Jakarta, Jurnal Inspirasi
Dinamika politik yang tidak stabil bukan hanya dirasakan oleh Malaysia setelah Tun Dr Mahathir Mohamad menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri. Kini negara tetangga Indonesia lainnya, Timor Leste juga tengah dilanda persoalan serupa. Perdana Menteri Timor Leste, Taur Matan Ruak mengaku telah mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Francisco Gutteres pada Selasa (25/2).
Pengunduran diri ini diputuskan oleh Ruak di tengah ketidakstabilan politik akibat runtuhnya koalisi pemerintah. Di mana Partai Kongres Nasional Rekonstruksi Timor (CNTR) yang didirikan oleh mantan Presiden Xanana Gusmao menarik dukungannya. Alhasil, Ruak berulang kali gagal mendapatkan pengesahan anggaran 2020 karena tidak mendapatkan suara mayoritas. “Saya telah mengirim surat (pengunduran diri) kepada presiden,” ujar Ruak seperti yang dimuat Channel News Asia.
Kendati begitu, Ruak mengatakan siap untuk menjabat sampai pengunduran dirinya diterima presiden.
Sejak terpilih pada pemilihan Mei 2008, Ruak mendapatkan dukungan dari koalisi tiga partai. Termasuk Aliansi Perubahan (AMP) dan CNTR. Sebelumnya pada Sabtu (22/2), Gusmao mengumumkan koalisi baru bersama enam partai. Ia mengaku tengah mempersiapkan pemerintahan baru, tanpa Ruak.
sayYEV