Gunung Putri | Jurnal Bogor
Saat memasuki musim penghujan, warga yang tinggal di kawasan rawan banjir diharapkan untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum bencana banjir melanda. Apalagi untuk wilayah yang rutin banjir saat musim penghujan. Hal tersebut disampaikan Ketua KP2C Puarman untuk mengingatkan warga.
” Harus diantisipasi, seperti Sungai Cileungsi, Cikeas dan kali Bekasi akan meluap jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama di hulu sungai. Ketiga sungai tersebut tidak ada hubungannya dengan Bendung Katulampa atau sungai Ciliwung,” kata Puarman kepada Jurnal Bogor, Kamis (9/11/23)
Sejauh ini, sambung Puarman, Sistem Peringatan Dini KP2C efektif mengurangi dampak banjir dan mencegah adanya korban jiwa. KP2C menempatkan CCTV dan Petugas Pemantau di hulu-hulu sungai agar dapat mengetahui kenaikan TMA (Tinggi Muka Air) di hulu sungai.
” Selain itu, KP2C juga memberikan informasi rutin kepada masyarakat dengan berbagai jenis media seperti, grup WA, Telegram, Twitter, Facebook, Instagram dan lainnya,” jelas Puarman.
” Dengan adanya info KP2C masyarakat bisa melakukan persiapan menghadapi banjir 4-8 jam sebelum datangnya air,” tambahnya lagi.
Lebih lanjut Puarman menjelaskan, panduan kesiapsiagaan banjir bagi masyarakat yakni, mengetahui zona rawan banjir, merapikan dokumen dan surat berharga dalam bentuk softcopy, mengetahui kebutuhan khusus anggota keluarga, berbagi peran dalam keluarga jika terjadi banjir dan memastikan seluruh anggota keluarga memahami cara mematikan listrik dan kompor.
” Kemudian mengecek potensi listrik yang berbahaya ketika terkena banjir, juga mengetahui jalur evakuasi dan lokasi pengungsian,” tambahnya.
Bukan hanya itu saja, masyarakat pun harus memahami peringatan dini dari KP2C. Terlebih harus merencanakan dengan keluarga tempat pertemuan apabila keluarga terpencar ketika terjadi banjir, dan juga menyiapkan tas siaga bencana.
Jangan lupa, lanjutnya, isi tas siaga bencana dengan pakaian secukupnya dan perlengkapan ibadah, obat-obatan dan perlengkapan P3K. Bungkus dokumen dan surat berharga dengan plastik. Kemudian siapkan sarung atau selimut, dan makanan ringan tahan lama.
” Uang tunai, air mineral, kantung plastik, powerbank, baterai cadangan dan charger hp, senter, pluit. Semua harus disiapkan sejak dini,” bebernya.
Lebih lanjut Puarman menjelaskan, warga harus diedukasi jika sudah ada potensi banjir warga harus perhatikan info peringatan dini KP2C. Amankan barang ke tempat yang aman dan tinggi, matikan jaringan listrik dan persiapkan tas siaga bencana. Kemudian pindahkan kendaraan ke tempat yang aman, serta ikuti arahan petugas.
” Kemudian pada saat terjadi banjir selalu pantau info KP2C. Waspada terhadap arus air, saluran air, kubangan dan tempat lain yang tergenang air, evakuasi ke tempat yang aman atau lokasi yang telah ditentukan melalui jalur evakuasi. Prioritaskan kelompok rentan (orang sakit, penyandang disabilitas, anak-anak, ibu hamil, dan lansia). Serta tetap perhatikan protokol kesehatan (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak),” jelasnya.
Adapun hal yang tidak boleh dilakukan saat terjadi banjir ialah jangan berjalan di arus air yang deras dan gunakan tongkat atau sejenisnya untuk mengecek tempat berpijak. Jangan mengemudikan mobil di dan ke arah wilayah banjir. Â
(nay nur’ain)