Leuwiliang | Jurnal Bogor
Tiga pasien dengan status PDP meninggal dunia setelah mendapat perawatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) Leuwiliang. Bahkan, waktunya pun bersamaan hari ini meninggalnya dengan gejala mengarah ke Covid-19.
“Memang benar ada tiga pasien dengan status PDP meninggal dunia dalam waktu yang bersamaan dan sebelumnya sudah dilakukan perawatan di ruangan isolasi RSUD Leuwiliang,” kata kepala bagian pelayanan RSUD Leuwiliang Agus Fauzi kepada wartawan kemarin.
Ia juga menjelaskan, pihak RSUD pun sudah melakukan pemantauan kondisi pasien namun tidak tertolong. Bahkan, langsung dilakukan pemulasaran jenazah dibawa ke rumah duka.
“Pasian dengan status PDP diberikan oleh dokter spesialis paru hanya bukan mengarah ke covid-19 dan baru gejala seperti batuk, sesak, dan hasil labnya ke arah peunemonia,” jelasnya
Lebih lanjut ia menuturkan, sekitar pukul 08.00 proses pemulasarannya sesuai SOP dengan menggunakan alat pelindung diri dan langsung di masukan ke peti jenazah.
“Dari tiga pasien, dua laki-laki dan satu perempuan dengan umur diatas 40 tahun semuanya masuk isolasi itu PDP namun hasil ravid tesnya negatif, hanya gejalanya mengarah ke covid-19,” tuturnya
Agus juga mengaku, ketiga pasien tersebut belum pernah ada riwayat ke luar negeri, untuk pekerjaan belum diketahui dan tak baca statusnya secara lengkap.
“Mungkin karena sifatnya lokal transmition jadi bisa saja gejala tersebut ada, dan pasien baru satu Minggu dirawat, kalau yang dua lagi belum lama dirawat malah salah satunya baru datang dengan kondisi sesak tidak lama meninggal dunia,” ucapnya
Ketika ditanyai jumlah pasien PDP yang dirawat saat ini di RSUD Leuwiliang ia tidak mengetahui lebih detail jumlah terbarunya, hanya dari awal berjumlah 8 orang.
“Sampai saat ini terima laporan ada tiga orang, dengan hari yang sama, asalnya wilayah Bogor barat, satu di Ciampea, Pamijahan dan Jasinga,” tutupnya.
Cepi Kurniawan