, selain mengotori kondisi jalan juga sampah itu bisa menimbulkan bencana banjir dan mengganggu terhadap kesehatan,” tuturnya.
** Dadang. S