Cijeruk | Jurnal Bogor
Akibat hujan deras tebing penahan tanah (TPT) di Stasiun Maseng, Cijeruk, Kabupaten Bogor mengalami longsor dan menimpa bangunan yang ada di stasiun.
Akibat longsor tersebut jalan utama di Stasiun Maseng mengalami kerusakan dan diperkirakan membutuhkan waktu 3 bulan untuk memperbaiki longsoran tersebut.
“Kami memperkirakan perbaikan longsor butuh waktu sekitar tiga bulan, sudah termasuk perbaikan TPT (Tembok Penahan Tebing) dan bangunan hall stasiun. Selanjutnya tim teknis PT KAI akan turun melakukan kajian,” kata Staf PT Ambria Rahma Putri Selaras (ARPS), Awaludin, Senin (8/1/2024).
Ia mengatakan, longsor yang terjadi di Stasiun Maseng tersebut akibat jalan di dekat stasiun itu tidak memiliki saluran drainase, sehingga air membanjiri TPT dan menyebabkan longsor.
“Sejak seminggu ini curah hujan deras dan air melimpas ke bawah, ke Stasiun, karena sejak lama tidak ada drainase. Kami sudah berencana membuat drainase tapi khawatir mengganggu akses warga dan keburu longsor,” paparnya.
Sementara itu longsoran tersebut setidaknya membuat TPT, hall dan peron stasiun maseng rusak dan perlu diperbaiki ulang.
“TPT dan bangunan hall Stasiun sudah selesai. Tinggal area drop off (parkiran). Dengan kejadian ini diperkirakan akan menambah waktu pekerjaan sampai tiga bulan ke depan,” terangnya.
Sementara itu menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Jawa Barat, Defri mengarakan, dengan terjadinya longsor tersebut perjalanan kerta Api Pangrango tidak terbangun akibat terjadinya longsor.
“Perjalanan Kereta Api tidak terganggu, aman,” pungkasnya.
(andres)