Kena Dampak Longsor Tahun 2020
Sukaraja | Jurnal Bogor
Rumah seorang wanita paruh baya di Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor kondisnya sangat memprihatinkan, bagian bangunan terlihat mulai retak, gegara terkena dampak longsoran tanah tahun 2020 lalu.
“Rumah saya ini memang berdiri di atas tebingan setinggi tujuh meteran. Nah, tahun 2020 lalu, tebingan itu longsor yang mengakibatkan badan rumah bergeser,” kata Rohanah, kepada Jurnal Bogor, Kamis (21/09).
Rohanah mengaku, usai longsor rumahnya langsung didatangi tim informasinya untuk pendataan. Kedatangan tim, sampai sekarang tak pernah ada tindaklanjutnya.
“Makanya, saya didampingi ketua RT melaporkan persoalan ini ke Pemerintah Desa Cilebut Timur, untuk diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan,” ujar Rohanan.
Namun selang tiga tahun, ungkap Rohanan, bantuan yang diharapkan itu tak kunjung datang.
“Kalau warga sih sudah membantu secara swadaya, karena kerusakanya banyak, tentunya butuh biaya besar, dan saya jelas tidak mampu,” kata Rohanah.
Kepala Desa Cilebut Timur, Muchtar Kelana membenarkan terkait warganya yang terdampak bencana longsor di wilayahnya.
“Saya sudah pantau kondisi longsornya sehari setelah kejadian, memang kondisi rumahnya sangat memprihatinkan untuk ditempati lagi, kwatirnya takut terjadi longsor susulan jika hujan lebat, ” jelasnya.
Pemerintah Desa Cilebut Timur, kata Muchtar, sudah meneruskan permohonan bantuan perbaikan rumah Rohanan kepada BPBD dan DPKPP.
“Tapi belum ada tanda-tanda, apakah surat ajuan itu direspon. Jika tidak ada, paling saya sebagai kepala desa akan menggerakan warga untuk swadaya,” tutup Muchtar Kelana.
** Aga alamanda