Bandung | Jurnal Inspirasi
Kota Sukabumi menjadi daerah pertama yang dinyatakan masuk dalam zona hijau sebaran virus Corona (Covid-19) di Jawa Barat. Dengan demikian, Kota Sukabumi menjadi daerah yang berhak mempersiapkan pelaksanaan kegiatan yang sebelumnya ditangguhkan, salah satunya bisa kembali menyelenggarakan belajar mengajar secara fisik atau tatap muka di sekolah.
Demikian ungkap Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Menurut dia, Kota Sukabumi konsisten memutus mata rantai penularan covid-19 dengan berbagai cara yang disarankan. “Alhamdulilah ada satu wilayah masuk zona hijau yaitu Kota Sukabumi. Saya ucapkan selamat ke gugus tugas, masyarakat Kota Sukabumi yang berhasil meningkatkan semua indeks sehingga menjadi wilayah pertama menjadi zona hijau versi penilaian gugus tugas kami,” ujar Ridwan Kamil.
Ridwan pun meminta Kota Sukabumi tetap mengedepankan ketaatan menerapkan protokol covid-19 secara konsisten meski sudah masuk dalam kategori zona hijau. “Kami izinkan Kota Sukabumi untuk persiapan protokol sekolah karena sesuai aturan kalau sudah zona hijau sudah boleh melakukan persiapan sekolah fisik dengan protokol ketat,” terangnya.
Bahkan, mantan Wali Kota Bandung itu mengintruksikan tim gugus tugas mengawasi langkah – langkah yang dilakukan Kota Sukabumi agar tidak kecolongan dengan kelonggaran sebagai daerah zona hijau.
“Saya perintahkan tim gugus mengawal proses ini belajar dari kegagalan negara lain dan belajar dari negara yang berhasil, itu untuk Kota Sukabumi,” terangnya.
Sementara terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek), Kang Emil menjelaskan, PSBB di lima daerah tersebut mengikuti DKI Jakarta dan masih tetap berlaku hingga 2 Juli 2020. “PSBB Jabar saya tegaskan masih ada yaitu Bodebek hingga 2 Juli. Setelah itu akan kita evaluasi karena laporan per minggu ini virus masih berputar di wilayah tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Gugus Tugas Jabar terus mengejar target 100 persen pengetesan masif di pasar, objek wisata, dan terminal/ stasiun sebagai tiga titik paling rawan selama AKB. Saat ini, Kang Emil mengatakan bahwa kapasitas tes di Jabar sudah mencapai 2.000 per hari sehingga dalam seminggu ini pengetesan usap metode Polymerase Chain Reaction (PCR) menyentuh angka 14 ribu. Totalnya, sudah ada 78.108 tes metode PCR yang dilakukan di Jabar.
ASS |*