24.6 C
Bogor
Wednesday, May 8, 2024

Buy now

spot_img

Setetes Air Memberi Manfaat

Malang | Jurnal Inspirasi
Dalam kehidupan sehari-hari, ketika memiliki air yang sangat melimpah, manusia cenderung tidak menghargainya. Air sering digunakan dengan boros, ini karena manusia tidak menyadari betapa berharganya air bagi kehidupan kita. Segala sesuatu di dunia, termasuk tumbuhan, hewan, manusia, dan lain-lain, semua membutuhkan air. Makhluk hidup tak dapat bertahan tanpa air.

Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengajak kepada penyuluh, petani dan pihak terkait lainnya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dalam pandemi Covid-19. Ajakan tersebut disampaikan Kepala BPPSDMP Kementan Prof. Dedi Nursyamsi, lebih lanjut mengatakan bahwa lahan pekarangan Indonesia sangat luas. Masyarakat bisa menerapkan teknologi family farming dan bisa bercocok tanam di rumah. Teknik lain yang bisa dilakukan adalah melakukan vertical farming seperti tanaman hidroponik dan urban farming dengan memanfaatkan gang-gang bahkan atap gedung.

Kuncinya ketersediaan air dan cahaya yang memadai. Dengan rajin tanam, selain memenuhi kebutuhan pangan juga meningkatkan imunitas. Untuk memperkuat ketahanan pangan, pemanfaatan “lahan tidur”, biasanya lahan berbukit atau lereng dapat dioptimalkan dengan melakukan intercroping/tumpang sari, atau dapat juga melakukan intergrated farming antara ternak (domba, sapi, kambing dll) dengan tanaman, tergantung kebiasaan petani. Demikian pungkas Dedi.

Untuk merespon ajakan kepala BPPSDMP, Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Malang, Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si, Sangat menyadari bahwa kebutuhan air sangat besar disamping untuk pemenuhan kebutuhan peserta, perumahan pegawai, juga termasuk ternak seperti sapi, kambing, ayam dan ternak lainnya. Disisi lain Wasis, pria yang berambut putih namun tetap energik dan selalu tersungging senyuman melihat masih ada lahan yang topografi lokasinya relatif cenderung berbukit tapi belum dioptimalkan, dengan kepiawaian upaya dan daya pikirnya.

Pembenahan lahanpun segera dilakukan untuk ditanami rumput sebagai bahan pakan ternak, pisang cavendish buah-buahan, serta umbi-umbian. Lebih lanjut Wasis mengatakan untuk mewujudkan mimpi dan harapan di Songgoriti, Batu Malang maka alternatif yang ditempuh adalah  penyediaan air yang cukup tanpa harus mengurangi kebutuhan pokok seperti asrama, perumahan dan lain lain. Maka sistem irigasi tetes menjadi pilihan, karena akan mampu menghemat air dan pupuk dengan membiarkan air menetes secara perlahan ke akar tanaman, baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar.

Sistem irigasi ini cocok diterapkan pada lahan kering dengan topografi yang relatif landai. Sebelum mengakhiri obrolan Ka Balai memberikan apresiasi yang  ditujukan kepada unsur pimpinan yang dengan penuh dedikasi mengajak seluruh staf, Widyaiswara dan THL bergotong royong mewujudkan lahan yang produktif dengan aneka tanaman sebagai wujud nyata implementasi arahan Bapak Menteri Pertanian dan Bapak Kepala Badan PPSDMP. 

T2S | ** Wawan H

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles