Lebak | Jurnal Bogor
Banten. Guna mewujudkan sinergisitas dan kolaborasi dalam mendukung ketahanan pangan, peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II melakukan kunjungan atau visitasi ke Kabupaten Lebak, beberapa hari lalu.
Kunjungan tersebut merupakan rangkaian agenda aktualisasi untuk membekali para peserta kemampuan mengaktualisasikan kapasitas kepemimpinan strategisnya berdasarkan tema penyelenggaraan pelatihan. Di Kabupaten Lebak, para peserta mempelajari peran teknologi dan digitalisasi dalam meningkatkan produktivitas pertanian untuk mendukung ketahanan pangan lokal. Seperti diketahui, Kabupaten Lebak merupakan salah satu sentra penghasil aren terbesar di Indonesia dengan banyak permintaan ekspor keluar negeri.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa negara akan bermasalah apabila ketahanan pangannya bermasalah.
“Kekuatan apapun yang kita miliki tidak bisa menjaga negara dengan baik kalau ketahanan pangan kita bersoal,” ujar Mentan Syahrul.
“Bicara ketahanan pangan adalah bicara kekuatan negara dan bangsa,” lanjutnya
Menurut Mentan Syahrul, kekuatan lain akan memiliki peran dan fungsi yang kuat jika ketahanan pangannya berjalan dengan baik. Oleh karena itu, sangat penting peranan ketahanan pangan dan kekuatan negara dalam menyiapkan makanan rakyat Indonesia.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa ketahanan pangan masih akan menjadi isu serius pada 2024
“Kita melihat ancaman yang bisa mengganggu pangan masih akan berlanjut tahun depan. Oleh sebab itu, kita mengajak insan pertanian untuk mengambil peran dalam menjaga ketahanan pangan”, jelas Dedi.
Sinergisitas dan kolabarasi dalam menjaga ketahanan pangan sangat diperlukan sebagai bentuk penguatan kerjasama dalam menghadapi krisis dan tantangan yang cukup masif terhadap isu ketahanan pangan. Selain itu, dapat melahirkan potensi-potensi komoditas unggulan pertanian daerah.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dalam kesempatan menerima kunjungan visitasi menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan peserta pelatihan berkunjung ke wilayahnya. Ia pun menjelaskan bahwa saat ini Kabupaten Lebak ditetapkan sebagai daerah konservasi dan tengah merancang pembangunan ke arah pertanian melalui konsep pariwisata dengan visi dan misi Lebak sebagai destinasi wisata unggulan nasional berbasis potensi lokal.
“Semoga dengan kehadiran Bapak dan Ibu sekalian bisa memotivasi kami untuk terus berjuang bersama bagaimana mewujudkan ketahanan pangan di indonesia, dan moga-moga ada sinergisitas kolaborasi kita bersama bagaimana sektor pertanian dapat menjadi sektor unggulan di wilayah kita masing-masing”, ungkap Iti.
Kepala Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Kementerian Pertanian, Yusral Tahir mengungkapkan harapan besarnya setelah melakukan visitasi, para peserta dapat mengidentifikasi keunggulan kompetitif yang menjadi lokus visitasi dan dapat memberikan rekomendasi dan strategi peningkatannya.
** Nita/BBPMKP