Sambas: Pihak Manajemen Harus Me-reshuffle Pekerja di RS Asysyifa
Leuwiliang | Jurnal Bogor
Mencuatnya terkait pelayanan di RS Asysyifaa yang diduga menelantarkan pasien Mad Soleh (67) warga asal Kampung Nyungcung Masjid RT 02 RW 05, Desa Malasari, Nanggung, Kabupaten Bogor disorot LSM Gerakan Nasional Padjadjaran (Genpar).
Ketua Umum Genpar Sambas Alamsyah menduga RS Asysyifas tidak memahami dan menguasai hal-hal teknis dan aturan kesehatan secara utuh, sehingga kondisi pelayanan kesehatan di RS Asysyifaa jadi pertanyaan.
“Mereka tidak memahami dan menguasai aturan kesehatan dan hal teknis lainnya. Jika kejadiannya seperti itu bagaimana akan melayani kesehatan secara maksimal,” kata Sambas kepada Jurnal Bogor, Minggu (10/12/2023).
Tidak menutup kemungkinan kata Sambas, pasien-pasien yang menginginkan tindakan kesehatan dari RS Asysyifaa, juga banyak yang terabaikan dan seharusnya ketika mereka menjalankan tugas harus paham substansi sesuai sumpah jabatan.
Dengan adanya dugaan tindakan yang tidak profesional seperti itu, lebih lanjut Sambas meminta pihak manajemen RS Asysyifaa harus segera melakukan reshuffle atau perombakan pekerja di RS Asysyifaa.
“Kami minta RS Asysyifaa melakukan reshuffle demi memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap dunia kesehatan,” tegas dia lagi.
Perihal pernyataan pihak RS Asysyfaa yang dianggap tidak profesional dalam memberikan keterangan di khlayak publik, menurut Sambas tak semestinya pihak RS itu mengatakan pihak RS Asysyifaa melayani banyak pasien dan tidak mengetahui apakah pasien BPJS atau bukan.
(andres/arip ekon)