28.1 C
Bogor
Monday, April 21, 2025

Buy now

spot_img

H Taopik: Dengan Tulisan, Pesan yang Disampaikan Akan Tetap Hidup

Menulis Bisa jadi Pesan Dakwah

Leuwiliang l Jurnal Bogor
Kepala Sekolah SMAN 1 Leuwiliang, Kabupaten Bogor H.Taopik, S.Pd, M.Pd.I  sejak masih dibangku S2 telah menyalurkan hobinya sebagai penulis. Bahkan tak heran, karya tulisan yang dihasilkannya telah menghasilkan belasan buku.

Istri dari Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil menerima buku dari H.Taopik

“Ketika mau menulis itu, cuman belum mendapatkan jalan bagaimana cara menulis dengan baik, ditambah terkungkung oleh aturan-aturan tulisan yang baku. Orientasi tulisan yang disampaikan, yakni lebih kepada pesan moral atau dakwah,” kata H Taopik kepada Jurnal Bogor, Kamis (30/11)

Dengan mencari pahala sebanyak-banyaknya, maka itu isi  tulisan yang dipilih adalah seputar religi. Karya tulisannya dituangkan sudah  16 buku yang dihasilkan dan sudah menyebar luas di berbagai kalangan pembaca.

Bahkan buku hasil tulisan H Taopik sudah diterima sejumlah tokoh penting seperti istri dari Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil, Bupati Bogor Iwan Setiawan, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi, serta dosen Universitas Brawijaya.

H Taopik lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB)  kini dikaruniai 3 anak dan 2 cucu. Sebelum eksis menjadi penulis, dia mengaku terinspirasi oleh salah satu teman penulis yang mengatakan bahwa penulis itu tidak akan mati, karena dengan tulisnya dia akan tetap hidup.

Ketua MKKS SMK Kabupaten Bogor H Budiantoro bersama Kadisdik Provinsi Jabar Dedi Supandi

“Contoh Imam Syafei, Imam Ghozali, Imam Hanafi dan Imam Hambali dengan tulisannya walaupun orangnya sudah meninggal tetapi pesan yang sampai hingga kini masih tetap hidup,” ungkapnya.

Dengan menularkan ilmu yang dimiliki, kini tak sedikit yang mengikuti H Taopik, baik para  guru maupun  anak didiknya mereka mengawali  mencoba untuk menjadi penulis. “Malah ada beberapa  mereka sudah mencetak buku sendiri melalui aplikasi online,”

Menurut H.Taopik, pesan yang sampaikan  bahwa dengan tulisan kita akan tetap hidup, namun ketika kita memberikan pesan melalui lisan orang akan lupa. “Karena memang  dengan tulisan-tulisan itu relatif tidak akan habis,” jelasnya.

(arip ekon)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles