Bogor, jurnalinspirasi.co.id – Bakal Calon Wakil Bupati atau Bacawabup Bogor yang diusung PDI Perjuangan Musyafaur Rahman mengunjungi warga terdampak bencana puting beliung di Pamijahan, Kabupaten Bogor, Selasa, (3/9) malam.
“Saya dapat kabar tadi pagi, saya langsung minta tim koordinasi dengan desa berapa yang terdampak, menurut data kan 244 (jiwa), kemudian ada 10 yang rusak berat (rumah),” ujar Kang Mus.
Kunjungan Kang Mus di wilayah Kecamatan Pamijahan diawali dengan menyambangi kantor Desa Cimayang. Disana, Kang Mus bertemu dengan Pemerintah Desa dan menanyakan kondisi para korban yang terdampak bencana angin puting beliung.
Tidak hanya itu, Musyafaur Rahman yang akrab disapa Kang yang maju mendapingi bakal calon bupati Bogor Bayu Syahjohan menyerahkan sejumlah bantuan untuk meringankan warga terdampak bencana.
“Kita ada sedikit yang bisa kita bantu, ya kita bantu, karena standar manusia kan berbagi ya. Kita titipkan tadi ke desa,” sambungnya.
Bantuan yang diberikan berupa paket beras dan mie instan kepada warga terdampak serta memberikan santunan kepada warga yang rumahnya rusak berat.
Setelah dari Desa Cimayang, Kang Mus tak langsung pulang. Ia bertolak ke Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang.
Di sana, kedatangan Kang Mus disambut warga dan pengurus lingkungan.
Mereka lalu berdialog dan menyampaikan keluh kesahnya soal bencana puting beliung yang baru saja terjadi.
Kang Mus lantas memberikan bantuan seperti di Desa Cimayang kepada warga Desa Situ Udik yang terdampak bencana.
“Seperti angin puting beliung ini kan hal yang tidak bisa kita antisipasi bentuknya, sehingga yang paling mungkin kita lakukan adalah tanggap bencana. Apa yang dikerjakan oleh Pemkab Bogor cukup baik, menurut informasi tadi pak PLH PJ bupati juga sudah datang bersama pak PJ Gubernur Jawa Barat,” ungkap Kang Mus.
“Itu merupakan bentuk tanggap pemerintah yang menurut saya patut diapresiasi dan itu harus dipertahankan ke depannya oleh siapapun yang terpilih nantinya dalam pilkada 2024,” lanjutnya.
Kang Mus juga tak memungkiri sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor memang rawan bencana.
Ketika wilayah rawan bencana itu sudah dipetakan, langkah antisipasi maupun rekomendasi hasil kajian ilmiah perlu dimasifkan pemerintah sebagai upaya pencegahan.
“Pemetaan terhadap bencana ini penting, kita tidak harapkan bencana itu datang, tapi ketika bencana itu datang kita sudah siap. Sehingga adanya korban jiwa maupun korban harta ini bisa kita hindari. Misalnya nanti mungkin bisa membuat teknologi bagaimana atap rumah itu tidak terbang ketika tertiup angin kencang dan lainnya. Itu harus sudah dimulai,” pungkasnya. Aga