Menulis Bisa jadi Pesan Dakwah
Leuwiliang l Jurnal Bogor
Kepala Sekolah SMAN 1 Leuwiliang, Kabupaten Bogor H.Taopik, S.Pd, M.Pd.I sejak masih dibangku S2 telah menyalurkan hobinya sebagai penulis. Bahkan tak heran, karya tulisan yang dihasilkannya telah menghasilkan belasan buku.

“Ketika mau menulis itu, cuman belum mendapatkan jalan bagaimana cara menulis dengan baik, ditambah terkungkung oleh aturan-aturan tulisan yang baku. Orientasi tulisan yang disampaikan, yakni lebih kepada pesan moral atau dakwah,” kata H Taopik kepada Jurnal Bogor, Kamis (30/11)
Dengan mencari pahala sebanyak-banyaknya, maka itu isi tulisan yang dipilih adalah seputar religi. Karya tulisannya dituangkan sudah 16 buku yang dihasilkan dan sudah menyebar luas di berbagai kalangan pembaca.
Bahkan buku hasil tulisan H Taopik sudah diterima sejumlah tokoh penting seperti istri dari Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil, Bupati Bogor Iwan Setiawan, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi, serta dosen Universitas Brawijaya.
H Taopik lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) kini dikaruniai 3 anak dan 2 cucu. Sebelum eksis menjadi penulis, dia mengaku terinspirasi oleh salah satu teman penulis yang mengatakan bahwa penulis itu tidak akan mati, karena dengan tulisnya dia akan tetap hidup.

“Contoh Imam Syafei, Imam Ghozali, Imam Hanafi dan Imam Hambali dengan tulisannya walaupun orangnya sudah meninggal tetapi pesan yang sampai hingga kini masih tetap hidup,” ungkapnya.
Dengan menularkan ilmu yang dimiliki, kini tak sedikit yang mengikuti H Taopik, baik para guru maupun anak didiknya mereka mengawali mencoba untuk menjadi penulis. “Malah ada beberapa mereka sudah mencetak buku sendiri melalui aplikasi online,”
Menurut H.Taopik, pesan yang sampaikan bahwa dengan tulisan kita akan tetap hidup, namun ketika kita memberikan pesan melalui lisan orang akan lupa. “Karena memang dengan tulisan-tulisan itu relatif tidak akan habis,” jelasnya.
(arip ekon)