Jonggol | Jurnal Bogor
Puluhan warga di Perumahan Puri Asri 3 yang berada di Desa Sukamaju, Jonggol, Kabupaten Bogor terendam banjir lebih dari 1 meter, saat di guyur hujan deras beberapa hari lalu. Mendapati hal tersebut pihak developer, Camat Jonggol dan Kepala Desa Sukamaju berdiskusi untuk mencari solusi yang terbaik terutama bagi warga yang terdampak.
“Hari ini kita berdiskusi untuk mencari win-win solusi dari bencana banjir yang terjadi kemarin. Mengingat, ini merupakan musibah banjir yang pertama kali,” ungkap Camat Jonggol, Andri Rahman.
Andri menyebut, secara aturan PEL banjir yang dimiliki Perumahan Puri Asri 3 itu sudah sesuai, hanya saja karena letaknya yang berada di bawah hingga air turun semua dan mengakibatkan banjir.
” Tadi saya sudah memantau lokasi, dan untuk titik lokasi yang banjir memang itu masih pertangungjawaban developer, karena memang pihak developer juga belum menyerahkan fasos fasum kepada pemerintah,” tandas Andri.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Jonggol khususnya, untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena salah satu penyebab banjir adalah banyaknya sampah yang menutup aliran air.
” Begitu pun untuk para pengusaha, karena makin lama pembangunan itu bukan berkurang tapi makin bertambah, jangan mengecilkan aliran air, karena itu akan berdampak kepada penghuni yang ada di sekitar, taati aturan yang ada,” paparnya.
Sementara Developer Perumahan Puri Asri 3 Romi mengatakan, banjir ini baru pertama kali, dan mungkin karena saluran air yang tidak kuat menampung sehingga membludak dan turun ke bawah hingga mengakibatkan rumah terendam banjir.
” Setelah kita survei ke lokasi, kami akan data lagi apa-apa saja yang menjadi kerugian warga dan kita akan coba pikirkan untuk menggantikan itu,” tutur Romi.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Sukamaju, H.Holil, banjir pertama kalinya terjadi selama dirinya menjabat sebagai kepala desa.
” Kita anggap ini sebagai musibah, karena banjir ini bukan rutin, tapi baru pertama kali terjadi. Kami sadari, pembangunan makin kesini makin banyak, hingga bagaimana kita mengatasinya untuk membuat hal seperti ini tidak kembali terjadi,” jelasnya.
(nay nur’ain)