23.2 C
Bogor
Sunday, November 24, 2024

Buy now

spot_img

Sehari, Harta Bos Facebook Hilang Rp 100 Triliun

Jakarta | Jurnal Inspirasi
Mark Zuckerberg kehilangan US$ 7,2 miliar (Rp 100,8 triliun). Bos facebook ini tekor setelah sejumlah perusahaan menarik iklan dari jaringan Facebook Inc. Saham perusahaan media sosial turun 8,3% pada Jumat kemarin dan jadi yang terbesar dalam tiga bulan terakhir.

Dikutip dari CNBC, Minggu (28/6), hal ini akibat Unilever, salah satu pengiklan terbesar di dunia, bergabung dengan merek lain dalam memboikot iklan di jejaring sosial itu. Unilever mengatakan akan berhenti menghabiskan uang ke Facebook, Instagram dan Twitter tahun ini.

Penurunan harga saham menghilangkan US$ 56 miliar dari nilai pasar Facebook. Bukan cuma itu, ini pun mendorong kekayaan bersih Zuckerberg turun menjadi $ 82,3 miliar, sebagai mana ditulis Bloomberg Billionaires Index.

Hal tersebut juga membuat Zuckerberg turun satu tingkat ke posisi keempat, dari deretan orang terkaya dunia. Ia disalip bos Louis Vuitton Bernard Arnault, yang menjadi orang ketiga terkaya, di bawah Jeff Bezos dan Bill Gates.

Sebelumnya Coca-Cola Co, Levi’s, Dockers dan Hershey’s memboikot Facebook grup terlebih dahulu. Mereka menganggap Facebook telah gagal untuk secara memadai untuk membendung ujaran kebencian di tiap platformnya. Ini terkait perpolitikan AS yang mulai memanas karena Pemilu Presiden. Hastaq #stophateforprofit digaungkan sejak kemarin.

Sementara itu, Zuckerberg menanggapi kritik yang berkembang. Ia mengumumkan perusahaan akan melabeli semua posting yang berhubungan dengan pemilu.

Facebook juga memperluas definisi tentang pidato kebencian yang dilarang di media sosialnya. Termasuk menambahkan klausa yang mengatakan tidak akan ada iklah yang diizinkan pada area yang dianggap “sensitif”. “Tidak ada pengecualian untuk politisi dalam kebijakan apa pun yang saya umumkan di sini hari ini,” kata Zuckerberg.

Unilever memutuskan untuk menghentikan iklan di platform sosial media tersebut setidaknya hingga 31 Desember. Menurut perusahaan analisis pemasaran Pathmatics, Unilever telah menghabiskan lebih dari US$ 11,8 juta untuk beriklan di Facebook di 2020.

Menurut pernyataan perusahaan pada Jumat (26/6), alasan dari penghentian iklan tersebut adalah karena kondisi di AS saat ini sedang ramai diwarnai perpecahan atau polarisasi.

“Mengingat Kerangka Tanggung Jawab kami dan atmosfer yang terpolarisasi di AS, kami telah memutuskan bahwa mulai sekarang hingga setidaknya akhir tahun, kami tidak akan menjalankan iklan merek di platform newsfeed media sosial Facebook, Instagram dan Twitter di AS,” kata Luis Di Como, EVP Global Media Unilever, dalam sebuah pernyataan.

ASS|*

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles