29.8 C
Bogor
Sunday, November 24, 2024

Buy now

spot_img

Chelsea Tersingkir, Lampard dan Mourinho Sempat Bersitegang

London | Jurnal Inspirasi

Tottenham Hotspur menyingkirkan Chelsea di babak keempat Piala Liga Inggris atau Carabao Cup. Keberhasilan Tottenham melaju ke perempat final itu juga ditandai pemandangan adu mulut kedua pelatih, Jose Mourinho dan Franks Lampard di pinggir lapangan.

Pada pertandingan di Tottenham Hotspur Stadium, Rabu (30/9) dini hari WIB, kedua tim mesti bermain hingga adu penalti. Pasalnya, di waktu normal skor 1-1 menjadi penanda akhirnya laga.

Chelsea berhasil unggul lebih dulu di menit 19 melalui aksi Timo Werner. Sayangnya keunggulan tersebut tak bisa dipertahankan setelah enam menit sebelum bubaran Erik Lamela berhasil menyamakan kedudukan hingga memaksa adu penalti digelar.

Pada adu penalti ini semua eksekutor Tottenham, Eric Dier, Erik Lamela, Pierre-Emile Hoejbjerg, Lucas Moura dan Hary Kane, berhasil menjalankan tugasnya. Sementara dari kubu Chelsea, Mason Mount gagal menceploskan bola ke gawang.

Usai pertandingan ketika diminta komentarnya mengenai apa yang terjadi di pinggir lapangan, Mourinho dan Lampard kompak bersuara kalau tidak terjadi apa-apa. Padahal jelas, selama pertandingan kedua pelatih beberapa kali terlibat pertengkaran terutama di babak pertama.

“Kami sedang bersenang-senang. Saya akrab dengan Jose dan saya pikir dia mengatakan itu kepada saya,” kata Lampard dikutip Sky Sports dari Sindonews.

“Saya mengomentari fakta bahwa dia tampaknya lebih banyak berbicara dengan wasit daripada dia berbicara dengan para pemainnya, jadi ini hanya sebentar dengan kami.”

“Saya sangat menghormati Jose, tidak peduli apa yang dia katakan di pinggir lapangan. Saya pikir dia merasakan perasaan di babak pertama dan bagaimana itu. Semuanya baik-baik saja di akhir pertandingan dan itu tidak akan pernah berubah,” tutur Lampard.

Sementara itu Mourinho mengatakan kalau dirinya juga menghormati Lampard. “Dengan Lampard hal yang paling penting adalah perasaan saya terhadapnya daripada kata-kata yang kami tukarkan. Saya berhutang padanya semua yang dia berikan kepada saya, dia selalu memberi saya semua yang dia miliki sebagai pemain dan saya tidak pernah melupakan itu.”

“Perasaan saya terhadapnya akan selalu menjadi perasaan betapa saya berhutang padanya atas pemain yang luar biasa. Satu-satunya hal yang saya katakan kepadanya, hanya pendapat dari pelatih lama kepada pelatih muda bertalenta, yaitu ketika para pemain membutuhkan kami, itu adalah saat mereka kalah, saat mereka menang, kami tidak perlu menjadi protagonis.”

“Di pertandingan terakhir ketika mereka kalah 3-0 [melawan West Brom] saya merasa sangat kasihan padanya karena dia sedih dan pendiam di kursinya. Dalam hal sepak bola saya tidak bisa mengajarinya apa-apa, dia tahu sepak bola, itu hanyalah sebuah opini, tetap berada di pinggir lapangan saat tim Anda kalah dan tetap tenang saat tim Anda menang,” tutup Mourinho.

**ass

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles