Ciawi | Jurnal Inspirasi
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) ddampingi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dan Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono mengukuhkan 67 Duta Petani Milenial yaitu petani yang berusia 19 sampai 39 tahun dan Petani Andalan yaitu petani yang berusia diatas 40 tahun. Mereka berasal dari berbagai wilayah Indonesia. Pengukuhan secara online melalui Video Conference bertempat di Agriculture War Room Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Senin (13/4).
Dalam arahannya Mentan mengatakan anak muda yang terjun ke pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik apalagi jika memanfaatkan teknologi yang tersedia.
“ Saya yakin dan percaya anak muda makin banyak yang mau terjun ke pertanian, mereka punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia maka dunia dalam genggaman kalian, “ ujarnya.
Sementara Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menuturkan untuk mengatasi krisis petani yang diperkirakan terjadi 10 tahun kedepan regenerasi mutlak harus dilakukan. Untuk itu dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas.
“Mereka paling berperan sangat strategis dalam pembangunan Indonesia ke depan, Petani muda itu mutlak karena mereka diyakini melek inovasi teknologi dan cerdas,. Petani Mileniall dan Petani Andalan memberi pengaruh positif dan bisa menjadi pelopor, teladan dan contoh bagi generasi muda lain agar terjun di dunia pertanian utamanya dalam agribisnis “ tuturnya.
Ia menegaskan rata – rata petani muda menguasai teknologi informasi sehingga mudah mentransfer teknologi dan menyebarkan aktivitasnya sehingga mampu menarik peningkatan tenaga kerja
“ Pertanian memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap tenaga kerja, pertanian sebagai ladangnya tenaga kerja. Itulah mengapa sebagian besar masyarakat Indonesia adalah petani,’ ujarnya.
Lebih Jauh Dedi menegaskan mereka petani milenial dan andalan membantu pemerintah dalam mempercepat advokasi kepada masyarakat petani, menjadi trend setter untuk menderaskan pertanian.
“ Petani ke petani gelombangnya lebih dekat sehingga akan mudah terjalin komunikasi, ini menjadi corong untuk menyebarkan teknologi pertanian, “ ucapnya.
Ia merasa bersyukur sekarang generasi muda sudah mulai tampak kontribusinya terhadap pembangunan pertanian.  Satu dari 67 Duta Petani Milenial dan Petani Andalan adalah Shofyan Adi Cahyono, petani muda pendiri Sayur Organik Merbabu (SOM) Farm dan Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Citra Muda Dusun Sidomukti, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
PO.SOM Farm saat ini telah berhasil membudidayakan sekitar 50 jenis sayuran organik yang dipasarkan mulai dari konsumen rumah tangga, restoran, supermarket serta beberapa ada yang di ekspor ke Singapura. Wilayah pemasaran meliputi seluruh kota-kota besar di Jawa tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jakarta sampai dengan Kalimantan dengan omzet puluhan juta rupiah per bulan.
RG/PPMKP