28.2 C
Bogor
Thursday, June 26, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 177

Kenaikan Harga Beras di Pasar Leuwiliang Turunkan Daya Beli Masyarakat

Pembeli beras di Pasar Leuwiliang

jurnalinspirasi.co.id – Harga bahan sembako di Pasar Tradisional Leuwiliang, Kabupaten Bogor mengalami lonjakan kenaikan. Seperti kenaikan beras yang mencapai 30 persen. Dengan terus meroketnya harga beras membuat menurunnya daya beli masyarakat.

“Kenaikan harga beras terjadi pada sebelum Pilpres lebih tepatnya beberapa minggu lalu juga sudah naik,” kata  Kepala UPT Pasar Tohaga Leuwiliang, Mulyadi, Kamis (22/02/2024).

Ia mengatakan, untuk persentase kenaikanya sekitar 30 persen, saat ini untuk beras premium kisaran 16.000 per kilogram dan untuk medium sekitar Rp14.000 .

“Secara daya beli ada penurunan karena dari harga ada kenaikan sehingga berdampak terhadap daya beli terhadap masyarakat makin menurun,” paparnya.

Selain dampak dari Pilpres, menurutnya, kenaikan harga beras juga akibat akan berlangsung bulan Ramadhan

“Kurang lebih, tapi kita belum bisa memastikan ini dampak dari akan menginjak bulan Suci Ramadhan atau tidak,” jelasnya.

Sementara itu, pedagang beras Didin Yaman mengatakan, akibat kenaikan harga beras tentunya berdampak terhadap daya beli masyarakat.

“Kenaikan sekitar 30 persen kalau dirupiahkan ya sekitar 2000 per kilo, kenaikan tersebut terjadi sejak dua bulan lalu,” ujarnya.

Penurunan daya beli terhadap masyarakat dirasakan, bahkan secara persentase sekitar 30 persen penurunannya.

“Pasti ya, pasti terdampak biasanya beli 50 liter sekarang belinya cuma 20 liter, jadi dampaknya sangat dirasakan oleh kita selaku pedagang,” jelasnya.

Ia juga berharap, pemerintah segara melakukan langkah-langkah yang cepat terhadap lonjakan harga beras, mengingat beras salah satu kebutuhan pokok.

“Saya berharap pemerintah bisa melakukan langkah-langkah yang cepat dan tanggap terkait dengan lonjakan harga beras,” pungkasnya.

(andres)

Raih Suara Tertinggi di PKB, Jatirin Pertahankan Kursi di Bogor Utara

jurnalinspirasi.co.id – Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jatirin memastikan diri kembali masuk ke parlemen, usai meraih suara 4.700. Raihan tersebut merupakan suara dari 90 persen dokumen C1 yang dimiliki relawannya.

Diketahui, pria yang akrab disapa Opah itu berhasil mendominasi suara pada hampir semua kelurahan. Di Kelurahan Ciluar, ia berhasil meraih 1.381 suara, Kedunghalang, 582 suara, Tegal Gundil 1.138 suara, Bantarjati 316 suara

Kemudian di Ciparigi 321 suara, Tanahbaru sebanyak 337 suara, Cimahpar 281 suara, dan Cibuluh 344 suara.

Raihan suara Jatirin adalah yang tertinggi di antara calon legislatif asal PKB lainnya.

Sementara itu, untuk suara partai secara keseluruhan PKB berhasil meraih 11.470 suara. Dengan demikian, Jatirin berhak atas kursi ketiga dari sembilan kursi yang diperebutkan di daerah pemilihan (dapil) 5 Bogor Utara.

“Saya berterimakasih atas kepercayaan diberikan kepada masyarakat terhadap saya. Insya Allah kita akan terus perjuangkan aspirasi masyarakat,” kata Jatirin kepada wartawan, belum lama ini.

Menurut Jatirin, seluruh tim dan relawan masih terus melakukan penginputan suara berdasarkan C1. Sehingga perolehan suara kemungkinan akan terus bertambah.

“Kemungkinan penambahan masih ada, karena sampai sekarang masih ada penginputan dan pengawalan ketat terhadap suara,” ungkapnya.

Kata Jatirin, keberhasilan PKB meraih kursi ketiga di dapil ‘neraka’ tak terlepas dari kerja keras kader PKB, para calon legislatif (caleg), simpatisan, dan Relawan For Jati, yang telah sekuat tenaga berkampanye demi memenangkan PKB.

Lebih lanjut, Jatirin menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau dan mengikuti proses penghitungan suara di tiap wilayah, sambil menunggu pengumuman resmi dari KPU.* Fredy Kristianto

UIKA Bogor Sambut Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2024

Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2024

jurnalinspirasi.co.id – Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menyelenggarakan acara Penyambutan Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan 4 Tahun 2024 di Aula Gedung Prof. Dr. H. Abdullah Siddik, UIKA pada Rabu (21/02/2024). Terdapat 45 perguruan tinggi dari 18 provinsi yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di lingkungan UIKA Bogor.

Dr. Samsuri, S.Pd., M.T., IPU

Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten yaitu Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T., IPU. memberikan sambutannya kepada peserta PMM Angkatan 4. Dia menyampaikan dan meyakini bahwa pilihan bertukar di kampus UIKA tidak akan merugi bagi mahasiswa dari PTN maupun PTS.

“Insya Allah adik-adik semuanya tadi saya lihat ada yang dari PTN dan PTS, tidak akan rugi, tidak salah memilih untuk menjadi mahasiswa yang bertukar di kampus UIKA,” ujar Samsuri, Rabu (21/02/2024).

“Pertama saya yakin kota Bogor yang kita kenal sebutan kota hujan, kota angkot. Tapi satu hal ini adalah kota yang sangat ramah, sejuk, dan UIKA termasuk salah satu yang menjadikan kota Bogor menjadi kota yang sejuk. Setidaknya sejuk hatinya, pikirannya, dan perkataannya,” lanjutnya.

Samsuri juga menyampaikan pesan penting kepada peserta PMM, bahwa harus menjadi contoh yang baik, tidak terlibat narkoba, dan tidak melakukan kekerasan seksual.

“Pertama harus menjadi orang yang memberikan contoh atau role model yang baik. Tidak boleh ada satu pun dari peserta pertukaran mahasiswa merdeka yang terlibat atau menyentuh atau mendekati narkoba, itu larangan keras. Rektor dan pendamping lapangan betul-betul dijaga,” tegas Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten.

“Kedua, ini program yang sangat baik. Maka tidak boleh ada kekerasan seksual. Jika itu terjadi, UIKA sudah mempunyai Satgas. Lebih berani menyampaikan,” ujarnya.

“Terakhir, setelah selesai dari UIKA dan kembali ke kampus masing-masing maka harus membawa oleh-oleh. Yang dimaksud oleh-oleh terbaik adalah cerita atau projek kesuksesan selama menjadi mahasiswa pertukaran di kampus UIKA,” tutupnya.

Samsuri berharap dengan adanya program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) terutama di Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menjadi bermanfaat, hargai setiap perbedaan, dan bangun kebersamaan dengan sebaik-baiknya.

Rektor Universitas Ibn Khaldun Bogor, yaitu Prof. Dr. H. E. Mujahidin, M.Si. dalam sambutannya berpesan kepada peserta PMM Angkatan 4 Tahun 2024 dalam acara tersebut.

“Kita harus pelihara kepercayaan ini sesuai dengan yang diharapkan oleh kementerian. Kepada PMM selamat menimba ilmu pengetahuan dan pengalaman di Bogor,” ucap Rektor UIKA Bogor pada Rabu (21/02/2024).

Acara yang berslogan ‘NgaBogor ka UIKA Loba Batur Loba Dulur’ dengan arti Tinggal di UIKA Harus Banyak Teman dan Saudara. Rektor UIKA Bogor mengatakan bahwa menimba pengetahuan adalah pengalaman bertukar budaya dan bekerja sama.

Gilang Aditya yang diamanahkan menjadi Kepala Suku PMM Angkatan 4 UIKA Bogor asal STIKOM Tunas Bangsa Pematang Siantar Sumatera Utara, mengucapkan rasa terima kasih atas sambutan yang telah diberikan dari pihak Universitas Ibn Khaldun Bogor.

“Terima kasih kepada Bapak Rektor beserta jajaran dan bapak ibu dosen Universitas Ibn Khaldun Bogor yang telah bersedia menyambut dan menerima kami untuk belajar di lingkungan UIKA,” ujar Kepala Suku, Gilang Aditya pada Rabu (21/02/2024).

Selain penyambutan, acara tersebut dimeriahkan dengan penampilan kebudayaan oleh peserta PMM Angkatan 4 Tahun 2024 yang berasal dari masing-masing daerah dan kampus asalnya.

Acara ini dihadiri juga oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Hj. Maemunah Sa’diyah, M.Ag.; Wakil Rektor Bidang Pengelolaan Sumberdaya, Hj. Leny Muniroh, S.E., M.Si.; Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Dakwah, Dr. H. Dedi Supriadi, M.Si., M.Pd.; Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Inovasi, dan Pengembangan, Dr. Budi Susetyo, Ir., M.Sc.; serta dekan, wakil dekan, dan dosen-dosen Univeristas Ibn Khaldun Bogor.

Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan salah satu dari 7 program dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yaitu di antaranya Kampus Mengajar, Magang MSIB, Studi Independen, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Wirausaha Merdeka, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), dan Praktisi Mengajar.

(lia puspitasari/mg-uik)

Angin Puting Beliung Melanda Perbatasan Sumedang-Bandung, Sejumlah Bangunan Rusak Parah

Angin puting beliung (Foto: cnnindonesia)

jurnalinspirasi.co.id – Bencana angin puting beliung terjadi di perbatasan Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung, tepatnya di wilayah Rancaekek, Kecamatan Jatinangor, Rabu (21/2/24) sore.

Angin puting beliung tersebut menerjang kawasan industri. BPBD Sumedang mencatat 6 pabrik mengalami kerusakan yang cukup parah.

Selain itu, angin puting beliung juga merusak bangunan masjid yang mengalami kerusakan pada bagian atapnya. Sudah tercatat ada 3 masjid yang rusak di Desa Cintamulya, Kecamatan Jatinagor, Sumedang.

Dikutip dari detiknews, Kamis (22/2/2024), awalnya detik-detik angin puting beliung menerjang kawasan Sumedang-Bandung viral lewat video amatir yang dibagikan oleh warga ke akun sosial media.

Dalam video amatir tersebut, terlihat benda-benda seperti atap berterbangan diatas. kemudian, terlihat sangat jelas pusaran angin puting beliung yang kehitaman berputar-putar di wilayah tersebut.

Saat ini aparat desa di Kabupaten Sumedang dan Bandung masih melakukan pendataan terkait bangunan yang terdampak akibat bencana angin puting beliung tersebut.

(aliya noermawati/mg-uik)

Keren ! Olah Sampah Visual Alat Peraga Kampanye Jadi Bahan Konstruksi

Alat Peraga Kampanye atau APK dari hasil penertiban di masa tenang atau waktu selesainya masa kampanye pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 diolah menjadi bahan konstruksi di Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R (reuse, reduce dan recycle) atau TPS 3R Mekarwangi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Pengolahan APK menjadi bahan kontruksi ini merupakan hasil diskusi Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama Satgas Naturalisasi Ciliwung yang kemudian diuji coba oleh pengelola TPS 3R Mekarwangi beberapa waktu sebelum masuk masa tenang Pemilu 2024 atau masa selesainya kampanye.

Untuk melihat proses pengolahan sampah visual APK, Bima Arya ikut turun langsung menertibkan sampah visual APK di sejumlah ruas jalan di pusat kota dan langsung membawanya ke TPS 3R, Minggu (11/2/2024) lalu.

Sesampainya di lokasi, Bima Arya dibantu petugas dari Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, Bapenda, Bakesbangpol, Satgas Naturalisasi Ciliwung menurunkan APK untuk dimasukan ke dalam ruang sortir.

“Ya, sampah visual APK tadi dibawa ke sini, dibersihkan lagi supaya tidak ada cincinnya (ring besi), supaya tidak ada bahan lain (kawat, paku, kayu dan bendera),” kata Bima Arya.

Setelah proses sortir selesai, APK dimasukan ke dalam karung. Selanjutnya dipindahkan secara estafet ke ruang utama pengolahan untuk dicacah menjadi biji atau serpihan plastik.

Namun, sebelum dimasukan ke dalam mesin pencacah, APK berbahan flexi seperti baliho atau banner lebih dulu dirobek secara manual menjadi ukuran lebih kecil, untuk memudahkan masuk dalam proses pencacahan.

Setelah dicacah, barulah APK dicampur dengan sampah plastik dan alumunium, yang juga sudah melalui proses pencacahan untuk selanjutnya masuk dalam mesin pencetakan bahan konstruksi jenis balok atau papan dan sebagainya.

“Jadi sekitar 30 persennya itu dari sampah visual dari APK, dari banner tadi. Kemudian diproses menjadi lumer menjadi seperti ini (bahan konstruksi jenis balok dan papan),” kata Bima Arya sambil menunjukan bahan konstruksi yang terbuat dari bahan sampah APK dan plastik.

Dari hitungan awal, bahan konstruksi berbahan dasar 30 persen sampah APK yang dicampur 70 persen sampah plastik dan alumunium jauh lebih kuat dibanding dengan olahan 100 persen sampah plastik dan alumunium tanpa campuran sampah APK.

“Ini yang pure (murni) hanya sampah plastik dan aluminium (Bima Arya menunjukan bahan konstruksi berbahan dasar sampah plastik dan alumunium). Kalau ini (menunjukan bahan konstruksi berbahan dasar campuran APK, sampah plastik dan sampah aluminium), yang dicampur dengan APK. Nah ini teksturnya lebih kasar, lebih kuat,” jelasnya.

Bahan kontruksi ini, selanjutnya akan digunakan untuk membuat kerangka atau pondasi sumur resapan yang di tanam di dalam tanah, untuk membangun sumur resapan di Kota Bekasi.

Ke depan, lanjut Bima Arya, balok dan kayu hasil produksi ini juga bisa dijadikan paving block atau dicetak langsung dari sampah plastik, alumunium dan APK menjadi paving block.

Keberadaan TPS 3R Mekarwangi yang ada sejak tahun lalu ini, merupakan kolaborasi mengolah sampah plastik, Pemkot Bogor melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berkolaborasi dengan WWF, Plastic Smart Cities A Global city initiative to keep plastic out nature by 2030, Rekan Nusantara Foundation dan Sumpah Sampah dan Satgas Naturalisasi Ciliwung.

Dalam sehari, TPS 3R ini bisa mengolah 600 kilogram sampah plastik. Namun dalam pengolahan APK menjadi bahan konstruksi, dengan persentase 30 persen sampah APK dan 70 persen sampah plastik dan alumunium, TPS 3R ini bisa mengolah 400 kilogram sampah plastik dan 200 kilogram sampah APK untuk bisa menghasilkan bahan konstruksi.

Sekretaris Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung, Een Irawan Putra mengatakan, sejak awal dibangun TPS 3R Mekarwangi ini memang khusus untuk mengolah sampah non organik, low value atau rendah nilai seperti kemasan atau kresek dari sampah-sampah rumah tangga yang didampingi oleh Satgas Ciliwung.

“Hanya saja karena ada momentum pemilu ini dan sekarang masuk minggu tenang. Sebelumnya ada diskusi dengan pak wali apakah kita mampu mengolah APK ini di sini. Setelah kita uji coba berapa kali dan ternyata bisa,” katanya.

Untuk memproses satu balok atau papan dengan panjang kurang lebih satu hingga dua meter diperlukan bahan dasar sampah plastik dan aluminium sebanyak 5,5 kilogram dan sampah APK 1,5 kilogram sehingga material yang dibutuhkan sebanyak 7 kilogram.

“Proses produksinya dari mulai pencacahan sampai cetak itu memakan waktu 20 menit. Karena kan setiap hari plastik yang sudah dicacah itu ada. Jadi stok bahan baku setiap hari ada, jadi bisa langsung dikerjakan diproduksi,” katanya.

Meski demikian untuk memastikan mutu kualitas produk ini perlu ada tahap pengujian lebih lanjut.

Ke depan lanjut Een, akan dilakukan uji produk dari berbagai aspek untuk memastikan keamanan dan kelayakan produk.

“Sejauh ini masih kita produksi dan kita terus lihat kualitas dan kuantitasnya. Tapi tetap untuk memastikan dan detailnya harus diuji terlebih dahulu,” katanya.

Pengelola TPS 3R Mekarwangi, M. Irfan Hawari menambahkan, hingga Rabu (20/2) sampah APK yang sudah masuk kurang lebih ada 6-7 ton. Perhari pihaknya baru bisa mengolah sekitar 200 kilogram untuk bahan baku pembuatan beam ataupun kaso.

Terkait pengujian uji beban pihaknya sudah mengirimkan sampel ke Balai Uji Beban di Cibinong, Kabupaten Bogor.

“Kami menguji beban produk dari sampah plastik dari kresek dan dari banner. Kami juga akan uji terkait mikroplastik atau dioksin yang ada di produk kami,” tuturnya.

Ini Profesi yang Rentan Stres, Salah Satunya Pekerjaan Wartawan

ilustrasi profesi bikin stres

jurnalinspirasi.co.id – Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, terdapat lebih dari 260 juta orang yang mengalami depresi di seluruh dunia. Jumlah ini terus meningkat, bahkan hingga lebih dari 18 persen setiap tahunnya.

Di Indonesia, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menyebutkan tingkat rasio depresi dan kecemasan mencapai 14 juta orang. Satu dari tujuh orang mengalami masalah kesehatan jiwa di tempat kerja.

Adapun beberapa profesi yang rentan depresi, yaitu:

  1. Perawat atau Pengasuh

Merawat anak atau orang sakit adalah profesi yang rentan depresi. Survei tahun 2007 yang dilakukan oleh National Survey on Drug Use and Health (NSDUH) menyatakan, sebanyak 10,8 persen perawat atau pengasuh berusia 18–64 mengalami depresi.

Penyebabnya adalah persoalan tuntutan perawatan yang menguras emosi.

  1. Pekerja Kuliner

Orang yang bekerja di dunia kuliner, mulai dari koki hingga pelayan restoran, berisiko mengalami depresi. Hal ini terkait dengan masalah kepuasan pelanggan.

Faktanya, sekitar sepuluh persen kasus depresi di Amerika Serikat terjadi terhadap orang yang bekerja di bidang ini.

  1. Pekerja Kreatif

Sebagian besar penyebab depresi pada seniman atau pekerja kreatif lainnya adalah penghasilan dengan nominal yang tak tentu dari banyaknya waktu kerja yang dihabiskan. Sementara itu, tuntutan gaya hidup juga tinggi.

Profesi ini mengambil porsi 9,1 persen dari kasus depresi yang pernah terjadi, dan rata-rata penderitanya juga memiliki penyakit bipolar.

  1. Tentara atau Bidang Pelayanan Militer

Orang yang bekerja di bidang militer juga rentan depresi. Fakta menyebut, anggota militer seperti tentara memiliki risiko depresi sekitar 14 persen setelah ditugaskan.

Angka tersebut bisa lebih tinggi, karena mereka kesulitan mencari dukungan moral. Pasalnya, tentara bisa saja ditugaskan di daerah konflik, jauh dari keluarga, sering mengalami gangguan tidur, trauma dan lain-lain.

  1. Wartawan

Bekerja sebagai seorang Jurnalis terutama penyiar televisi juga rawan stress. Penyiar dituntut tampil sempurna dalam mengabarkan informasi tingkat stress pekerjaan ini mencapai 56,63%

Serupa dengan Jurnalis media cetak dan online dan tingkat stress mencapai 49,9%

(nay nur’ain)

Ustaz Das’ad Latif: Pilih Pemimpin Berdasarkan Kriteria Agama dan Kepemimpinan

Ustaz Das'ad Latif

jurnalinspirasi.co.id – Ustaz Das’ad Latif memberikan pandangan yang mendalam mengenai pentingnya memilih pemimpin berdasarkan kriteria agama dan kepemimpinan yang benar.

Ustaz Das’ad Latif menekankan bahwa pemilihan pemimpin bukanlah perkara yang sepele. Dia mengajak untuk tidak hanya memilih berdasarkan popularitas, namun juga melihat kualitas dan integritas calon pemimpin tersebut.

Menurutnya, salah satu kriteria penting dalam memilih pemimpin adalah kecerdasan, bukan hanya kecerdasan intelektual namun juga kecerdasan emosional.

“Kemampuan berbicara yang baik juga menjadi faktor penting, karena pemimpin harus mampu mengomunikasikan visi dan gagasannya dengan jelas kepada masyarakat,” Ujarnya. Dikutip dalam Akun YouTube Ustadz Das’ad Latif, Rabu (21/2/2024).

Selain itu juga menggarisbawahi pentingnya amanah dalam kepemimpinan. “Pemimpin yang dipilih haruslah dapat dipercaya dan memiliki jejak rekam yang bersih, baik dalam urusan pribadi maupun publik,” ujarnya.

Dia juga menyoroti bahwa penggunaan gimmick atau pencitraan dalam kampanye politik sebaiknya dihindari, karena hal tersebut bisa mencerminkan ketidakjujuran dan munafik.

Ustaz Das’ad Latif mengingatkan bahwa dalam memilih pemimpin, kita harus mempertimbangkan kesejahteraan umat dan kepentingan bersama di atas segalanya. Bukan hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Pesan dari Ustaz Das’ad Latif adalah agar masyarakat menjernihkan hati dan pikiran dalam memilih pemimpin, dan tidak terpengaruh oleh politik identitas atau popularitas semata.

“Pemimpin yang dipilih haruslah yang mampu menjaga agama, memperjuangkan keadilan, dan mensejahterakan rakyat,” ucapnya.

Dalam akhir ceramahnya, Ustaz Das’ad Latif, menyerukan agar masyarakat menggunakan suratul Fatihah sebagai panduan dalam memilih pemimpin, serta memastikan bahwa pilihan yang dibuat sesuai dengan tuntunan agama dan nilai-nilai kebaikan.

Dengan demikian, diharapkan pemilihan pemimpin di masa depan akan lebih berkualitas dan mampu memberikan manfaat yang besar bagi bangsa dan negara.  

(ocha lubianti/mg-uik)

Kementan Gelar Training of Trainer Pupuk Subsidi, 50.987 SDM Pertanian Siap Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Dedi Nusyamsi

jurnalinspirasi.co.id – Sektor pertanian menjadi fokus utama Pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Tercatat pada triwulan ketiga tahun 2023, sektor pertanian mencatat pertumbuhan sebesar 1,46% dan memberikan kontribusi sebesar 13,57% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran seluruh insan pertanian yang bekerja keras untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Dalam rangka meningkatkan produktivitas petani, Pemerintah telah meluncurkan berbagai upaya dukungan pada awal tahun 2024. Salah satunya adalah kemudahan dalam penebusan pupuk bersubsidi dengan menggunakan KTP.  Selain itu, Pemerintah terus memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi dan menjaga keterjangkauan harga pupuk nonsubsidi.

Untuk mendukung percepatan tanam di masa tanam Oktober 2023-Maret 2024, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan untuk menambah alokasi pupuk subsidi sebanyak 14 trilyun dengan volume 7,2 juta ton.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran memastikan ketersediaan pupuk di Musim Tanam 1 ini cukup. “Pemerintah memasrikan ketersediaan pupuk aman, maka petani fokus bertanam tanpa khawatir tidak inimendapatkan pupuk bersubsidi. Kami (Kementan) dengan PIHC akan mengawal distribusi pupuk subsidi di musim tanam ini”, tegas Mentan.

Pada berbagai kesempatan, Mentan menegaskan bahwa pupuk adalah salah satu faktor penting dalam usaha tani. Maka dalam rangka peningkatan produktivitas pertanian nasional, khususnya untuk komoditas padi dan jagung. Pemerintah tetap berkomitmen untuk memberikan subsidi terhadap pupuk.

Untuk mendukung keberhasilan tersebut, maka diperlukan dukungan seluruh insan pertanian, tidak terkecuali untuk Penyuluh Pertanian, Dosen, Widyaiswara dan Guru.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSMP) melalui Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) “Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional” pada tanggal 20-22 Februri 2024.

Kepala Puslatan, Muhammad Amin saat pembukaan Training of Trainer (TOT) Pupuk Subsidi dan Pengingkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional  yang dilaksanakan di BBPMKP Ciawi  melaporkan bahwa sebanyak 48.111 orang, terdiri dari 189 Widyaiswara, 253 Dosen, 63 Guru, dan 47.606, penyuluh pertanian (PNS, PPPK, THL Pusat, THL Daerah, THL Pendamping, dan Mantri Tani) di seluruh Indonesia akan mengikuti kegiatan TOT yang dilaksanakan secara hybrid ini (20/02/2024).

“Realisasi registrasi online peserta TOT saat ini mencapai 50.987 orang peserta dengan persentase mencapai 105,98 % dari target sasaran peserta sebesar 48.111 orang. Melalui TOT ini diharapkan peran SDM Pertanian seperti Widyaiswara, Dosen, Penyuluh Pertanian dan Guru untuk  mendampingi petani dalam pengelolaan pupuk subsidi dan peningkatan produksi padi dan jagung Nasional berjalan sesuai dengan tujuan”, ungkap Amin.

Mewakili Mentan, Kepala BPPSDMP Dedi Nusyamsi pada saat membuka Training of Trainer (TOT) Pupuk Subsidi dan Pengingkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional mengatakan sebagai insan pertanian, tugas kita bersama untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian.

“Saudara-saudaraku Widyaiswara, Dosen, Penyuluh Pertanian dan Guru serta  insan pertanian lainnya telah menjadi tanggung jawab dan tugas kita untuk meningkatkan produksi dan produktivitas produk pertanian khususnya padi dan jagung.  Kita pastikan sarana dan prasarana seperti benih, bibit, pupuk, alsintan ada saat petani akan melakukan tanam. Kita harus hadir memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi di lapangan”, pesan Dedi.

Dedi juga menekankan pentingnya inovasi dan teknologi dalam mendongrak produktivitas pertanian. Widyaiswara, Dosen, Penyuluh Pertanian dan Guru dan insan pertanian lainya merupakan pendamping petani, maka kita pastikan petani benar dan tepat dalam memilih benih dan bibit, penanganan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman, pemanfaatan IoT hingga proses panen dan pasca panen.

“Keberhasilan kebijakan Kementan memerlukan sinergi antara seluruh insan pertanian. Untuk itu diperlukan langkah awal dalam rangka peningkatan wawasan dan pemahaan serta penyamaan persepsi  kususnya dalam tata kelola pupuk bersubsidi, efisiensi penggunaan serta penerapan inovasi pertanian lainnya sebagai alternatif pengganti pupuk kimia, khususnya dalam rangka mencapai swasembada padi dan jagung”, kata Dedi.

Narita salah seorang penyuluh pertanian dari kabupaten Bogor mengapresiasi penyelenggaraan TOT ini. “Ini merupakan sarana kami para penyuluh untuk meningkatkan pengetahuan terkait sektor pertanian khususnya terkait pupuk subsidi. Bersama dengan petani dilapangan kami akan menerapkan apa yang telah kami dapatkan selama pelatihan ini”, ungkapnya.

(bbpmkp)

SMPN 3 Dramaga tak Kunjung Dibangun, Gedung Dewan Bakal Didemo Sejumlah Kades Dramaga

Kades di Dramaga akan demo DPRD Kabupaten Bogor

jurnalinspirasi.co.id – Kepala desa se-Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor bakal mengontrog gedung DPRD Kabupaten Bogor terkait belum direalisasikannya pembangunan gedung SMPN 3 Dramaga.

Kepala Desa Petir, Dramaga, Sukardi mengaku pihaknya sudah mengirimkan surat permohonan adanya pembangunan SMPN 3 Dramaga ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Malahan, keinginan tersebut sudah masuk ke Musrembang Kecamatan Dramaga. Namun hingga kini belum juga teralisasikan.

“Kita menuntut DPRD Kabupaten Bogor, khususnya Komisi IV  memprioritaskan kebutuhan SMPN 3 Dramaga. Di tahun ini tidak juga direlasikan kita bakal demo ke gedung DPRD kabupaten Bogor,” tegasnya, Rabu (21/2/2024).

Sukardi mengungkapkan di desa petir ada 7 sekolah SDN.  Setiap tahun banyak lulus SDN Petir yang tidak bisa bersekolah ke SMPN . Hal tersebut karena adanya sistem zonasi dan terbatas SMPN di Kecamatan Dramaga.

“Saya miris banyak lulus SDN di Desa Petir yang tidak bisa bersekolah di SMP Negeri. Kita bakal ontrog ke Komisi IV agar rencana pembangunan SMPN 3 Dramaga jadi prioritas,” pintanya.

Camat Dramaga Atep Sumaryo juga mengungkapkan keinginannya adanya penambahan SMPN 3 sudah lima tahun lalu. Ketika dia menjabat sebagai camat diantara keinginannya itu gedung SMPN 3 Dramaga, pengadaan lahan puskesmas Purwasari, pembangunan Kantor Koramil dan  pembangunan Kantor Desa Babakan.

Keinginan pembeli lahan untuk gedung SMPN 3 Dramaga menjadi kebutuhan prioritas dan sudah sering mengadakan rapat terkait pembahasan pembelian lahan.

“Pemerintah mengusulkan agar dibuatkan dulu sekolah satu atap atau kelas jauh. Namun, jika berkaca pengalaman tersebut tidak sedikit juga kelas jauh yang hingga kini tak kunjung dibangun,” ungkapnya.

Atep menjelaskan kebijakan sistem zonasi sekolah, banyak merugikan warga. Sebab, tidak semua siswa bisa masuk ke sekolah negeri karena terhalang sistem zonasi.

“Rencananya kita bakal konsultasi dulu ke Dinas Pendidikan. Setelah itu baru minta audiens dengan Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, terkait keinginan masyarakat dan kepala desa akan adanya SMPN 3 Dramaga,” ujarnya.

Menanggapi kebutuhan pembelian lahan untuk SMPN 3 Draaga, Anggota Komisi IV Kabupaten Bogor , Ruhiyat Sujana mengaku sudah masuk kedalam pembahasan di Komisi IV. Tidak hanya Kecamatan Dramaga  yang membutuhkan penambahan SMPN kata dia, Kecamatan Ciampea juga sama. Untuk itu pihaknya bakal berjuang agar pembelian lahan untuk gedung SMPN 3 Dramaga bisa dianggarkan dan menjadi kebutuhan prioritas.

Terlebih, kebijakan pemerintah dengan menerapkan sistem zonasi bagi penerima siswa baru saat ini sangat merugikan siswa yang jauh dari sekolah negeri.

“Siapkan berkas administrasi agar kita bisa memperjuangkan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor juga harus berperan aktif jangan berpangku tangan akan nasib siswa yang tak bisa bersekolah di SMPN,” jelasnya.

(arip ekon)

Warga Sukaluyu Gotong-royong Bangun Tempat Tinggal Seorang Janda yang Sempat Tinggal di Gubuk Beratap Terpal

Warga Desa Sukaluyu membuat rumah untuk Sacih

jurnalinspirasi.co.id – Warga Kampung Cepak Tangkil RT 02 Rw 05 Desa Sukaluyu, Nanggung, Kabupaten Bogor patut diapresiasi. Pasalnya, salah satu nilai yang dimiliki masyarakat dalam melakukan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dengan tujuan menolong secara sukarela itu masih dipertahankan.

Salah satunya, seperti pada Selasa (20/02/2024) puluhan masyarakat berduyun-duyun membangun sebuah rumah milik seorang janda beranak dua, yang sempat viral dalam sebuah video memperlihatkan bertempat tinggal di sebuah gubuk beratap terpal.

Setelah mengetahui ada informasi warganya dengan kondisi demikian, pemuda dan masyarakat sekitar langsung membangun kediaman Sacih (33) tersebut.

“Keluarga ini memang masuk dalam kategori orang tidak mampu, sehingga kewajiban kami sebagai ketua RT untuk menggerakkan masyarakat untuk melakukan gotong-royong,” kata Ketua RT 04 Yani.

Dia menjelaskan, awalnya Sacih dan kedua anak semata wayangnya tinggal satu atap dengan keluarganya di kampung tersebut. Namun entah mengapa Sacih malah pilih tinggal di gubuk beratap terpal tersebut.

Kini, ketua RT telah melaporkan ke pemerintahan desa setempat dan untuk sementara waktu pihaknya bergotong royong membangun rumah Sacih.

“Baru ditinggal suaminya sekitar  7 bulanan yang kedua kalinya meninggal dan meninggalkan dua orang anak. Sempat tinggal di gubuk beratap terpal sekitar beberapa hari,” jelasnya.

“Setelah mengetahui Sacih ini pilih tinggal  di gubuk beratap terepal, kita langsung melaporkan ke pemerintahan desa sehingga pihak desa merespons. Pihak desa memberikan bantuan material seperti asbes GRC dan paku, untuk  tempat tinggal sementara,” tambahnya menegaskan.

Sementara Sacih mengatakan, hal tersebut bermula saat dirinya bereserta kedua anaknya terkatung-katung lantaran suami telah tiada di lokasi tambang ilegal.

“Iya sempat tinggal di tenda beralasan terpal, ya kira-kira hampir 15 hari lebih tinggal disitu berdua sama anak saya,” katanya, sambil meneteskan air mata.

Menurutnya, sang suami meninggal dunia akibat menjadi korban reruntuhan di lokasi tambang ilegal, bahkan naasnya reruntuhan material longsor menimpa bagian kaki sang suami hingga harus diamputasi di lokasi tambang.

“Suami saya meninggal akibat jadi kuli pikul ditambang emas, saat istirahat ada pohon tumbang yang menimpa suami saya bahkan kaki suami saya tertimpah batu besar, hingga suami saya meninggal dunia,” ujarnya.

Saat ini dirinya harus merawat kedua anaknya yang masih balita bahkan dengan adanya bantuan yang diberikan oleh warga sekitar sangat membantu dirinya dan keluarga kecilnya.

“Ada baru dua kali mendapatkan bantuan dari pemerintah, saat ini warga membantu membangun rumah saya secara sukarela, bahkan RT, RW dan Kepala Desa memberikan bantuan juga,” pungkasnya.

(andres)