27.9 C
Bogor
Friday, June 27, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 179

Subsidi Pupuk 14 Triliun, Kementan Langsung Genjot Produksi Padi dan Jagung

Dedi Nursyamsi ketika memberikan keterangan pers di BBPMKP Ciawi

jurnalinspirasi.co.id – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah fokus meningkatkan produksi padi dan jagung setelah pemerintah menyelesaikan permasalahan kelangkaan pupuk di kalangan petani dengan melakukan subsidi Rp 14 triliun.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan upaya ini sebagai salah satu langkah strategis dalam menjaga ketersediaan beras dan jagung yang jadi bahan pokok makanan masyarakat Indonesia.

“Pak Menteri sekarang ini programnya peningkatan produksi padi dan jagung nasional, sehingga dengan adanya ketersediaan pupuk kita genjot produksi padi dan jagung. Sekarang sudah disubsidi 14 triliun, jadi petani sudah tidak lagi mengalami pupuk susah, pupuk langka,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi  usai membuka Training of Trainer Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional di BBPMKP Ciawi, Selasa (20/02/2024).

Pupuk sendiri diakui Dedi memberikan andil 40 persen terhadap produksi sehingga jika tidak dilakukan pemupukan, padi dan jagung tak akan mendapat hasil maksimal.

Dedi juga menjelaskan kondisi pangan sekarang ini tidak baik-baik saja, terindikasi dengan harga beras yang tidak turun-turun belakangan ini. Hal ini dipicu pengaruh el Nino yang panjang durasinya hampir setahun lebih.

“Produksi berkurang sementara Indonesia butuh 4 juta ton setiap tahunnya. Nah, sekarang ini produsen padi seperti India, Vietnam dan Mynamar menahan tidak jual beras untuk memenuhi kebutuhan negaranya. Sehingga solusi kita sekarang ini, kita genjot produksi beras nasional,” kata Dedi.

Dengan adanya subsidi Rp14 triliun atau setara 4,7 ton pupuk harus langsung digunakan pada musim tanam sekarang.

“Jadi (pupuk) yang ada pangkas abis sambil nunggu lagi dan terus menenerus gunakan pupuk. Petani jangan khawatir, untuk mendapatkan pupuk subsidi cukup dengan KTP saja. Sebelunya kana da keluhan keluhan tidak punya kartu tani, sekarang tidak lagi. Seluruh pengecer, kios harus menerima KTP agar petani mendapatkan pupuk subsidi,” kata dia.

Bahkan dalam operasional alsintan, petani juga boleh datang ke tempat BBM subsidi dan rekomendasi cukup dari kepala desa saja.

“Pokoknya siapa yang mempersulit petani akan mempersulit pangan dan mempersulit bangsa ini. Sekarang ToT telah diikuti 47 ribu, sudah daftar ada dari PNS, PPPK, penyuluh daerah tingkat provinsi atau kota kabupaten, bahkan penyuluh pendamping. Dari penyuluh ini nantinya menyampaikan ke petani,” jelas Dedi.

Penyuluh akan mendapatkan materi pemanfaatan pupuk subsisid, mekanismenya, cara pupuk yang berimbang, yang pada akhirnya bagaimana memproduksi padi dan jagung harus meningkat lagi.

“Jadi ini bukan ToT yang pertama dan sudah kesekian kalinya. Penyuluh juga memiliki mekanisme pelaporan agar ada pemanfaatan pupuk subsidi di petani,” tandasnya.

(asep s.sayyev)

KPU Nyatakan Gunakan Sirekap Hanya Sebagai Alat Bantu

KPU menjelaskan perihal Sirekap (Foto: Youtube KPU RI)

jurnalinspirasi.co.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengklaim bahwa penggunaan Sirekap (Sistem informasi elektroni) hanya sebagai alat bantu untuk merekap penghitungan suara dan publikasi, dengan tujuan meningkatkan akuntabilitasi masyarakat terhadap hasil Peilu 2024.

Dilansir dari Youtube KPU RI, Selasa (20/02/2024) Ketua Divisi Informasi dan Data KPU Betty, menyatakan bahwa dasar dari hasil perhitungan tetap memacu pada rekapitulasi secara manual.

“Rekapitulasi manual secara berjejang tetap dilaksanakan, sebagai dasar penetapan hasil perhitungan perolehan suara,” katanya.

Penggunaan Sirekap dalam Pemilu 2024 yang dapat diakses bebas oleh siapa pun memberikan peluang kepada masyarakat untuk mengoreksi data yang terunggah di aplikasi Sirekap.

Selain itu, Betty juga kembali menguraikan tata cara mengoprasikan aplikasi Sirekap, serta bagaimana data-data yang bisa terdeteksi oleh Sirekap

” Bapak ibu sekalian saya akan menjelaskan, ini udah kali ketiga. Tapi akan lebih detail saya menjelaskan sistem informasi rekapitulasi elektronik. Saya akan menjelaskan sistem kerja Sirekap,” ujarnya.

(roseta al zahra/mg-uik)

4 Pekerja Alami Luka Bakar Akibat Ledakan di Pabrik Semen Padang

Pabrik Semen Padang mengalami ledakan (Foto: detikcom)

jurnalinspirasi.co.id – Ledakan gas terjadi di pabrik milik PT Semen Padang, Indarung, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (20/2/2024) siang.

Dilansir dari Kompas.com, terdapat empat pekerja yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Kota Padang karena menderita luka bakar akibat ledakan.

“2 orang dari 20 persen luka bakar dan 2 orang lainnya hanya 10 persen luka bakar,” kata Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP M Djamil Padang, Bestari Jaka Budiman.

Bestari menjelaskan, ledakan terjadi pada bagian pabrik yang mengandung gas nitrogen.

Kondisi keempat korban dipastikan dalam keadaan stabil, tetapi dua orang yang mengalami luka bakar lebih dari 20 persen saat ini sedang mendapat perhatian lebih.

Kepala Unit Humas dan Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati menjelaskan bahwa ledakan terjadi saat pengisian gas nitrogen ke dalam tabung akumulator, diduga karena tekanan yang berlebihan yang mengakibatkan percikan api.

“Tidak ada korban meninggal, 1 orang luka memar ringan, 4 orang pekerja yang mengalami luka bakar saat ini sudah mendapatkan penanganan medis,” kata Nur dalam keterangan tertulisnya.

Setelah kejadian, disebutkan bahwa operasi di pabrik berjalan normal kembali. Investigasi lebih lanjut mengenai penyebab ledakan juga dipastikan akan berlangsung.

(wardah arrasyidah hanifah/g-uik)

Belasan Petugas KPPS di Leuwiliang Kelelahan

Petugas KPPS Leuwiliang menjalani pemeriksaan di Posko Kesehatan Kecamatan Leuwiliang

Dua Orang Masih Dirawat di RSUD Leuwiliang

jurnalinspirasi.co.id – Belasan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor kelelahan dan mual, bahkan dua diantaranya diberikan perawatan intensif dari tim kesehatan kecamatan dan RSUD Leuwiliang.

Camat Leuwiliang, W.R Pelitawan mengatakan, belasan petugas KPPS mengeluh kelelahan dan beberapa diantaranya harus dilakukan rawat inap di RSUD Leuwiliang.

“Kami juga menyediakan posko kesehatan di kecamatan dan sehari itu yang kita layani rata-rata 10 sampai 15 orang yang mengeluh kecapean,” ujarnya, Selasa (20/02/24).

Saat ini data yang pihaknya terima ada sekitar 2 petugas yang masih menjalani rawat inap di RSUD Leuwiliang akibat kelelahan, sehingga harus mendapatkan perawatan intensif.

“Kalau yang dirawat inap ada sekitar 2 orang di RSUD Leuwiliang, karena kecapean dan punya penyakit bawaan seperti lambung,” paparnya.

Menurutnya, mayoritas petugas pemilu tersebut mengeluh pusing, mual dan kelelehan usai menjadi petugas Pemilu 2024, 14 Februari.

“Kalau yang konsultasi ke tim kesehatan di kecamatan rata-rata kecapean, kelelehan dan kurang istirahat sehingga jadi tensi darahnya tinggi,” pungkasnya.

(andres)

Puluhan Tahun Gelap Gulita, Warga Babakan Cipeutir Bersyukur Adanya PJU

Pemasangan PJU di jalan lingkungan jalur Kampung Babakan Cipeutir

jurnalinspirasi.co.id – Pemerintah Desa Batutulis, Nanggung, Kabupaten Bogor telah membangun dan memasang sebanyak 25 tiang penerangan jalan umum (PJU) listrik. Diketahui pemasangan PJU di beberapa titik karena ketika malam hari akses menuju  perkampungan keadaannya masih gelap gulita.

“Dibangunnya PJU sangatlah dibutuhkan terutama bagi pengguna jalan saat malam hari. PJU listrik  untuk menerangi terutama di alan lingkungan jalur Kampung  Babakan Cipeutir,” ujar Kades Batutulis Ade Supriatna, Selasa (20/2/2024).

Ade Supriatna menjelaskan, pemasangan PJU di Jalur Babakan Cipeutir  menjadi salah satu prioritas  karena warga  sangat aktif menggunakan jalur itu ditambah  di wilayah itu adanya tempat pemakaman umum.

Sementara warga Kampung Babakan Cipeutir Ust Icang mengakui kondisi jalan gelap yang jauh dari pemukiman Kampung Babakan Cipeutir sekitar sudah  puluhan tahun, namun kali ini  baru tersentuh pembangunan penerangan listrik.

Penerangan listrik itu, kata dia sudah lama sekali ditunggu masyarakat. Alasannya kadang ditengah  masyarakat ada saja warga meninggal pada waktu sore hari. Maka adanya PJU, kini warga merasa terbantu, karena area pemakaman umum yang tadinya gelap gulita kini  keadaanya berubah menjadi terang.

“Untuk itu, dengan adanya pembangunan PJU itu warga harus bersama sama menjaga dan merawat PJU tersebut,” tukasnya.

(arip ekon)

Saat Harga Beras Melonjak, 1.272 KPM di Desa Tegalwaru Terima Bansos

Bansos beras di Desa Tegalwaru, Ciampea, Kabupaten Bogor

jurnalinspirasi.co.id – Sebanyak 1.272 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Tegalwaru, Ciampea, Kabupaten Bogor mendapatkan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras 10 Kg seiring semakin melonjaknya harga beras di pasaran.

Sejak Selasa (20/2/2024) pagi, KPM sudah antre untuk menukarkan barcode bansos dengan beras dari pemerintah.

Penerimaan bantuan Pangan beras RT 03/06, Sari mengaku senang mendapat bantuan beras ini, sebab sebagai buruh harian lepas kondisi keuangan keluarganya serba tidak menentu. Oleh karena itu, adanya bantuan beras sebanyak 10 Kg sangat membantu kebutuhan sehari-hari. Terlebih saat ini harga beras di pasar tinggi, satu liter sudah mencapai Rp 15.000.

“Alhamdulillah disaat harga beras naik, saya mendapatkan bantuan 10 Kg beras sehingga bisa untuk makanan dua minggu,” ungkapnya, Selasa (20/2/2024).

Sementara itu, Kepala Desa Tegalwaru Nunung Nuriyah menjelaskan bantuan beras di Desa Tegalwaru mendapatkan kuota tambahan yakni 151 KPM.

“Sebelumnya hanya 1.121 KPM dan di tahun 2024 mendapatkan bantuan pangan 1.272 KPM yang tersebar di 6 RW,” ujarnya.

Nunung berharap bantuan beras kepada 1.121 bisa meringankan beban masyarakat . Terlebih, saat ini harga beras mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan.

Untuk data penerima bantuan beras langsung dari pemerintah pusat, bukan dari desa.  Selama ini desa hanya menyalurkan saja sehingga masih banyak warga yang membutuhkan belum mendapatkan bantuan.

“Saya berharap data penerima bantuan beras bisa tepat sasaran  karena masih banyak warga yang kondisinya tidak mampu dan belum mendapatkan bantuan beras,” tukasnya.

(arip ekon)

Klaim Menang Hasil QC: “Gebug Duluan Urusan Belakangan”, Demokrasi Sudah Mati

Webinar Arah Demokrasi Indonesia Pasca Pemilu 2024

jurnalinspirasi.co.id – Kok masih ada nafsu membicarakan “demokrasi” di Indonesia di webinar nasional ICMI Pusat, dengan topic bahasan “Arah Demokrasi Indonesia Pasca Pemilu 2024” yang diselenggarakan CIDES Batom ICMI pada hari Selasa, 20 Februari 2024 nanti malam ini. Sepertinya kita kehilangan nafsu dan kehilangan selera membicarakannya?.

Bukankah demokrasi di Indonesia itu, maaf sudah mati?, sebagai dampak negatif yang maha dahsyat, dari klaim kemenangan Paslon 02 Pilpres 2024, bpk PS dan GR sudah “sah” dan pasti sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode thn 2024-2029, berdasarkan hasil pemilu merujuk pada perhitungan suara cepat (quick count), sehingga sistem demokrasi Pancasila di negeri ini sudah mati suri sesungguhnya.

Matinya sistem demokrasi kita, yang maknanya “dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”, praktiknya sudah pupus dan hampir sirna. Kondisi ini terjadi, karena dibajak, dirampok dan diambil alih oleh berbagai pihak dan Information and technology Communicatiion System (ITC system) yakni sebagian para oknum pejabat penyelenggara negara, oknum pejabat daerah sd desa, oknum petugas KPPS dan TPS, serta pengelola dan pengendali ITC system yang curang pada aplikasi SiRekap Pemilu 2024, etc etc. Penyimpangan atau kecurangan Pemilu Pilpres RI 2024 bersifat sistematis, terstruktur dan masif (STM).

Simak dan analisis saja bunyi berita-berita dan opini yang mengklaim kemenangan pilpres RI paslon 02 diatas 50 persen hasil QC, yang prematur,  belum waktunya, bukankah data pengolahan rial ( RQ) yang dikeluarkan KPU RI yang syah dan benar yang berlaku menurut UU Pemilu?.

Faktanya selama beberapa hari setelah deklarasi klaim kemenangan tsb, Server ITC KPU RI baru “sehat, sembuh dari sakitnya” tadinya hilang data RQ-nya karena macet sistemnya (log down). Dan data suara RC baru ada belakangan setelah server ITC KPU RI beroperasi, walaupun datanya ngaco, diragukan validitasnya.

System ITC KPU hasil opini para pakar independen, dan menyimpulkan server IT-nya rusak, “error”, sehingga banyak data masuk (entry data) tidak sesuai data form C TPS-TPS.

Faktanya berdasarkan data informasi yang beredar, semua orang baca dan menjadi tahu yakni data paslon 01 berkurang sedangkan paslon 02 bertambah drastis lk 10 kali lipat misalnya data asli di TPS form C 50 suara menggelembung menjadi 500 suara. Hingga kini belum ada bantahan dan koreksi soal penggelembungan suara tsb.

Saya baca di HU Kompas, Jumat 16 Pebtuari 2024, Bawaslu RI telah melaporkan terdapat 2.632 TPS praktek pemungutan suara yang penyimpangan, mobilisasi suara oleh pendukung paslon Capres RI tertentu, dan.bahkan ada 3.463 TPS yang melanggar waktu perhitungan suara, sebelum pemungutan suara, etc etc penyimpangan berbagai macam dan versi.

Belum lagi hasil QC yang memenangkan dan mempublikasikan kemenangan Paslon 02, lembaga-lembaga surveynya tidak objektif dan tidak indefenden. Konan kata berbagai khabar dan berita lembaga survey QC bekerjanya “dibayar”, mereka dipesan sponsor tertentu (diperkuat statement Prof.Efendi Gazali, ahli komunikasi politik UI, viral di medsos, jangan percaya hasil QC dari lembaga-lembaga survey Pemilu 2024).

Kemungkinan data hasil QR yang menggelembung “karya” mereka Lembaga Survey tsb, itu hasilnya. Mereka para pemerhati pemilu 2024 yang berpikir (nalar) menggunakan akal sehat, waras (wabil tulus) yg merindukan hadirnya kebenaran dan keadilan dalam Pemilu Pilpres RI 2024 sdh pasti dan teguh pendiriannya bahwa itu adalah perbuatan curang, alias perbuatan batil dan zholim, karena berkhianat terhadap amanah dengan melanggar UU dan peraruran KPU RI tentang tahapan pemilu dll.

Sedangkan mereka, rakyat yang terpapar politik “sembako, BLT, tersihir iming-iming jabatan, atau kepentingan bisnis dan investasi, dll” (baca majalah Tempo beberapa edisi ttg dinamika praktik Pemilu 2024 “curang”) dan gila 3 Ta (tahta, harta dan wanita) yang berkeperibadian superpragmatisme, karena berpikir dan gemar berbuat “money politic” dan demokrasi prosedural, liberal, sekular dan transaksional, mereka barangtentu sikapnya permisif, masa bodoh, “adem ayem” dengan keanehan dan keajaiban hasil pemilu perhitingan suara  QC tsb, bahkan mereka membela mati-matian dengan berbagai argumentasi yang seolah-olah rasional, mengajak jiwa besar, legowolah etc etc.

Mereka mengklaim menang Pilpres 2024, telah bersorak-sorai, riang gembira, gegap gempita dan bahkan “berselawat” nabi dan rasul, seraya mendeklarasikan kemenangan paslon 02 Capres dan Cawapres RI PS dan GR (putra kandung Presiden RI Jokowi di Istora BK Senayan Jakarta.  Padahal kita tahu GR lulus pencawapresannya di MK RI dan KPU RI cacat moral dan etik). Di gelora BK Senayan Jkt, diselenggarakan deklarasi kemenangan Presiden RI hasil pilpres RI 2024, dilakukan mereka beberapa jam setelah hari Rabu 14 Februari 2024, pelaksanaan Pemililu 2024, begitu supercepat, saya baru paham dan mengerti, setelah membaca majalah Tempo edisi terbaru, bahwa .mereka sudah jauh hari  mempersiapkan acara “pesta pora” kemenangan tsb, alias merekayasa.

Manusia waras (akal tulua) akan berpikir, hebat sekali Timses Paslon 02 bisa memastikan begitu cepat, dan meyakini kemenangannya Paslon 02 (PS dan GR) dari hasil pemilu Pilpres RI 2024 berdasarkan data perhitungan (QC), sementara hasil perhutungan suara Rial Qount (RQ) belum ada, dan belum terpublikasi ke publik akibat server KPU RI macet “log down”).

Semakin kesini, publik semakin paham mengapa Server IT KPU error, sebab servernya ada diluar Indonesia, berada di negara RRC (berita Jurnal Bogor, Senin 19 Pebruari 2024, berjudul Pakar IT Sebut Server KPU di Luar Indonesia),  ya publik pasti curagai bahwa hasil QC yang dipublishkan itu oleh Lembaga-lembaga Survey Pemilu dan hasil dari RQ KPU datanya “abal-abal” alias palsu, tidak bisa dijadikan dasar kemenangan, ini menjadi pertanyaan besar, mengapa?.

Mengapa Timnas Pemenangan Pilpres RI paslon 02, berani mengklaim kemenangan diatas 50 persen, hasil pemilu pilpres 2024 satu putaran. Gejala perilaku politik seperti ini namanya kemenangan politik akal-akalan, tipu-tipuan (wabil bulus) meminjam istilah mantan Ketua MKMK RI bpk.Prof.Jimly Assidiqie yang sudah menyidang pelanggaran kode etik.MK RI, dan memecat Anwar Usman, pamannya GR, iparnya Jokowi sebagai Ketua MK RI.

Akan tetapi manusia waras (berakal tulus) tak akan sulit menjawabnya gejala anomali dan paradoks yang kini terjadi pada penyelenggaraan Pemilu Pilpres dan Pileg thn 2024. Demikian itu jelas dan tegas adalah perbuatan “tipu-tipu, akal-akalan” (wabil bulus), meminjam istilah pakar hukum tata negara tadi.

Ini perbuatan aneh, pelangaran etik, moralitas dan bahkan hukum berbentuk kecurangan dan mudah diketahuan dan dipahami publik, sebab rakyat yang bisa akses internet /server ITC KPU RI dan terbukti adanya error. Generasi millenial, gen Z sudah menguasai berbagai sistem ITC dan aplikasinya serta menggunakan Hp yang bisa difoto real time dan real place serta event apa yang terjadi di TPS-TPS, jadi semakin jelas kecurangan petugas KPPS dan oknum aparat seperti kontak suara dari TPS tanpa segel, ada kertas suara sudah dicoblos duluan, perhitungan suara belum waktunya, etc atc. Proses pelaksanaan pemilu pilpres RI thn 2024 penuh masalah dan penyimpangan, alias kecurangan.

Tapi mereka kok begitu beraninya mendeklasikan kemenangan Pilpres RI 2024 paslon 02, ini namanya klaim kemenangan QC beberapa jam setelah pemungutan suara TPS-TPS se Indonesia tsb. Demikian itu merupakan teknik yang jitu untuk merontok mental lawan, dengan perang urat syaraf (psywar) opini palsu, sehingga pendukung pihak lawan politiknya paslon 01 dan 03 keder, kecut, down atau kemudian callingdown.

Pola perilaku demikian Itu namanya gaya “preman” klaim menang hasil QC yakni  “gebug duluan urusan belakangan”.

Sehingga pihak lawan politik yang tak punya nyali bertarung, akhirnya kalah dan mengalah, setelah itu dibujuk rayu para tokoh politik paslon 01 dan 03, untuk berkoalisi, nama politik akomodasi ala Jokowi (baca HU Kompas Selasa 20 Februari 2024, pada hal 2 berjudul Joko Widodo Siapkan Politik Akomodasi). 

Statement Presiden RI Jokowi ini keluar setelah bertemu Ketum Partai Nasdem bpk Surya Paloh di Istana Negara Jakarta.

Manusia waras pun berpikir, kok masih saja Presiden RI cawe-cawe urusan Pilpres RI 2024 yang sedang berproses, dimana menurut ketentuan hasil final RQ hasil pemilu 2024, paling lambat 20 Maret 2024, pengumuman pemenang Pilpres RI 2024 bulan Juli 2024, begitu bunyi Peraturan Pemilu 2024, SK KPU RI thn 2024.

Seharusnya yang giat melobi itu pimpinan Parpol Peserta Pemilu 2024, spt bpk.PS yang telah mengklaim menang Pilpres RI, bukan Presiden RI Jokowi, jika memang diperlukan dan sudah waktu pasti pemenangannya adalah Paslon pemenang siapa?, misalnya Paslon 02 sudah dipastikan menang berdasarkan RQ, disetujui konstestan Pilpres lainnya, dan seandainya ada perselisihan disidangkan di MK RI dahulu, dan siapa yang menang, maka Paslon Capres RI 2024 yang meloby Pimpinan Parpol tertentu untuk diajak berakomodasi, dan berkoalisi membentuk kabinet, membagi-bagi kekuasaan (tahta) jatah-jatah Menteri negara dan pejabat publik lainnya.

Hal demikian ini kemungkinkan besar bisa terjadi, tidak heran kita bakal ada yang membelot untuk meraih tahta, karena budaya politik para elite negeri kita ini berwatak pragmatisme, nihil ideologi dan nir-integritas.

Jadi bukan Presiden RI Jokowi yang terus cawe-cawe lagi, manusia waras berpendapat Presiden RI “abuse of power and authority” lagi, sebab beliau kesana kemari, “grasa-grusu” memanggil atau mengundang Pimpinan Para Parpol ke istana negara RI. Salah seorang diantaranya yang menjadi perhatian publik dan “hot” adalah bpk Surya Paloh, Ketum Partai Nasdem, inisiator, pelopor dan pendukung Paslon 01 AMIN ARB dan Cak Imin sebagai Capres dan Cawapres RI thn 2024 yang sedang bertarung saat ini. 

Apalagi kita tahu bahwa belum waktunya dan tindakan itu tidak sesuai dengan tahapan penyelenggarakan Pemilu 2024, dimana hasil pemenang Pilpres RI 2024 hasil RQ asli belum diumumkan.

Tetapi mereka berani-beraninya dan nekat menyatakan klaim kemenangan Pilpres RI 2024, yang sebenarnya melanggar ketentuan dan aturan tahapan Pemilu 2024 yg ditetapkan Keputusan KPU RI dan UU Pemilu.

Jadi inilah nama cara dan gaya preman  “gebug duluan urusan belakangan”. Manusia waras pun berpikir, seandainya hasil RQ memenangkan Paslon Capres 01 (Amin) atau 03 (GP-MD), dimana server ITC KPU RI normal kembali, dan meluruskan atau mengkoreksi data palsu yang menggelembung tadi, yang tak masuk akal akibat akal fulus dan bulus,,apa yang terjadi?. Misalnya setiap TPS jumlah suara berkisar 200 sd 300 suara, tetapi di server yang macet “logdown’ diatas 300 suara, ada yang ditemukan sampai 500 sd 600 suara untuk paslon 02.  

Lantas kemudian, bagaimana sikap Paslon 02 sudah mengklaim menang Pilpres RI 2024.

Manusia waras akan membayangkan malunya pihak Paslon 02 yang telah riang gembira mendeklarasikan kemenangannya di gelora BK Senayan Jakarta itu, dan bahkan telah diblow up habis-habis di media massa koran (termasuk koran Kompas yang saya baca) dan radio (Elsintha yang saya sempat dengar) dan sejumlah televisi swasta. Dalam teori ilmu komunikasi praktik tsb, disebut pendekatan dan model komunikasi massa “jarum suntik” (needle model mass communication), publik terperdaya akibat terpaan pesan-pesan yang kontennya palsu tsb, akhirnya menyerah, terpapar dan menerima apa adanya. Itulah sebenarnya target mereka yang curang tsb.

Seandainya, Paslon 02 dinyatakan dan memang nyatanya kalah. Atau data pemilu Pilpres 2024 tidak ada pasangan mencapai jumlah suara diatas 50 persen, mana tahu hasilnya demikian itu diperoleh dari hasil RQ setelah server ITC KPU RI sehat dan normal kembali, berdasarkan hasil auditing Lembaga Konsultan ITC indefenden terhadap sistem IT KPU RI. Jika hasil RQ yang asli itu diumumkan KPU RI tgl 20 Februari 2024 nanti, berarti Pemilu Pilpres 2024, pelaksanaan menurut UU Pemilu wajib diselenggarakan 2 putaran, lantas jika itu terjadi 2 putaran, apakah tidak malu Paslon 02 menghadapi kenyataan pahit tersebut.

Hal yang saya narasikan diatas tersebut, bisa bakal terjadi jika di Indonesia saat ini, demokrasi berjalan sehat dan normal dengan pemilu jujur dan adil (jurdil) dan tunduk serta mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, baru akan ada peristiwa klaim kemenangan paslon 02 itu salah dan keliru. Tapi situasi terakhir sejak ada film.”Dirty Voice” hasil investigasi dan dokumen digital yang diperankan 3 orang ahli hukum tata negara (Moh Zainal Mochtar, Fery Amsari dan Bivitri Susanti) sudah viral, terus terang dan jujur berkata bahwa demokrasi di Indonesia sudah mati (demogracy is died) yang ada demokrasi gila yang hidup berkembang dan maju (demograzy is life and best strugle) dan “menang”.

Jawabannya ada pada gaya dan cara “klaim menang hasil QC: Gebug Dulu Urusan Belakangan”.

Selamat beriang gembira atas kemenangan Pilpres RI atas kecurangan, telah berbuat batil, dan semoga Allah SWT menunjukan jalan kebenaran dan bertaubatan nasuha, dan bagi mereka merasa dicurangi dan “kalah”, harus rajin sholat dan bersabar, seraya mengingat dan meyakini janji Tuhan Allah  yang tak tidut (“boten sare”).

Ingat !

Firman Allah SWT, tertera dalam kitab suci Al Quranulkarim, surat Al Isra’ ayat 81, yang berbunyi terjemahannya Kemenag RI thn 2002 “Dan katakanlah “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap”, sesungguhnya, yang batil itu pasti lenyap”.

Demikian narasi ringkas ini semoga ada manfaatnya. Saya memohon maaf, seandainya ada ungkapan bahasa yang tak berkenan dihati para pembaca budiman.  Dan harap maklum, saya hanya berpegang pada tali Allah, bunyi hadits nabi Muhammad SAW bahwa..” katakan kebenaran itu walaupun satu ayat dan pahit”
Syukron barakallah
Wassalam

===✅✅✅

Penulis: Dr.Ir.H.Apendi Arsyad,M.Si
(Pendiri dan Wasek Wankar ICMI Pusat merangkap Ketua Wanhat ICMI Orwil Khusus Bogor, Pendiri dan Dosen Senior (Assosiate Profesor) Universitas Djuanda Bogor, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Konstruktif melalui tulisan di medsos)

Bulan Sya’ban, Waktu Persiapan Spiritual Menuju Ramadan

Ustadz Adi Hidayat

jurnalinspirasi.co.id – Menyambut bulan suci Ramadan, umat Islam di seluruh dunia mempersiapkan diri secara spiritual dan fisik. Sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan kesaksian istri terkasih beliau, Aisyah, bulan Sya’ban menjadi waktu yang penting dalam persiapan tersebut.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan kesaksian Aisyah bahwa Nabi Muhammad SAW selalu meningkatkan ibadah sunnah, terutama puasa, di bulan Sya’ban.

“Beliau tidak hanya menunaikan puasa penuh selama sebulan kecuali Ramadan, tetapi juga memperbanyak puasa sunnah khususnya di bulan Sya’ban,” ujar Ustadz Adi Hidayat, dikutip dalam akun YouTube Adi Hidayat Official pada Selasa (20/2/2024).

Puasa di bulan Sya’ban memiliki tujuan yang dalam, bukan hanya sekadar melatih ketahanan fisik terhadap lapar dan haus, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Ini adalah waktu untuk menyusun amal dan meningkatkan ibadah, baik secara ritual maupun intelektual,” ujarnya

Nabi Muhammad SAW memberikan pernyataan yang kuat mengenai keutamaan bulan Sya’ban, menyebutnya sebagai bulan yang diangkat malam.

“Beliau mencintai bulan ini dan menginginkan agar amal baiknya diterima oleh Allah SWT,” ucapnya.

Pesan yang tersirat dari ajaran Nabi Muhammad dan kesaksian Aisyah adalah pentingnya menjadikan bulan Sya’ban sebagai waktu introspeksi diri dan persiapan menyambut Ramadan.

Ini merupakan panggilan bagi muslim untuk mengoptimalkan semua latihan spiritual dan merenungkan pengawasan Allah SWT terhadap aktivitas kita, dengan harapan bahwa amal baik akan dibuka dan diberkahi di akhirat.

(ocha lubianti/mg-uik)

MELEK LITERASI DIGITAL DAN CERDAS BERSAMA BONET

PT. BONET UTAMA, adalah Perusahaan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang melayani kebutuhan TIK yang berlokasi di Bogor.

Perusahan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari peningkatan
pengetahuan, keterampilan dan kualitas hidup untuk masyarakat Bogor dan sekitarnya.

Dimulai dengan kegiatan literasi digital berupa seminar dan workshop tentang pentingnya Literasi Digital bagi masyarakat, mulai dari Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital dan Budaya Digital, yang menyasar seluruh lapisan masyarakat terutama guru dan siswa di Sektor Pendidikan.

Seperti yang hari ini, Selasa 20 Febuari 2024, kegiatan literasi digital yang diselenggarakan di SMKN 1 Ciomas kabupaten. Bogor, dengan tema “Melek Literasi Digital, Cerdas Di Era Digital”.

Acara yang dihadiri oleh semua kelas dari kelas 10, 11 dan 12 sebanyak 300 siswa di SMK negeri 1 Ciomas ini merupakan kerjasama antara PT Bonet Utama, Edukasi4ID, RTIK , SMK, Pandu Digital Indonesia dan di dukung oleh KOMINFO.

Nara sumber sebagai pembicara dalam acara tersebut Tuahta Hasiholan mengatakan, ” kegitan ini bertujuan agar para siswa tidak hanya sekadar dapat menggunakan gawai atau berselancar di internet tetapi juga dapat menghindari informasi palsu dan menyesatkan, menjaga keamanan dan privasi di dunia digital serta Beradaptasi dan berinovasi di tengah perkembangan teknologi yang cepat.” ( prast)

Tingkatkan Produktivitas, Kementan Beberkan 5 Kunci Pemupukan

Training of Trainer Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional di BBPMKP Ciawi

jurnalinspirasi.co.id – Hantaman elnino berdampak pada produktivitas sektor pertanian. Bergesernya masa tanam dan masa panen menyebabkan kelangkaan beras dipasaran yang menyebabkan harga beras naik secara signifikan dan mendorong harga-harga komoditas lainnya naik sehingga memicu terjadinya inflasi.

Menghadapi fenomena ini, Kementerian Petanian (Kementan) terus melakukan pembenahan besar-besaran untuk meningkatkan produksi pangan strategis utamanya padi dan jagung. Menggerakkan sumberdaya manusia (SDM) pertanian khususnya Penyuluh Pertanian, Widyaiswara, Guru dan Dosen.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan dalam satu tahun ini pihaknya  focus menggerakkan SDM pertania untuk mendokrak produktifitas untuk menjaga ketersediaan pangan di Indonesia.

“Kita fokus meningkatkan produksi dan produktivitas pangan Indonesia. Kita tidak sendiri ada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mendampingi para petani di lapangan,” kata Amran.

“Sedangkan masalah utama dalam penurunan produksi adalah pupuk, keterbatasan alsintan serta kesulitan benih. 2019-2022 swasembada kita raih 2 kali dan menurun karena El Nino, tapi saat ini kita bersinergi untuk meraih kembali swasembada,” sambungnya.

Tentunya hal ini menuntut peningkatan kinerja penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan pertanian sebagai fungsi peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pertanian melalui pendampingan efektif kepada pelaku usaha tani di lapangan”, jelas Mentan Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi  saat menjadi narasumber pada Training of Trainer Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional di BBPMKP Ciawi (20/02/2024) mengatakan bahwa saat ini 10 negara sudah mengalami krisis pangan akibat dampak covid, climate change dan El Nino.

Dedi Nursyamsi 

Bahkan Myanmar dan Vietnam yang merupakan negara produsen, menahan beras mereka untuk ekspor untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri.

“Peningkatan produktivitas dan produksi pertanian diantaranya tersedianya sarana prasarana pertanian seperti pupuk, benih, pestisida, irigasi, asuransi selain itu petani mengerti memahami informasi teknologi pertanian. Salah satunya dengan menggunakan varietas tinggi dan yang terpenting pastikan penyuluh pertanian mendampingi petani dalam implementasi teknologi pertanian,” ujar Dedi.

Terkait pupuk, Dedi membeberkan 5 kunci utama dalam pemupukan. “Kunci sukses dalam pemupukan adalah 5 T. T yang pertama adalah tepat jenis,  pada saat pemupukan harus tepat menentukan jenis pupuk apa yang dibutuhkan oleh tanaman.

T kedua adalah tepat dosis. Tepat dosis memiliki tujuan agar dosis yang diberikan ke tanaman tidak terlalu banyak atau tidak terlalu sedikit. Jika pemberian pupuk sedikit, tanaman masih kekurangan unsur yang dibutuhkan. Jika terlalu banyak tanaman akan overdosis dan bisa menjadi toksik”, papar Dedi.

Dihadapan peserta ToT, Dedi menambahkan 3 T lainnya, yakni tepat waktu, tepat cara, dan tepat sasaran.  Pemberian pupuk hendaknya dilakukan dengan baik dan benar. Misalnya, disesuaikan kapan tanaman ini membutuhkan asupan lebih unsur hara.

Hal ini bertujuan agar tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Lokasi dan tempat penanaman pun perlu diperhatikan. Contohnya, jika lokasi pemupukan terletak pada ketinggian dan kecepatan anginnya sangat besar, tidak disarankan menggunakan pupuk cair dan disemprotkan.

Pemupukan juga harus memperhatikan cara peletakan pupuk pada tanaman. Sebab, hal ini bisa memengaruhi hasil penyerapan pupuk pada tanaman. Dan kunci yang terakhir adalah pemupukan harus sesuai dengan ketentuan. Cara pemberian pupuk yang salah dapat membuat pupuk terbuang sia-sia ataupun tercuci oleh air dan terdenitrifikasi.

Di akhir materi, pria yang akrab disapa Prof ini meminta seluruh peserta ToT  memasifkan informasi terkait pertanian khususnya pemanfaatan pupuk guna peningkatan produktifitas pertanian khususnya padi dan jagung.

(bbpmkp)