33.3 C
Bogor
Friday, June 27, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 181

Tragedi Pemilu: 57 Petugas KPPS Meninggal Dunia, Masyarakat Berduka

Petugas KPPS meninggal dunia. (Foto: Antara Foto)

jurnalinspirasi.co.id – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menyisakan duka bagi para petugas yang turut mengawalnya. Menurut laporan Kementerian Kesehatan RI, sebanyak 57 petugas Pemilu 2024 dilaporkan meninggal dunia dalam rentang waktu 10-17 Februari 2024.

Kelompok petugas tersebut melibatkan mulai dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) hingga Perlindungan Masyarakat (Linmas).

Dalam pernyataannya yang dilaporkan oleh CNN Indonesia dikutip Senin (19/2/2024), data tersebut tidak hanya mencakup KPPS, tetapi juga melibatkan petugas lainnya.

Menurut data tersebut, jumlah petugas KPPS yang meninggal paling tinggi tercatat di Jawa Barat, mencapai 13 kasus, disusul oleh Jawa Timur dengan 12 kasus. Penyebab kematian terbanyak, yaitu 13 kasus, disebabkan oleh masalah jantung.

Berikut adalah sebaran kasus kematian petugas pemilu di beberapa daerah:

– Sumatra Utara: 2 kasus
– Riau: 1 kasus
– Sumatra Selatan: 2 kasus
– Sumatra Barat: 1 kasus
– Banten: 2 kasus
– DKI Jakarta: 6 kasus
– Jawa Barat: 13 kasus
– Jawa Tengah: 11 kasus
– Jawa Timur: 12 kasus
– Yogyakarta: 1 kasus
– Kalimantan Barat: 2 kasus
– Kalimantan Timur: 1 kasus
– Sulawesi Selatan: 2 kasus
– Sulawesi Utara: 1 kasus.

(vina oktaviani/mg-uik)

Tebing Setinggi 10 Meter di Aliran Sungai Cibalok Tajur Kembali Longsor

Longsor di Tajur (Foto: Bogor24Update)

jurnalinspirasi.co.id – Longsor kembali terjadi pada tebing setinggi 10 meter yang berlokasi di aliran Sungai Cibalok, Tajur. Kejadian ini terjadi dua kali dalam sehari, yakni pukul 08.30 WIB dan pukul 11.00 WIB pada Minggu (18/2/2024).

Longsor tersebut menimbulkan dampak tragis terhadap para pekerja yang tengah mengerjakan proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) pascalongsor sebelumnya pada 28 Februari 2023.

Dikutip dari infobogor pada Senin (19/2/2024), dari total 22 orang pekerja yang ada di lokasi, 4 di antaranya menjadi korban. Dua orang mengalami luka ringan, sementara dua lainnya meninggal dunia pada saat terjadinya longsor kedua. Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan rekan kerja korban.

Sejumlah warganet turut berduka cita atas kejadian ini dengan mengucapkan doa dan belasungkawa melalui berbagai platform media sosial, dengan mengutip kalimat “Innalilahi wa innailaihi Raji’un”.

Pihak berwenang dan tim penyelamat terus bekerja keras dalam upaya penanganan dan pencegahan kejadian serupa di masa yang akan datang.

(ocha lubianti/mg-uik)

Genjot Produksi Padi dan Jagung Nasional, Kementan Siapkan SDM Unggul

Dedi Nursyamsi

jurnalinspirasi.co.id – Hantaman El nino sejak Februari 2023 hingga kini  sangat mempengaruhi produksi bahan pangan. Padi dan jagung merupakan komoditas yang strategis. Tingginya permintaan masyarakat terhadap kedua komoditas ini telah mendorong kebijakan impor bila produksi dalam negeri tidak mencukupi. Dengan latar belakang inilah maka produksi padi dan jagung harus terus ditingkatkan.

Kementerian Pertanian (Kementan)  telah menerapkan pendekatan holistik yang mendukung budidaya padi dan jagung. Dukungan sarana dan prasarana ditujukan pada proses hulu sampai hilir, dari penyiapan lahan sampai pengolahan. Pada setiap proses ini, upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga terus dilakukan.

Saat ini Kementan tengah fokus meningkatkan produksi padi dan jagung nasional dalam satu tahun ke depan. Salah satunya dengan melakukan akselerasi percepatan tanam di seluruh Indonesia sebagai solusi kebijakan impor yang dilakukan akibat dampak cuaca ekstrem El Nino beberapa bulan lalu.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, “Kebijakan akselerasi tanam ini sangat penting kita lakukan untuk menekan impor yang dilakukan akibat dampak el nino. Hari ini kita letakan pondasinya agar ke depan kita bisa swasembada”.

Sejak 2014 alokasi pupuk subsidi kurang lebih 9,5 juta ton dan mengalami penurunan di tahun 4,8 juta ton di tahun 2018 hingga kini. Penurunan ini dipengaruhi oleh kelangkaan bahan baku pupuk. Dalam rangka mempercepat masa tanam satu (MT I) yang telah berlangsung sejak Oktober 2023, Mentan Amran juga menyediakan berbagai kebutuhan yang diperlukan petani, dari pupuk subsidi, benih gratis, hingga kemudahan menebus solar subsidi.

Mentan menambahkan Dukungan nyata pun diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menambah alokasi pupuk subsidi sebesar Rp 14 triliun 2024 atau senilai 7.2 juta ton.

Sebagai unit kerja yang memiliki tupoksi untuk meningkatkan kualitas SDM Pertanian, Maka Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan akan menggelar Training of Trainers (TOT) Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi yang akan dilaksanakan pada tanggal 20-22 Februari 2024 di BBPMKP Ciawi yang  akan dibuka langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman.

Pada acara Konferensi Pers yang dilaksanakan secara online Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP)  Dedi Nursyamsi mengatakan TOT ini akan diikuti oleh peserta 48.111 yang terdiri dari 189 widyaiswara, 253 Dosen, 63 Guru SMKPP lingkup Kementan, 24.607 Penyuluh Pertanian PNS, 12.480 Penyuluh Pertanian PPPK, 1.744 Penyuluh Pertanian THL APBN, dan 8.775 penyuluh pertanian THL BPBD (19/02/2024).

“Seluruh peserta TOT yang akan menjadi kepanjangan tangan Kementan untuk mensosialisasikan terkait kebijakan pupuk bersubsidi ini. Kita harus memastikan sarana dan prasarana ada di lapangan saat akan masuk musim tanam”.ujar Dedi

Dedi menambahkan, adanya inovasi dan penerapan teknologi yang tepat juga perlu di perhatikan. Gunakan benih, bibit yang baik serta perhatikan nutrisi untuk tanaman yakni pupuk.

“Kita maksimalkan penggunaan pupuk  hayati, pupuk organik, pestisida hayati, bio organik. Yang terpenting adalah pemupukan harus berimbang”, pesan Dedi.

Berulang kali Dedi mengingatkan bahwa penyuluh merupakan pendamping petani di lapangan. Maka penyuluh wajib hadir dalam segala kondisi petani di lapangan. Bersama petani, penyuluh harus mendongkrak produksi dan produktivitas padi dan jagung.

Diakhir acara, Dedi menjelaskan bahwa Narasumber yang dihadirkan selama TOT berlangsung merupakan para ahli  dalam  Pengelolaan Pupuk Subsidi dalam Peningkatan Produktivitas Padi dan Jagung, Mekanisme Pemanfaatan Pupuk Subsidi, Pemupukan Berimbang, Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik), dan Optimalisasi Lahan Rawa untuk Meningkatkan Produktivitas Padi dan Jagung.

“TOT ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam pengelolaan pupuk subsidi dan peningkatan produksi padi dan jagung nasional dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani,” tutup Dedi.

(bbpmkp)

Pemilu Berjalan Aman, Warga Kota Bogor Berkreasi Tekan Golput

Suasana TPS 25 di Kampung Bakom, Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan, yang menonjolkan suasana bak pesta pernikahan, Rabu (14/2)

Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 di Kota Bogor berlangsung lancar. Meski hujan mengguyur pada Rabu (14/2/2024) pagi, warga tetap antusias datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Lalu seperti apa upaya agar warga berbondong-bondong menggunakan hak suaranya?

Para KPPS TPS 02, Kelurahan Pabaton mengenakan seragam sekolah menyambut para pemilih, Rabu (14/2).

Wali Kota Bogor, Bima Arya sangat perhatian pada tahapan pemungutan suara pada Pemilu 2024. Tahapan-tahanan mulai pendistribusian surat suara TPS,  kampanye baik tertutup maupun terbuka di Kota Bogor, masa tenang, pembersihan atribut-atribut kampanye berjalan lancar.

Dirinya pun mengucapkan terima untuk semua kerja keras dari seluruh unsur baik Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), penyelenggara Pemilu KPU, Bawaslu Kota Bogor hingga tingkat kelurahan dan warga Kota Bogor yang telah berkolaborasi menciptakan suasana kondusif di Kota Bogor.

Wali Kota juga mengapresiasi semua pihak yang siaga dalam mengantisipasi faktor-faktor lain, seperti cuaca hujan memindahkan perlengkapan kotak suara ke tempat aman.

“Saya bersyukur di 2.913 TPS warga Kota Bogor sudah menggunakan hak pilihnya. Terima kasih untuk kerja keras dan kerja samanya,” tegasnya.

Sedangkan Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol. Bismo Teguh Prakoso menegaskan terkait netralitas. Selain itu, ia menyampaikan sinergitas Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri dan pemerintah daerah sangat penting dalam menyukseskan pemilu.

“Sinergitas ketiganya mampu membuat masyarakat senang dan mengapresiasi. Ketika TNI, Polri dan pemerintah bersatu dan bersama di lapangan sehingga bisa mengurangi dan mencegah niat-niat negatif para pihak yang memiliki niat kurang baik, sabotase, intimidasi dan lain sebagainya,”  kata Kapolresta Bogor Kota.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama istrinya Yane Ardian dan keluarga menyalurkan hak pilihnya di TPS 30, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Rabu (14/2/2024).

Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama istrinya Yane Ardian dan keluarga menyalurkan hak pilihnya di TPS  30, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Rabu (14/2).

Bima Arya datang ke TPS 30 dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 400 meter dari tempat tinggalnya. Setibanya di TPS pukul 09.12 WIB, Bima Arya dan Yane Ardian serta anaknya Kinaura Maisha lebih dahulu melihat papan informasi terkait Capres dan Calon anggota legislatif.
Setelah itu menuju meja pendaftaran menyerahkan surat undangan dan duduk di kursi tunggu hingga sekitar pukul 09.20 WIB. Bima Arya dan Yane Ardian masuk ke bilik suara untuk melakukan pencoblosan.

Sekitar kurang lebih dua menit berada di bilik suara, Bima Arya pun langsung memasukan kertas suara dan mencelupkan jari ke tinta.

Bima Arya mengatakan membutuhkan waktu sekitar dua menit untuk melakukan pencoblosan karena membutuhkan waktu untuk melipat dan menutup kertas suara.

Di tempat terpisah, sebanyak 539 warga binaan di Lapas Paledang Bogor turut ikut serta dalam pemungutan. Mereka dengan antusias mengantre sejak pagi untuk menyalurkan suaranya di lima kertas suara untuk memilih Pasangan Presiden dan Wakil Presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kota yang akan memimpin selama 5 tahun ke depan.

Para narapidana di Lapas Paledang, Kota Bogor, ikut menyalurkan hak pilihnya dalam momentum Pemilu 2024, Rabu (14/2).

Salah satu Warga Binaan, Udin Karsudin (32) berharap Pemilu kali ini bisa melahirkan presiden baru yang membawa Indonesia lebih baik ke depan. Terlebih bagi nasibnya dan warga binaan lain.

“Harapannya mudah-mudahan bisa membawa Indonesia lebih baik. Semoga kami warga binaan bisa lebih diperhatikan kesejahteraannya,” ujarnya.

Kepala Lapas Paledang, Sopian mengatakan di Lapas Paledang terdapat 539 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan 3 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yakni TPS 901, TPS 902, dan TPS 903.

Selain warga binaan Lapas Paledang, pihak Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Lapas ini juga akan menampung suara 98 tahanan yang ada di Polresta Bogor Kota. Namun sistem dalam pemungutan suara di Polresta Bogor Kota adalah sistem jemput bola.

“Kami, KPPS dan Bawaslu setelah dari sini akan menuju Polresta untuk menjemput bola pemungutan suara di sana. Hasilnya akan kembali dibawa ke sini dan menjadi hasil di TPS Lapas Paledang,” ujar Sopian.

Di Kota Bogor, warga cukup kreatif. Seperti di TPS 02 di SDN Pengadilan 5 yang seluruh petugasnya menggunakan seragam SMA. Ketua KPPS TPS 02, Yudhi mengatakan, alasan seragam SMA agar berbeda dengan TPS lain dan menjadi daya tarik untuk warga menggunakan hak suaranya.

“Selain menambah daya tarik kebetulan kita lokasinya di sekolah. Memang tadinya mau pakaian SD tapi sulit juga. Akhirnya memilih untuk pakaian SMA,” ujarnya.

Ia yang juga menggunakan seragam SMA meminjam seragam dari keponakannya yang sudah disiapkan dari semalam.

Di TPS 02 ada 253 DPT yang terdaftar dan tambahan 16 orang, sedangkan untuk pemilih khusus tidak ada. Sejauh ini lanjut Yudhi respon warga yang datang positif.

“Antusiasnya bagus dan pelaksanaan pemilihan juga lancar,” katanya.

Sementara itu, TPS 25 di Kampung Bakom, Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan, tampil nyentrik bak helaran pesta pernikahan. TPS ini dihias dengan tenda dan ornamen-ornamen pernikahan khas adat Sunda. Lengkap dengan pohon-pohon pisang dan buahnya sehingga memperkuat nuansa resepsi pernikahan adat Sunda.

Sejumlah tandan pisang digantung di pohon-pohon tersebut dan bebas dipetik oleh warga yang menyalurkan suaranya di TPS ini.

Ketua KPPS TPS 25, Henri mengatakan, konsep itu dipilih untuk memberikan kesan Pemilu yang berbeda kepada warga setempat. Hal itu juga dilakukan untuk menghilangkan kesan Pemilu yang monoton selama beberapa periode terakhir. Inovasi ini diharapkan membuat masyarakat antusias dan semangat datang ke TPS untuk menyalurkan suaranya.

“Konsep ini dipilih lantaran kebanyakan warga setempat berasal dari suku Sunda. Kami memang sudah langsung menentukan konsep hajatan ini menyesuaikan dengan ketersediaan lahan yang ada,” ujarnya.

Dirinya berharap Pemilu di wilayahnya yang diikuti 206 pemilih ini berjalan damai dan jauh dari perilaku anarkis. Ia juga ingin seluruh masyarakat menyalurkan suaranya dan tidak ada yang melakukan golput. Sebab menurutnya Pemilu menentukan nasib negara 5 tahun ke depan.

Di tempat lainnya, suasana berbeda juga dirasakan warga Kampung Lebak Pilar, RT 5 RW 3 Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah. Mereka tak lagi nyoblos di TPS lapangan seperti momen Pemilu biasanya. Di momen Pemilu tahun ini, mereka melakukan pencoblosan di Rumah Makan Padang.

KPPS  setempat menyulap bangunan yang biasanya dipenuhi kursi dan meja makan itu menjadi area TPS, lengkap dengan bilik dan kotak suara. Meski sudah ditata sedemikian rupa, nuansa Rumah Makan Padang masih terasa kental pada TPS ini. Hal itu terlihat dari interior depan bangunan, cermin-cermin besar yang menghiasi tembok di sekitar area TPS, hingga meja tinggi yang biasa diperuntukan sebagai tempat kasir.

Ketua KPPS TPS 10, Asep Sahrudin menjelaskan pihaknya memilih Rumah Makan Padang menjadi TPS karena alasan keamanan. Ia menyebut warga biasanya mencoblos di TPS yang berada di lapangan. Asep memandang kondisi itu tidak cocok dengan kondisi cuaca yang sedang hujan.

RSUD Leuwiliang Jadi Rujukan RSUD Cimacan dalam Penerapan Rekam Medis

RSUD Cimacan Cianjur studi banding ke RSUD Leuwiliang. (Foto: RSUD Leuwiliang)

jurnalinspirasi.co.id – Kembali RSUD Leuwiliang menjadi rujukan rumah sakit lain untuk belajar mengenai hal – hal yang berkaitan dengan pelayanan rumah sakit maupun teknologi yang sudah diterapkan.

Kali ini, RSUD Cimacan, Cianjur menimba ilmu ke RSUD Leuwiliang karena dianggap pelayanannya sudah sangat baik dan patut dijadikan percontohan.

“Betul, pada hari Kamis tanggal 15 Februari 2024 kemarin, kami menerima rombongan dari RSUD Cimacan, Cianjur untuk melakukan studi banding ke RSUD Leuwiliang,” ujar Wakil Direktur Administrasi Leuwiliang, Rina Ertyana Purwanti, S.E, M.M dalam keterangannya, Senin (19/2/2024).

“Ada 4 orang dari RSUD Cimacan yang datang ke RSUD Leuwiliang yakni, Kepala Seksi Pelayanan Medis dr. Hani Adiswasani, B.K, Kepala Instalasi Rekam Medis dr. Gita Ayu Saraswati, dokter spesialis saraf / Neurologi dr. Setyo dwi Purwanto, Sp. N, Firdaus, A.Md Kep bagian Perawat Pelaksana,” paparnya.

Rina menjelaskan, kedatangan RSUD Cimacan, Cianjur itu untuk belajar beberapa hal yang sudah diterapkan di RSUD Leuwiliang salah satunya, Electronic Medical Record (EMR) atau aplikasi rekam medis.

“Salah satunya yang menjadi tujuan RSUD Cimacan melakukan studi banding untuk belajar mengenai aplikasi rekam medis atau Electronic Medical Record (EMR) di RSUD Leuwiliang ini,” tutur Rina.

Sementara itu, dokter spesialis saraf atau neurologi RSUD Cimacan, Cianjur, dr. Setyo dwi Purwanto, Sp. N mengaku sangat beruntung bisa belajar mengenai EMR di RSUD Leuwiliang.

“Penerapan EMR di RSUD Leuwiliang sudah sangat baik, hal itulah yang membuat kami ingin melakukan studi banding,” ujar Setyo dwi Purwanto.

Dirinya mengaku RSUD Cimacan banyak dibantu oleh RSUD Leuwiliang atas saran dan masukan bagaimana cara kerja aplikasi EMR tersebut, sehingga penerapan EMR di RSUD Cimacan bisa lebih optimal.

“Kami sangat berterimakasih atas sambutan yang sangat ramah dan ilmu yang diberikan pihak RSUD Leuwiliang,” pungkasnya.

(yev/r)

Tunas Hijau Ajak Ciptakan Karya Digital untuk Lawan OCSEA

Ilustrasi penggunaan internet anak (Foto: Freepik.com)

jurnalinspirasi.co.id – OCSEA (Online Children Sexual Exploitation and Abuse) atau eksploitasi dan kekerasan seksual anak di ranah daring masih minim perhatian. Untuk itu Tunas Hijau Indonesia menyelenggarakan acara Webinar Safer Internet Aman 2024 dengan tema ‘Untuk Setiap Anak Internet Aman’ secara daring, Minggu (18/2/2024).

Adwin Kurniawan

Dalam acara webinar tersebut dikatakan bahwa berkreasi menciptakan karya digital melalui AI (Artifical Intelegence) atau kecerdasan buatan bisa sebagai media pesan menjaga bersama untuk melawan OCSEA.

Praktisi Literasi Digital Adwin Kurniawan memberikan pemaparan materi sekaligus pelatihan cara menggunakan teknologi canggih AI yang menciptakan karya digital yang menarik dan menjadi media pesan.

“Karena perkembangan kecerdasan buatan (AI) sangat pesat, teknologi semakin maju, semakin canggih. AI memiliki potensi yang besar untuk digunakan dalam berbagai bidang termasuk edukasi dan kreasi digital,” tutur Adwin Kurniawan kepada peserta acara webinar dikutip Senin (19/2/2024).

Selain mengajarkan anak-anak untuk membuat karya digital dengan AI yang menarik dan informatif sebagai media edukasi tentang OCSEA. Adwin Kurniawan juga mengatakan bahwa edukasi terkait tentang OCSEA dengan cara menarik dan mudah dipahami bagi anak-anak masih minim.

“Kalau kita ketik di google, cari informasi tentang OCSEA itu informasinya masih sangat sedikit sedangkan korbannya itu sudah banyak,” ujar Adwin.

Padahal kasus OCSEA semakin meningkat sehingga Adwin bersinergi untuk mengajak dan memberikan motivasi kepada anak-anak melawan OCSEA.

“Mendorong anak-anak untuk berani bicara dan melawan OCSEA,” lanjutnya.

Acara webinar yang sebagian besar didominasi oleh anak-anak sekolah, terdapat sesi tanya jawab atau diskusi dengan pemateri. Banyak pertanyaan dan tanggapan yang diajukan terkait penggunaan AI pada karya digital.

Aisyah, salah satu peserta webinar, yang ingin memanfaatkan teknologi dengan baik berharap teknologi dapat membantu dan memudahkan.

“Saya berharap teknologi dapat membantu saya meng-update data secara otomatis hingga 5 tahun ke depan,” tuturnya dikutip Senin (19/2/2024).

Hari Internet Aman Sedunia jatuh pada 6 Februari 2024 yang lalu, Tunas Hijau Indonesia mempromosikan internet sebagai ruang aman untuk berbagai kalangan terutama anak-anak.

Internet pada saat ini sangat bervariatif. Ada bahaya internet yang mengintai dan berpotensi menjadi korban OCSEA khususnya anak-anak.

Dilansir dari Yayasan BaKTI, Senin (19/02/2024), OCSEA merujuk pada keadaan yang melibatkan penggunaan teknologi digital, internet, dan komunikasi dalam beberapa titik selama periode terjadinya pelecehan atau eksploitasi.

OCSEA dapat terjadi secara penuh melalui platform online atau melalui kombinasi interaksi online dan offline antara pelaku dan anak-anak. Hasil penelitian dari ECPAT, INTERPOL, dan UNICEF menunjukkan bahwa anak-anak terutama di Indonesia rentan terhadap eksploitasi dan kekerasan seksual di lingkungan online, namun seringkali tidak melaporkannya.

Ada berbagai tindakan yang melibatkan kekerasan atau eksploitasi terhadap anak, seperti konten yang menggambarkan kekerasan, grooming online, sexting, pemerasan seksual, streaming langsung, dan cyber-bullying, merupakan bentuk kejahatan terhadap anak yang membutuhkan respons global yang mendesak, melibatkan berbagai sektor, dan mencakup seluruh aspek.

Bentuk-bentuk kejahatan ini sering kali disimpan dalam bentuk arsip digital permanen seperti gambar atau video, dan terus tersebar secara online, menyebabkan anak menjadi korban berkali-kali. Karena risiko yang terus berkembang dan meningkat secara cepat, upaya untuk mencegah dan melindungi anak menjadi semakin sulit bagi pemerintah, penyedia layanan perlindungan anak, orangtua atau pengasuh, dan anak-anak sendiri jika tidak ada kerjasama yang erat antara mereka.

Maka dengan mengedukasikan bahayanya OCSEA kepada masyarakat dan juga anak-anak, salah satu caranya ialah dengan memanfaatkan teknologi AI yang membentuk karya digital menarik serta informatif, yaitu dengan melalui poster digital terkait OCSEA.

(lia puspitasari/mg-uik)

Pemerintah Kota Bogor Tunda Pembongkaran Plaza Bogor Tunggu Pelantikan Direksi Baru

Plaza Bogor

jurnalinspirasi.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengumumkan penundaan pembongkaran Plaza Bogor di Jalan Suryakencana hingga hasil seleksi dan pelantikan Direksi Perumda Pasar Pakuan Jaya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya, menyatakan keputusan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi direksi baru dalam menentukan langkah strategis terkait revitalisasi area tersebut.

Dikutip dari infobogor, Minggu (18/02/2024), Pemkot Bogor juga merencanakan penyusunan Term of Reference (TOR) untuk desain baru Plaza Bogor.

Rencananya, proses beauty contest untuk pembongkaran dan revitalisasi Plaza Bogor akan dimulai pada Maret 2024. Langkah ini diharapkan akan memberikan kesempatan bagi berbagai pihak, termasuk masyarakat Bogor, untuk berkontribusi dalam perencanaan dan pelaksanaan revitalisasi Plaza Bogor yang diharapkan akan meningkatkan kualitas dan fungsi area publik tersebut.

Pernyataan ini menanggapi kekhawatiran dari sejumlah warganet terkait nostalgia mereka akan momen-momen di Plaza Bogor. Salah satu warganet mengungkapkan rasa rindunya akan suasana Plaza Bogor saat bulan puasa, di mana orang-orang berebut membeli baju baru dan berbelanja sambil mencium aroma khas dari kegiatan di sekitarnya.

“Bakal kangen moment dimana pas bulan puasa mau lebaran beli baju atau belanja disana desak desakan sampe kecium aroma ketiak”

Sementara itu, komentar lainnya mencerminkan kenangan masa kecil akan keseruan bermain bom-bom car di lantai atas Plaza Bogor sambil menikmati makanan dari CFC.

“Childhood memories kangen banget main bom-bom car lt atas sambil makan CFC”

Meskipun pembongkaran masih tertunda, rencana revitalisasi Plaza Bogor tetap menjadi fokus utama Pemerintah Kota Bogor untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman bagi para pengunjungnya.

(ocha lubianti/mg-uik)

Tiga TPS di Nanggung Lakukan PSL

Dua desa melakukan PSL yaitu Desa Kalong Liud dan Desa Nanggung

jurnalinspirasi.co.id – Kertas surat suara tertukar terjadi di Nanggung. Sebanyak tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor akhirnya melakukan Pemungutan Suara Lanjutan (PSL), Minggu (18/2/2024).

PSL ini lantaran adanya kertas suara untuk Pemilu Legislatif (Pileg) DPRD Kabupaten Bogor ditemukan memiliki perbedaan berkas suara DPRD Kabupaten Bogor yang tidak sesuai dengan Daerah Pilihan (Dapil).

“Total sekitar ada dua desa yang melakukan PSL diantaranya Desa Kalong Liud dan Desa Nanggung, total keseluruhan dari dua desa tersebut ada tiga TPS yang melakukan PSL,” kata Ketua Panwascam Nanggung, Asep Hudri.

Menurutnya, dari hasil temuan tersebut pihaknya berkoordinasi dengan Bawaslu Kabupaten Bogor untuk menindaklanjuti sehingga terjadinya PSL.

“Ini dilaksanakan lantaran adanya kertas suara yang ketukar dari berkas suara DPRD Kabupaten Bogor, kertas suara tersebut seharusnya untuk Dapil V akan tetapi berkas yang ada untuk Dapil II,” paparnya.

Ia menuturkan, saat ini pihaknya tengah menunggu hasil dari tiga TPS tersebut yang sedang melaksanakan PSL di dua desa tersebut.

“Saat ini ada sekitar 215 suara yang didistribusikan ulang, sesuai dengan instruksi dari Bawaslu Kabupaten Bogor,” tungkasnya.

(andres)

Melon Minions Cikarawang Unggul Diapresiasi Camat Dramaga

Panon Melon Minions di Dramaga

jurnalinspirasi.co.id – Tanah yang subur menjadikan Desa Cikarawang, Dramaga, Kabupaten Bogor jadi surganya penghasilan buah-buahan berkualitas. 

Tidak hanya penghasilan Jambu Kristal yang terkenal ke luar daerah, saat ini, Melon Minions menjadi produk unggulan Desa Cikarawang.

Melon Minions dengan tingkat kemanisan 17, 2 Brix diproduksi PT Fitotech Agri. Melon ini bentuknya kecil bergaris, daging buah kranci, dan memiliki aroma yang khas.

“Sebelumnya ada Jambu Kristal dan sekarang Melon Minions asal Desa Cikarawang. Ini membuktikan bahwa tanah di Cikarawang subur dan bisa meningkatkan perekonomian warga,” ujar Camat  Dramaga Atep Sumarno saat  panen melon di Kampung Carangpulang, Desa Cikarawang, Dramaga, baru baru ini.

Atep mengapresiasi dan mendorong aktivitas pertanian seperti ini agar lebih dikembangkan. Di berharap produk pertanian unggulan di Cikarawang yakni Jambu Kristal, dan Melon Minions terus dikembangkan .

“Kualitas melon disini sangat luar biasa, mulai dari cara penanaman hingga pascapanen yang sangat terjaga. Selain itu, Melon Minions yang dihasilkan berbeda dengan melon lainnya. Kalau Melon Minions

selain tingkat kemanisan sangat tinggi daging buah kranci, juga aromatik yang khas,” ungkapnya.

Ke depan, baik secara kualitas maupun kuantitas dan kontinuitasnya dapat terpenuhi oleh diproduksi PT Fitotech Agri  untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik lokal maupun regional di Indonesia.

Selain itu, sudah menjadi kewajiban pemerintah daerah untuk melakukan pembinaan bagi pelaku pertanian untuk meningkatkan usaha demi mencapai kesejahteraan.

Ia berharap pertanian green house Melon Minions ini bisa menjadi tempat belajar bagi yang lainnya terutama kader PKK dan para pelaku usaha lainnya dalam pengembangan tanaman buah utamanya buah melon, hingga tercipta peluang usaha dan lapangan kerja baru.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi  dalam rangka pengembangan buah melon di Kecamatan Dramaga. Kami siap melakukan pembinaan dan monitoring karena memang menanam dan perawatan melon perlu pengetahuan yang baik,” tukasnya.

(arip ekon/mg-uik)

Penguatan Keluarga Samarah

Keluarga Dr.H.Apendi Arsyad

jurnalinspirasi.co.id – Bismillahir Rahmanir Rahiem

Alhamdulillah wasyukurillah, saya mendapat undangan lagi dari DPP Perempuan ICMI yg diketuai Uni Welya Savitri, bicara soal topik diatas “Penguatan Keluarga Sakinah mawaddah Warohmah (Samarah). Saya mengapresiasinya, karena sejalan dengan Visi, misi dan agenda program 5 K ICMI yaitu kegiatan-kegiatan organiisasi ICMI dalam upaya peningkatan kualitas iman dan taqwa kpd Allah SWT, kualitas pikir-riset-konsepsi, karya-inovasi, hidup-income keluarga yg tinggi, dan kualitas keluarga Samarah.

Keluarga Samarah dalam pandangan (perspektif) Islam adalah keluarga ideal, yang merupakan harapan setiap insan yang berakal sehat (waras, tulus dan ikhlas karena Allah SWT semata), keluarga yang dirahmati, dikaruniai, dalam hidayah-Nya dan diberkahi Allah SWT.

Mengapa saya menyebut berakal “tulus”, karena situasi pemilu Pilpres 2024 yang kini berproses, menunjukan “akal fulus dan bulus” mengalahkan akal tulus.

Maksud akal tulus itu, kita melihat peristiwa perkawinan dan pernikahan sepasang sejoli (pria-wanita) mengikat janji (akad nikah) untuk membangun keluarga samarah sebagai tujuannya. Oleh karena itu, adanya peristiwa perkawinan 2 orang manusia seaqidah islamiyah, karena ikhlas atas nama Allah SWT, bukan sekedar penyaluran nafsu seksual, reproduksi (mengandung, melahirkan dan menyusui ketika sudah menjadi ibu rumah tangga) dan peran, beraktivitas dalam rumah tangga (domestik) dan peran sosial diluar rumah suami-isteri (publik) untuk mencari nafkah keluarga.

Akan tetapi makna hidup berkeluarga, menurut pendapat saya lebih luas dan lebih dalam lagi, sebab manfaatnya (fadhillah)berkeluarga (family) itu sifatnya multi aspek dan multi dimensi sosial.

Salah satu Firman Allah SWT dalam kitab suci Al Quranul Karim, yang sering kita kutip yang tertera dalam surat undangan keluarga muslim adalah Quran surat Ar Ruum ayat 21, yang terjemahanya adalah “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, agar supaya kamu cenderung dan merasakan hidup tentram (sakinah) kepadanya. Dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang (mawaddah warohmah). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir”.

Sekarang kita semakin jelas bahwa peristiwa pernikahan dan perkawinan pembentukan keluarga itu, manfaatnya “sakinah mawaddah warohmah” yang bertujuan mendapat ridho Allah SWT (mardhatillah), sehingga hidup berkeluarga adalah salah satu ibadah yang wajib (fardhu ain), jika belum mampu berkeluarga (nikah) wajib berpuasa, tidak melakukan seks bebas (free sex), “kumpul kebo” dengan berzina yang merupakan dosa besar, tak terampuni.

Begitulah saklarnya peristiwa pernikahan/perkawinan 2 orang sejoli yang membina bahtera rumah tangga dalam perspektif DinnulIslam, sangat berbeda konsepnya dengan paham-paham (isme-isme) lain yang tengah berkembang dan banyak penganutnya seperti liberalisme, sekularisme, komunisme dan agama nonIslam/ajaran serta aliran kepercayaan lainnya.

Dalam ayat 21 Ar Ruum tersebut, peran strategis kaum perempuan dalam keluarga begitu sangat penting dan menentukan dalam keberhasilan membangun keluarga idaman, keluarga Samarah.

Menurut konsep ajaran agama Islam, ada 3 tugas utama yang harus ditunaikan oleh kaum perempuan muslimah yaitu sbb:

1. Perempuan diciptakan sebagai Sakanah, yang maknanya ialah penyenang dan penentram (QS Ar Ruum 21),

2. Perempuan diciptakan sebagai sumber kecintaan dan rasa kasih sayang (QS Ar Ruum 21) dan

3. Perempuan sebagai Ratu Rumah Tangga (bu RT) dan pendidik (madrasyah pertama dan utama) bagi anak-anak dan cucunya (QS An Nahl 72, QS Ar Ruum 21).

Berdasarkan pendapat berbasis firman Allah SWT tersebut diatas, maka jelas dan tegas bahwa kaum perempuan peran dan fungsinya sangat nyata (signifikan) dalam kehidupan keluarga Samarah. Keluarga Samarah adalah fitrah, kondrat  dan irradat setiap manusia yang merupakan kebutuhan dasar spritual manusia (human spiritual basic need) yang harus dipenuhi, jika tidak dipenuhi kehidupannya tidak normal (abnormal dan anomali).

Makanya setiap insan yang sudah dewasa (baligh) dan berkemampuan serta berkeingiman untuk menikah membentuk.keluarga sakinah, hukum syariahnya wajib disegerakan, spt segera lunasi piutang dan disegerakan pemakaman mayat manusia yang wafat.

Maaf saya tidak berpanjang lebar menarasikan peran dan fungsi apa dan bagaimana  dari  kaum perempuan (wanita) dalam keluarga samarah. Sebab keluarga samarah ditentukan juga oleh peran dan fungsi kaum lelaki, yang juga sama bobotnya (fifty-fifty) dengan kaum perempuan.

Fungsinya saling melengkapi (komplememter), bulan asimetris, apalagi kontradiktif (konflik kelas) dalam cara pandang Marxisme (Karl Mark)/ komunisme (ateisme) dan liberalisme-kapitalistik yang dikembangkan konsep dan ideologi gender yakni gerakan emansifasi wanita yang sesat pola pikir (mismindset) dan menyesatkan itu (Megawangi R, 1998 Dalam bukunya “Membiarkan Berbeda:Sudut Pandang Baru tentang Relasi Gender, 288 hal, Mizan Press Bandung).

Jadi keluarga samarah itu, dibangun oleh kaum lelaki selaku suami dan kaum perempuan selaku isteri secara berimbang dan saling melengkapi (peran fifty-fifty), bukan didesain kontradiktif dan akhirnya konflik. Selanjutnya.saya akan bernarasi peran.dan fungsi kaum lelaki sebagai kepala rumah tangga dalam keluarga, khususnya mereka yang berprofesi petani tanaman pangan hortikultura (buah-buahan dan sayur-sayuran) sebagai sumber nafkah utama dalam keluarganya

Mengapa pertanian? Karena yang hadir sebagai peserta Tabliq Akbar, Launching Tauqiah Toiyibbah dan Samarah adalah penduduk setempat (local community) dari Desa Kuta Kecamatan Megamendung Kawasan Puncak Bogor. Ekosistem alamnya dengan topografi perbukitan dan pegunungan, berhawa sejuk, dan berpotensi besar adalah berusaha tani (agribisnis) sayur-mayur dan buah-buahan seperti kol, sawi, saledari, bayam, kangkung, buncis, cabe, selada, kentang, labu, pisang, alpukat, mangga, jambu, rambutan, dsb.

Lantas apa peran kaum Lelaki Petani dalam keluarganya?

Pahami dan kuasai iptek sistem agribisnis sebaik-baiknya!

Kaum lelaki dalam kehidupan berkeluarga menurut pandangan Dinnuiislam adalah kepala keluarga, dia bertanggungjawab atas pemenuhan kebutuhan material dan spiritual anggota keluarganya (anak-anak dan isterinya).

Di lapangan atau di lingkungan masyarakat desa, kita menemukan keluarga miskin (tak berkemampuan secara ekonomi), sehingga menimbulkan banyak konflik horizontal (anak dgn anak, isteri dengan suami) dan konflik vertikal (anak dengan orangtuanya).

Konflik anggota keluarga tersebut, semakin menjauh dari kehidupan keluarga harmoni, samarah, karena faktor kelemahan ekonomi. Sehingga keluarga perdesaan, sering kita temukan tingginya angka perceraian, pengangguran, perbuatan kriminal, kenakalan anak-anak akibat berbagai faktor negatif spt kurang gizi, rendahnya pendidikan karena ketiadaan biaya sekolah, dll sehingga hidup mereka menjadi miskin, terbelakang (bodoh)dan melarat.

Hal ini perlu dilakukan pemberdayaan kaum tani, melalui pendekatan pendidikan,  pelatihan dan penyuluhan sistem agribisnis, agar mereka terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan.

Dengan pelaksanaan program dan kegiatan pendidikan, pelatihan, penyuluhan dan penataran (diklatluhtar) bagi kaum tani. Mereka keluarga petani mau dan mampu berusaha tani yang lebih baik (better farming), sehingga berdampak pendapatan rumah tangganya (household income) bertambah meningkat (increasing household income) dan akhirnya kehidupan keluargsnya lebih baik (better living).

Pada akhirnya keluarganya terpenuhi layak (feasible) kebutuhan nafkah rumah tangganya, dampak positifnya hidup.keluarga sejahtera, rukun, damai dan harmoni, pertsnda keluarga petani samarah, insyaAllah.

Lalu bagaimana cara dan langkah-langkahnya?

Kaum petani lelaki, harus berpengetahuan luas, dan menguasai dalam segi praktek usaha tani sesuai prinsip-prinsip Sistem Agribisnis

Sistem agribisnis adalah pertanian sebagai usaha atau bisnis (komersialisasi) produksi komoditas pertanian yang diupayakan petani produsen yang bertujuan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya (maximum profitable). Untuk mendapatkan keuntungan maksimal, apabila penerimaan total maximal (maximum total revenue= R) dan meminimalkan total pembiayaan-pembiayaan(minimize total cost), sehingga Rasio R/C lebih dari satu, dengan angka maksimal.

Untuk meraih R/C maksimal, ditentukan berbagai unsur peubah (variables) yang saling berkaitan dan mendukung serta saling mempengeruhi baik positif (benefite) maupun negatif (lose). Variabel-variabel sistem agribisnis hortikultura terdiri dari unsur pokok (main factors) dan unsur penunjang (supporting system). Unsur-unsur pokok sistem agribisnis hortikultura terkelompok dalam 4 subsistem yaitu sbb:

(1) subsistem penyediaan sarana produksi pertanian (saprotan), (2) subsistem usaha tani (produksi), (3) subsistem penanganan dan pengolahan hasil-hasil pertanian (handling and processing) dan (4) subsistem pemasaran (farm marketing), dan keempat subsistem berjalan lancar membutuhkan ke (5) subsistem penunjang usaha-usaha pertanian di sebuah kawasan atau hamparan.

Subsistem penyediaan.Saprotan seperti bibit tanaman, pupuk, obat pengendali dan pembasmi hama dan penyakit tanaman yg ramah lingkungan, alsiltan dll harus tersedia tepat waktu, dengan jumlah yang cukup dan berkualitas,

Subsistem usaha tani (produksi), petani hortikultura harus paham dan menguasai teknologi budidaya tanaman, level teknologi tepat gunanya, pengelolaan sdm/tenaga kerja (human resource, labours management), memahami musim (data cuaca dan iklim/klimatologi kaitan dengan tahapan kegiatan produksi, pilihan strategi diversifikasi pangan (aneka jenis tanaman yang diusahakan) dan intensifikasi pertanian dll,

Subsistem penanganan dan pengelolaan (handling and processing) hasil produksi budidaya tanaman sayuran dan buah-buahan (hortikultura). Dengan cara melakukan pemisahan  (sortasi), grading dan pengemasan (packaging), sehingga nilai tambah (value added) bertambah dan atau mencegah penyusutan jumlah dan mutu produk tanaman hortikultura yang mudah busuk dan cepat rusak (perishable). Misalnya buah Alpukat dipanen dari pohonnya kondisi mentah kemudian menjadi matang dan sangat matang, agar segera dibuat minuman Juz Alpukat.

Jika buah atau sayuran tsb dibiarkan lama akan busuk, makanya seandai kelebihan produksi (over supply) sementara permintaannya tetap atau berkurang (fix and deminizing demand) di pasaran. Penguasaan teknologi tepat-guna budidaya spt bimas, panca usaha di era Orba regim pak Harto, penanganan dan pengolahan hasil pertanian di level petani menjadi sangat penting, relevan dan urgen untuk kawasan perdesaan kini dan mendatang.

Subsistem pemasaran produk-produk hortikultura, ini faktor utama yang menentukan besar penerimaan (revenue) dan keuntungan (profitable) usaha tani, karena faktor level harga, margin harga, rantai dan saluran sistem pemasaran sayur-sayuran dan buah-buahan yang dipanen untuk dijual (dipasarkan).

Untuk itu para petani harus paham dan menguasai strategi, pendekatan dan taktik pemasaran dari hasil-hasil panennya untuk mendapatkan harga terbaik (lebih mahal), sehingga penerimaan total usaha menjadi maksimal (max total revenue), disamping petani produsen hortikultura menekan atau menghemat penggunaan material saprotan dan mereduksi biaya-biaya yang dikeluarkan tanpa menghambat proses produksi dan pengurangan produktivitas usahataninya serta tidak mengurangi mutu produknya. Cari nilai yang optimal dari.beberapa skenario berbudidaya tanaman.

Subsistem penunjang, adanya atau tersedianya berbagai fasilitas bantuan pemerintah i sapras berupa jalan dan jembatan memperlancar arus barang dan orang, irigasi, listrik, internet, sarana perbankan: penyaluran kredit (KUR KUT Kredit Agribisnis), adanya Koperasi untuk memperkuat usaha tani dan posisi tawar petani dalam memasarkan produk-produk pertanisnnya, adanya pembinaan sdm petani terarah berupa program dan kegiatan diklatluhtar serta kebijakan dan regulasi dunia pertanian bersifat keberpihakan kepada kepentingan petani (affirmatif policy for peasent) dsb.

Dengan pola pikir (mindset) dan pola budaya kerja para petani berusaha tani di lapangan (kebun, sawah dan ladang) yaitu memperbesar penerimaan dan meminimalkan segala pembiayaan (all cost), hasil usahanya akan menguntungkan, penghasilannya meningkat sehinga mereka hidup layak, terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan sehingga keluarga sejahtera dan hidup berbahagia, akhirnya menjadi keluarga Samarah, sebagaimana saya ungkapkan di bagian depan.

Jadi penguatan keluarga Samarah harusnya dilakukan melalui strategi pembedayaan sosial (social enfowering) kaum petani hortikultura di Desa Kuta, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, dengan memahami praktik usahatani berbasis iptek sistem agribisnis. Untuk itu agar “skill dan kompetensi” para petani membaik, maka disarankan perlu ada kegiatan penyuluhan, pendampingan dan pembinaan lainnya yang terarah, terpadu dan terukur dampak positifnya (social benefite) seperti program aksi dan kegiatan diklatluhtar bagi kaum petani di perdesaan.

Selamat dan sukses selalu bpk-bpk tani Desa Kuta, terima kasih atas segala perhatian dan kesabarannya. Semoga narasi ini, bisa mencerahkan dan bermanfaat bagi peningkatan kualitas kehidupan keluarga petani, dan mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan.
Sekian syukron barakallah
Wassalam

====✅✅✅

Penulis: Dr.Ir.H.Apendi Arsyad, M.Si
(Pendiri dan Dosen Senior (Assosiate Profesor) Universitas Djuanda Bogor, Pendiri dan Wasek Dewan Pakar ICMI Pusat merangkap Ketua Dewan Penasehat MPW ICMI Orwil Khusus Bogor, Konsultan K/L negara, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui berbagai tulisannya)

#
Materi ceramah disampaikan dalam forum Tablik Akbar, Tarwia Toyyibah dan Samarah di Pondok Ilmu Bamboo Kuta Megamendung, Kabupaten Bogor, Ahad 18 Februari 2024.