33.3 C
Bogor
Friday, June 27, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1098

Saksi Akui Hanya HRS yang Dipidana

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Habib Rizieq Shihab (HRS) dalam persidangan lanjutan perkara kerumunan pernikahan putrinya dan Maulid Nabi di Petamburan, mencecar Kepala Satpol PP DKI, Arifin. HRS menanyakan soal pelanggaran protokol kesehatan yang berujung pidana di DKI seperti yang menimpa dirinya.

“Dari semua pelanggaran prokes yang ada, apa ada yang disidang selain kasus Petamburan?’’ tanya HRS kepada Arifin yang bersaksi atas permintaan jaksa di PN Jakarta Timur, Kamis (22/4).

Mendengar hal tersebut, Arifin menjawab tidak ada. Ia menegaskan, semua pelanggar prokes di DKI dijatuhi sanksi administratif. Diketahui, HRS sendiri mendapat sanksi administrasi sebesar Rp 50 juta dan telah dibayarkan.

Melihat respons Arifin itu, jaksa merasa tak terima dan melakukan interupsi menyoal pertanyaan HRS yang diklaimnya menggiring saksi. Khususnya, menyoal pidana pelanggaran prokes. “Izin majelis hakim, kami keberatan terdakwa menggiring saksi,’’ kata jaksa.

Namun, HRS menegaskan dirinya tidak menggiring sama sekali saat melakukan tanya-jawab dengan saksi. Sebaliknya, HRS mengaku bahwa dia hanya meminta keterangan dari satgas Covid-19, apakah ada prokes lain yang juga dipidanakan. “Ini pertanyaan, di mana menggiringnya jaksa? ini saksi petugas, ini saksi juga petugas,’’ kata HRS menegaskan.

Namun, jaksa tetap menilai itu pertanyaan yang menggiring kesaksian. Jaksa menilai saksi sudah menjelaskan bahwa sanksi sudah dijatuhkan dengan administrasi pada pelanggar prokes. “Saya bertanya fakta, dan tidak meminta pendapatnya, apa yang dilakukan petugas. Kasus ini Anda (jaksa) pidanakan, yang lain tidak dipidanakan. Kalau ada keberatan, keberatannya di mana?’’ ungkap HRS kepada jaksa.

Majelis Hakim kemudian melerai perselisihan itu dengan meminta jaksa untuk berhenti memotong pertanyaan HRS pada para saksi. Majelis Hakim juga meminta HRS melanjutkan pertanyaan HRS asal tidak terlalu panjang. Hakim juga menilai tidak ada masalah dalam pertanyaan HRS.

“Pertanyaan itu masih normal-normal saja. Sebentar jaksa, jangan dipotong, sudah biar (HRS) dilanjut pertanyaannya,” lerai hakim.

HRS kemudian kembali mempertanyakan kembali ke saksi penegak hukum tersebut. Namun, lagi-lagi jaksa kembali memotong HRS. Perselisihan pun kembali terjadi di ruang sidang. “Diam kalau (jaksa) tidak takut. Anda tidak punya adab, biarkan saya bertanya lagi,” kata HRS.

Hal tersebut juga kembali dilerai oleh Majelis Hakim dengan meminta jaksa tidak memotong pertanyaan HRS.

** ass

Demokrat: PKS Partai Pertama Berikan Dukungan

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Elite petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) silaturahmi politik dengan bertandang ke DPP Partai Demokrat, Kamis (22/4). Rombongan partai dakwah itu dipimpin langsung Presiden DPP PKS Ahmad Syaikhu dan diterima langsung Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY menyambut positif PKS dan mengaku senang mendapat kunjungan balasan dari PKS. Secara tidak langsung, AHY menganggap kunjungan tersebut sebagai bentuk dukungan moril.

“Saya juga tadi senang mendapatkan secara moril dukungan dan ucapan selamat tentunya dari teman-teman PKS atas situasi yang telah dihadapi dan dilalui oleh Partai Demokrat 3 bulan terakhir ini,” kata AHY dalam jumpa persnya di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (22/4).

Putera sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu sekaligus menegaskan bahwa Partai Demokrat di bawah kepemimpinannya berhasil bertahan dari kudeta. “Akhirnya kami bisa mempertahankan kedaulatan, kehormatan dan eksistensi Partai Demokrat ini,” ujarnya.

Sesuai pertemuan, Kepala Badan Komunikasi dan Strategi (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa semasa partainya mengalami guncangan dari pihak eksternal yang sengaja memanfaatkan kekuasaannya (abuse of power), partai Demokrat mendapatkan banyak dukungan dari partai politik lain.

“PKS adalah partai yang pertama yang menyampaikan dukungan kepada kami dan menyayangkan kenapa bisa terjadi situasi seperti kemarin,” tutur Herzaky.

Sementara Presiden PKS Syaikhu menyampaikan, kunjungan ke Demokrat punya arti sebagai langkah positif menjalin silaturahim dengan semua elemen anak bangsa. Dalam kesempatan itu, eks Wakil Wali Kota Bekasi itu juga memperkenalkan kepengurusan baru PKS periode 2020-2025. 

Dia menekankan baik PKS dan Demokrat memiliki momen kebersamaan. Salah satunya saat bersama di barisan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pun, kemesraan politik itu berlanjut di Pilkada serentak 2020.

“Harapan kami, kebersamaan ini tentunya akan terus dijalin dalam berbagai momentum politik ke depan,” ujar Syaikhu seperti disampaikan dalam keterangan resminya.

Menurut dia, saat ini parpol sebagai pilar penting dalam demokrasi mesti menjaga nilai dan etika yang sehat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia bilang parpol harus dijaga dan dibangun dengan sikap negarawan, menghargai perbedaan, menghormati dan mentaati norma hukum dan budaya bangsa.

Selain itu, dalam pertemuan itu, juga disinggung persoalan bangsa seperti penegakan hukum yang berkeadilan. “Kita juga mendorong penguatan agenda penegakan hukum dan pemberantasan korupsi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Indonesia adalah negara hukum bukan negara kekuasaan. Penegakan hukum harus berpihak kepada nilai-nilai kebenaran dan rasa keadilan rakyat,” jelas Syaikhu.

Dalam pertemuan itu, Syaikhu ditemani sejumlah elite PKS seperti Sekretaris Jenderal Aboe Bakar Alhabsyi, Wakil Sekjen Ahmad Fathul Bahri, hingga Ketua DPP bidang Kepemudaan Gamal Albinsaid. Sementara, dari barisan Demokrat ada elite DPP seperti Ketua Badan Pemenangan Pemilu Andi Arief, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Herzaky Mahendra Putra, sampai Sekretaris Jenderal DPP Teuku Riefky Harsya.

Sebelumnya, elite PKS juga menggelar rangkaian silaturahim dengan berbagai elemen. Mulai ke lembaga pegiat Pemilu yaitu Perludem, lembaga HAM KontraS,  menerima delegasi KPK hingga pertemuan dengan elite DPP PPP.

** ass

Ponpes di Susukan Terbakar, Kitab dan Pakaian Santri Ludes

Cigudeg | Jurnal Inspirasi

Diduga akibat korsleting listrik, sebuah pondok pesantren milik ustad Dodi di Kampung Susukan, Desa Banyuwangi, Kecamatan Cigudeg hangus terbakar pada Kamis (22/04/2021) dini hari, pukul 1.15 WIB. Menurut keterangan warga sekitar, Agus (50), dugaan awal kebakaran itu disebabkan karena korsleting listrik. Api itu sendiri diketahui oleh warga yang rumahnya dekat dengan bangunan pondok pesantren.

“Kebetulan salah satu warga yang rumahnya bersebelahan dengan pondok pesantren itu bangun terus melihat ada cahaya merah, kemudian beliau lari dan meminta tolong kepada warga lain,” kata Agus kepada wartawan pada, Kamis (22/04/2021).

Lebih lanjut Agus mengatakan, warga sekitar dengan upaya seadanya bahu membahu memadamkan kobaran api. Karena terkendala air sehingga warga berupaya memadamkan api dengan merobohkan bangunan semi permanen tersebut. “Karena kalau tidak dirobohkan akan merambat ke bangunan lain di sekitarnya,” ucap Agus.

Agus menambahkan, beruntung tidak ada korban jiwa atas kejadian ini. Sementara, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. “Beruntungnya saat kejadian itu para santri sedang tidak menginap, satu bangunan habis terbakar berikut kitab-kitab dan pakaian juga ikut terbakar,” kata Agus.

** Cepi Kurniawan

Ngabuburit, Anak-anak di Sudi Mampir Cari Lobster Hingga Belalang

Bojonggede | Jurnal Inspirasi

Anak-anak  di Kabupaten Bogor di Kampung Sudi Mampir, Desa Cimanggis, Bojonggede setiap Ramadhan selalu melakukan hal unik saat ngabururit menunggu berbuka puasa. Mulai usia 10-15 hingga 23 tahun sehabis Ashar pergi ke empang untuk mencari lobster dan ikan. Bukan hanya itu mereka pun mencari belalang.

Namun apa yang mereka lakukan tidak menggunakan alat, melainkan menggunakan tangan kosong. Salah satunya yang dilakukan Boik (23), pemuda asal Desa Cimanggis tersebut. “Cari ikan, udang lobster, nyari belalang juga. Biasanya ngabuburit di sini dilakukan setelah salat Ashar. Ramai di sini anak-anak juga yang ngabuburit,” ujarnya.

Lebih lanjut, Boik mengaku tidak merasa kesulitan menangkap lobster dan ikan dengan tangan kosong tanpa bantuan alat apapun. “Gampang sih kalau mencari lobster. Saya biasa menangkap ikan dan lobster itu pakai tangan kosong. Saya tidak takut,” jelasnya.

Sementara itu, Boik membeberkan bahwa dirinya sempat menemukan hewan lain yang tidak diinginkan selama proses pencarian lobser maupun ikan. “Kadang juga saat cari-cari lobster atau ikan di empang, kan dicari di lubang-lubang. Nah kalau lagi kurang beruntung malah ketemu ular. Kalau sudah bertemu seperti itu saya mundur,” bebernya.

Boik pun mengatakan, hasil tangkapan ikan dan lobster saat ngabuburit itu untuk menu santap sahur ataupun berbuka puasa. “Hasilnya itu untuk menu buka puasa ataupun sahur nanti.  Saya senang saja ngabuburit mencari ikan dan lobster, jika dibandingkan harus keluyuran ke tempat-tempat ramai,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Pungli Belakang Rumdin Kapolres Kebal Hukum?

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Diduga ada sejumlah praktik pungutan liar (pungli) di belakang rumah dinas (rumdin) Kapolres Bogor, Cibinong, luput dari tindakan aparat penegak hukum. Bukan hanya parkir berbayar di area Gedung Kesenian milik Pemerintah Kabupaten Bogor, pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) juga ditawarkan oknum terhadap para pemarkir kendaraan di lokasi samping Mako Polres Bogor, Cibinong.

Presedium Nasional BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah Zona III, Hendi menegaskan, pihaknya tidak akan tinggal diam atas dugaan praktik pungli khususnya terlihat secara kasat mata. “Kalau pungli tersebut masih dibiarkan, kami akan menggelar aksi terhadap penegak hukum untuk bertindak tegas,” ujar Hendi kepada Jurnal Bogor, Kamis (22/4).

Ia menerengkan, bahwa parkiran berbayar di area Gedung Kesenian tersebut tidak dibenarkan alias melanggar aturan yang berlaku. “Alih fungsi Gedung Kesenian karena areanya digunakan untuk parkiran bertarif. Tarif tersebut tidak ada Perda atau payung hukumnya alias liar. Mirisnya itu dilakukan di belakang rumah dinas Kapolres Bogor,” terangnya.

Ia mengungkapkan, dugaan praktik calo SIM juga disinyalir terjadi pada lokasi serupa dengan parkir tamu Polres Bogor berbayar. “Polisi itu harus bersih terhadap segala seuatu yang berlawanan dengan hukum. Kami minta Kapolres Bogor melakukan pembenahan internal,” ungkapnya.

Terpisah, Kapolres Bogor AKBP Harun memaparkan, pihaknya tidak akan tinggal diam atas dugaan praktik pungli di samping Mako Polres itu. “Kami akan tertibkan,” tandas AKBP Harun.

** Noverando H

TPM P3-TGAI Terus Lakukan Pengawasan ke Lokasi Proyek

Ciawi | Jurnal Inspirasi

Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) Balai Besar atau Balai Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Taufik Hadi Gunawan, terus melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang ada di wilayah selatan Kabupaten Bogor.

Taufik Hadi Gunawan

Taufik Hadi Gunawan, salah satu TPM yang bertugas di wilayah selatan Kabupaten Bogor mengatakan, untuk proyek P3-TGAI tahun anggaran 2021 sudah mulai dilaksanakan di tiap wilayah yang membutuhkan pasokan air, baik untuk area persawahan, perkebunan maupun perikanan.

Sesuai dengan program pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), kata Gunawan, P3-TGAI merupakan program perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan jaringan irigasi dengan berbasis peran serta masyarakat petani.

 “Untuk pelaksanaannya sendiri dilaksanakan oleh perkumpulan petani pemakai air, gabungan perkumpulan petani pemakai air atau induk perkumpulan petani pemakai air,” ujarnya kepada wartawan saat di lokasi proyek P3-TGAI DI Cilimus, di Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kamis (23/4).

Gunawan panggilan akrab petugas TPM dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane mengungkapkan, di wilayah selatan yang sudah mulai dilaksanakan pengerjaan P3-TGAI sebanyak 19 titik. “Semua titik tersebar di Kecamatan Cijeruk, Cigombong, Caringin, Ciawi dan Megamendung,” ungkapnya.

Semua pelaksana program P3-TGAI yang ada di masing-masing wilayah, lanjutnya, terlebih dulu membentuk suatu wadah yang dinamakan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). “Jadi semua unsur terlibat dalam pelaksanaan pengerjaan proyek tersebut. Terutama para petani dan warga setempat,” jelas Gunawan.

Gunawan menyatakan, saat melakukan peninjauan ke setiap lokasi kegiatan P3-TGAI, para pekerja sering diingatkan untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan (Prokes). Karena, saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19.

Ia berharap, melalui program ini, dapat membantu pasokan air area sawah, kebun atau perikanan masyarakat. Sehingga, tidak lagi kekurangan ketersediaan air dan bisa meningkatkan penghasilan mereka.

 “Kalau air untuk ke area sawah lancar, hasil panen pun kemungkinan meningkat. Dan tidak ada lagi keluhan dari para petani karena gagal panen,” imbuh Gunawan.

Sebelumnya, Ketua Kelompok Putera Pangrango Ciherang, sebagai pelaksana kegiatan P3TGAI DI Cilimus, Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Entis Sutisna menjelaskan, proyek yang dilaksanakan pihaknya merupakan program dari Balai Besar atau Balai Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane melalui (Ditjen) Sumber Daya Air.

 “Inikan program PKT, jadi untuk pekerjanya juga warga setempat dan melibatkan para petani. Target saya pengerjaan selesai secepatnya agar bisa langsung dinikmati warga,” tegasnya..

Tujuan dari proyek P3TGAI, lanjut Entis, agar warga terutama petani yang memiliki lahan sawah di dua desa, tidak kesulitan mendapatkan pasokan air.  “Makanya saya bangun irigasi ini, karena manfaatnya sangat dirasakan para petani. Bukan hanya petani di Desa Cileungsi saja, tapi juga petani Desa Ciderum,” tukasnya.

** Dede Suhendar

Pinjaman Online Kembali Resahkan Warga

Mesti Ada Aturan Hukum yang Melindungi Masyarakat

Citeureup | Jurnal Inspirasi

Ulah penagih peminjaman online (pinjol) membuat geram dan meresahkan. Pasalnya, data pribadi si peminjam kerap disebar dan dipermalukan di media sosial. Bahkan kejadian upaya mempermalukan dialami Agustini Setiyorini, istri dari Arief Budiman, Ketua Jabar Bergerak Kabupaten Bogor yang menjadi salah satu korban tersebut. Padahal diakui Arief, istrinya tak pernah meminjam uang dari pinjaman online.

“Saya berharap ada undang-undang yang mengatur pinjol dan ada pasal yang bisa menjerat oknum merugikan, seperti hal yang menimpa saya seperti ini, karena amat berbahaya sampai bisa terjadi penyebaran dan penyalahgunaan data pribadi juga dipermalukan di sosmed,” ujar Arief, Kamis (22/04/2021).

Diakui oleh Arief, data istrinya sudah sejak tahun 2020 lalu menjadi korban penyalahgunaan data tersebut. “Dulu itu sempet kejadian penipuan ini, datanya data bini. Cuma waktu itu selesai karena nomor rekening yang dipakai dalam transaksi dari pihak si pinjaman online (pinjol) bukan ke rekening bini,” tuturnya.

Kejadian itu kembali terjadi lagi di tahun ini, Arief melanjutkan, selama ini istrinya tidak pernah minjam apapun dari aplikasi peminjaman online. “Tadi pagi istri ada yang neror lagi dari pinjol, saat saya coba konfirmasi penagihnya, dia bilang dari salah satu aplikasi online bernama Dana Rupiah, setelah itu dia kirim foto-foto saya yang dia ambil dari akun Facebook plus melakukan ancaman di WhatsApp, selain itu dia juga sempat comment di beberapa postingan Facebook dengan tujuan mempermalukan,” paparnya.

Mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan, Arief langsung konsultasi ke Polsek Citeureup terkait ancaman dan perlakuan tersebut. “Disana (Polsek) diminta untuk buat klarifikasi di media sosial (medsos) bahwa perlakuan tidak menyenangkan oleh oknum tersebut tidak benar, setelah itu saya berangkat ke unit 2 Reskrim Polres Bogor, untuk melakukan aduan, saya di Polres dapat arahan hal yang sama seperti di Polsek karena data pelaporan menurut Reskrim kurang lengkap,” jelas Arief.

Menurut Arief, usai berkonsultasi di Polsek Citeureup dan Polres Bogor, ia mendapati kejadian ini memang marak terjadi.

** Nay Nur’ain

Depresi, Ibu Muda Aniaya Bayinya

Gunung Putri | Jurnal Inspirasi

Ibu muda berinisial “G” (16) melukai sang bayi yang baru dilahirkannya di kediamannya di Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Tubuh bayi tersebut terdapat beberapa luka menganga di bagian leher, dada, dan wajah.

Saat dimintai keterangan di Rumah Sakit Thamrin Cileungsi, Kanit Reskrim IPTU Didin Komarudin, SH mengatakan, kejadiannya sejauh ini masih dalam tahap penyelidikan untuk ibu yang melukai bayinya dengan senjata tajam.

“Kronologinya ibu melukai bayinya dengan senjata yang masih kita dalami, hingga menyebabkan luka menganga di beberapa bagian tubuh bayi yang baru dilahirkan tersebut,” jelas IPTU Didin, Kamis (22/04)

Untuk sementara diduga karena malu, hasil perbuatan diluar nikah dan memang kelahiran bayi ini tidak diinginkan, mengingat ibu dari bayi tersebut masih duduk dibangku SMA dan masih dibawah umur.

“Kami saat ini pun sedang mendalaami siapa ayah dari bayi tersebut yang belum diketahui idenitasnya.”

Senada, Management Rumah Sakit Thamrin Cileungsi yang diwakili oleh Manager Medik Dr. Mastika Talip. MARS, yang didampingi oleh Manager Marketing Jani Ginting MM , menjelaskan pada pukul 09.00 Wib kedatangan pasien inisial “G” (16) dengan kondisi yang sudah lemas dan bayinya yang dilapis kain sudah berlumuran darah dengan beberapa luka menganga.

“Secara prinsip kita tidak melihat pasien itu korban penganiayaan atau apapun, tapi memang jelas sekitar jam 09.00 Wib kita kedatangan pasien wanita inisial ” G” (16) dengan bayi perempuannya yang baru dilahirkan dalam keadaan terdapat beberapa luka terbuka,” jelas Jani Ginting.

Menurutnya, selanjutnya pihak rumah sakit langsung menangani secara intensif yang kondisi ibu dan bayinya saat ini sudah membaik dan sudah berada di ruang rawat.

“Tentang apa dan bagaimana pasien tersebut mungkin teman-teman media bisa konfirmasi langsung kepada pihak kepolisian, karena masalah ini saat ini sedang ditangani oleh Polsek Gunung Putri” papar Jani.

Masih menurut Jani, yang jelas ada luka pada bayi tersebut namun dari benda tumpul atau benda tajam pihaknya tidak tahu. “Biar pihak kepolisian nanti yang akan menjelaskan, sejauh ini pasca penanganan dibruang IGD kondisi ibu dan bayinya sudah stabil dan sudah dipindahkan ke ruang rawat,” pungkas Jani, Kamis (22/04).

** Nay Nur’ain

Optimalisasi Keamanan, Pemdes Leuwinutug Lakukan Patroli Gabungan

Citeureup | Jurnal Inspirasi

Guna mengoptimalisaai keamanan lingkungan kegiatan Poskamling, Pemerintahan Desa Leuwinutug patroli gabungan bersama Ketua LPM, Karang Taruna, Ketua Paguyuban RT/RW, Kasatgas LINMAS dan DESTANA, Rabu malam (21/04).

Kegiatan patroli gabungan diawali dengan apel gabungan yang dilaksanakan di kantor desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup.

Deden Saiful Hamdi, kepala desa Leuwinutug menjelaskan target yang akan menjadi titik patroli yaitu setiap Poskamling yang ada di wilayah Leuwinutug.

“Patroli gabungan ini bertujuan untuk memantau keamanan lingkungan serta mengoptimalisasi giat poskamling sambil memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan” Jelas Kang Denz biasa disapa.

Menurutnya, dengan dilakukannya kegiatan rutin patroli gabungan ini apalagi di bulan Ramadhan bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat biasanya tingkat kriminalitas seperti pencurian marak jika mendekati lebaran.

Maka dari itu sebelum hal tersebut terjadi kita coba mencegah jadi jika ada yang berniat untuk melakukan hal-hal negatif mereka akan berpikir ulang karena aktifnya patroli di wilayah Leuwinutug.

“Selain antisipasi tindak kriminalitas tujuan dilakukannya patroli gabungan ini untuk mengurangi kerumunan di masyarakat, jadi jika kegiatan tersebut tidak terlalu penting dihimbau warga agar tetap diam di rumah,” tegas Kang Denz.

** Nay Nur’ain

Diduga Perkosa Anak Dibawah Umur, Pria Paruh Baya Diamuk Warga

Ciseeng | Jurnal Inspirasi

Warga Desa Cibentang, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Rabu (21/4/2021) malam, dibuat emosi dengan aksi bejat yang dilakukan dua orang pria paruh baya berinisial EN (65) dan SN (50). Keduanya diduga melakukan pemerkosaan terhadap anak dibawah umur. Warga yang emosi, membogem pria yang sudah kakek-kakek tersebut.

Aksi warga inipun viral di sosial media. Dalam video yang beredar di akun Instagram @infoparung itu, warga terlihat gelap mata dengan berusaha memberikan bogem mentah pelaku pemerkosaan. Warga nekat menerobos rumah Kepala Desa Cibentang yang pada saat itu berusaha mengamankan pelaku dari amukan massa.

Kejadian itu pun dibenarkan Kanitreskrim Polsek Parung AKP Rahmat Triharyo.  Pelaku kata dia sudah diamankan dan kasusnya masih dalam penyelidikan. Namun untuk jumlah pelaku belum merincinya. “Masih dalam penyelidikan,” singkatnya.

Sementara Kades Cibentang, Hasanudin membenarkan adanya dugaan pemerkosaan yang dilakukan dua orang warganya yang bernama EN (65) dan SN (50). “Memang benar adanya seperti itu. Kami Pemdes mengamankan pelaku dari amukan massa,” ujarnya, Kamis (22/4/2021).

Hasanudin menjelaskan, ketika dirinya tengah berbincang dengan pihak keluarga korban, warga yang emosi mulai berdatangan dan mengincar pelaku. “Adapun permasalahan pemerkosaan atau pelecehan seksual yang terjadi, kami belum sempat terlalu jauh menanyakan ke pihak korban karena massa sudah berdatangan,” jelasnya.

Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, Hasanudin langsung berkoordinasi dengan pihak Kepolisian. “Massa sudah ramai. Untuk kelanjutannya pelaku dan korban saya amankan dengan koordinasi dengan pihak berwajib. Itu untuk menghindari pelaku dari amuk massa. Sekarang sudah ada di Polsek parung,” bebernya.

Selain itu, Hasanduin membenarkan bahwa kedua pelaku EN dan SN merupakan warganya. “Untuk pelaku bapak EN usia 65 tahun warga asli Desa Cibentang dan yang satu lagi bapak SN usia 50 tahun juga  tinggal di Desa Cibentang,” tandasnya.

** Cepi Kurniawan