Home News Penyebaran Corona Muncul di Klaster Sukabumi

Penyebaran Corona Muncul di Klaster Sukabumi

Bandung | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dikejutkan dengan munculnya penyebaran virus Corona (Covid-19) di satu kecamatan di Kota Sukabumi. Pemprov Jabar pun melakukan penelitian terkait lonjakan angka warga yang terindikasi positif tersebut. “Sukabumi masih kami teliti, lonjakannya datang dari sebuah wilayah, sedang kita teliti kenapa terjadi lonjakan yang sangat besar nanti sedapatnya berita yang lebih kongkrit akan saya sampaikan,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (30/3).

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, klaster atau titik pusat penyebaran virus Corona ini ditemukan setelah pemeriksaan melalui rapid diagnostics test (RDT). Dari 300 orang terindikasi terjangkit Corona, sebagian besar berasal dari klaster Sukabumi. “Tapi intinya inilah pentingnya melakukan tes masif ini, tanpa adanya tes masif kita betul-betul gelap tidak tahu bahwa virus bergerak di daerah yang kita anggap tidak ada pakai feeling ternyata ada, makanya tadinya saya menduga lonjakannya ada di Depok, Bekasi sesuai teorinya, tapi ternyata ada di Sukabumi,” ucap Kang Emil.

Dia mengaku telah menginstruksikan kepada Wali Kota Sukabumi untuk melakukan karantina wilayah parsial (KWP) di kecamatan tersebut, sambil menunggu pemeriksaan kedua dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
“Kita akan pastikan kembali, karena bisa saja ada false positive (positif palsu),” ujarnya. Diberitakan sebelumnya, satu kecamatan di Kota Sukabumi menjadi klaster atau penyebaran baru virus Corona di Jabar. Hal itu terlihat dari hasil rapid test yang dilakukan secara masif sejak pekan lalu.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, gambaran peta penyebaran Covid-19 lewat rapid test tersebut di luar dugaan. Dari 22 ribu hasil tes, 300 orang yang terindikasi positif Covid-19 terdeteksi. Kebanyakan, kata Kang Emil, mereka berasal dari wilayah di Sukabumi tersebut.

“Kami juga sudah menginstruksikan kepada pemerintah kabupaten untuk mengambil tindakan-tindakan, sambil menunggu hasil tes yang kedua. kami harapkan 100 ribu warga Jabar bisa melakukan tes itu,” ujarnya melanjutkan. Sampai saat ini, kata Emil, ada 149 warga Jabar yang positif, 5000-an ODP dan 600 PDP yang tersebar di 27 daerah di Jabar.

Asep Saepudin Sayyev |*

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version