Cijeruk | Jurnal Inspirasi
Proyek pembangunan jalur rel kereta ganda atau dobel track Sukabumi-Bogor yang saat ini sedang tahap pengerjaan, dikeluhkan warga Kampung Maseng, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Sebab, akibat adanya proyek dobel track, rumah warga mengalami retak bahkan sampai ambruk.
H. Syamsul Huda, warga Kampung Maseng RT 02/08 mengeluhkan kondisi rumah yang ditempati keluarganya itu, mengalami retak akibat getaran alat berat yang sedang melakukan cut and fill proyek dobel track tersebut. “Tidak hanya retak saja, sebagian bangunan juga ada yang ambruk,” ungkapnya kepada wartawan.
Ia mengaku sudah melaporkan kepada pihak pelaksana proyek pemerintah itu. Namun, jawaban dari pelaksana proyek terkait adanya bangunan rumah warga yang ambruk dan retak itu, tidak digubris sama sekali. “Malah kata pelaksana, tidak ada untuk ganti rugi kerusakan rumah warga,” kata Syamsul Huda menirukan ucapan pelaksana.
Selain menuntut ganti rugi atas kerusakan rumah, Syamsul Huda pun merasa tidak dihargai sebagai warga yang juga korban dari proyek Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian. Syamsul Huda mengungkapkan, harusnya sebelum ada pengerjaan baik pelaksana ataupun dari PT KA, mengajak musyawarah terlebih dulu dengan warga yang akan terkena dampak. “Jangankan minta izin lingkungan, mengajak kami saja sebagai warga musyawarah saja tidak pernah,” paparnya.
Persoalan lain yang membuat warga tiga rumah di Kampung Maseng RT 02/08 resah, yakni akses jalan utama mereka beraktivitas. Karena, jalan yang setiap hari warga lalui, sudah ditutup pelaksana proyek. “Kami bingung harus bagaimana, jalan saja sudah ditutup tanpa ada sosialisasi kepada warga,” tutur Syamsul Huda.
Syamsul Huda berharap agar pemerintah pusat atau daerah termasuk PT KA, memperhatikan keberadaan warga yang semenjak adanya proyek dobel track mengalami kerugian materil maupun moril. “Kami bukan mau menghalangi program pemerintah, tapi pemerintah juga harus memperhatikan warga dan bertanggung jawab atas segala kerugian yang dialami,” tukasnya.
Sementara, di lokasi cut and fill proyek pembangunan dobel track di Kampung Maseng, tidak ada satupun pekerja yang mau memberikan keterangan terkait keluhan warga tersebut.
Dede Suhendar