Gunung Putri | Jurnal Bogor
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bogor menutup kegiatan program pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja skema komputer dasar, advance, dan pengelasan yang sudah berjalan selama 2 bulan ini. Sebanyak 100 orang peserta pelatihan kerja yang berasal dari 7 kecamatan di wilayah Bogor Timur hadir dalam acara tersebut.
Program pelatihan kerja ini merupakan aspirasi dari Anggota DPRD Achmad Fathoni yang sudah mengucurkan anggaran aspirasinya sebesar Rp1 miliar. Untuk meningkatkan kapasitas keahlian kepada pemuda dan pemudi yang ada di wilayah dapilnya, dengan harapan mereka siap untuk bersaing dengan perkembangan teknologi saat ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bogor Zainal Azhari mengatakan untuk tahap 1 ini Pemkab Bogor sudah melakukan pelatihan kerja sebanyak 500 orang, dan pelatihan tersebut disebar di beberapa wilayah guna mendekatkan jarak antara peserta dengan lokasi kegiatan pelatihan.
ā Untuk saat ini di wilayah Kabupaten Bogor, sesuai dengan data BPS jumlah pengangguran yang ada saat ini ada sekitar 12%, dan untuk tahun ini data terbarunya adalah 10%. Dimana artinya, Kabupaten Bogor sudah berusaha menekan angka pengangguran diwilayah,ā ungkap mantan Camat Sukamakmur tersebut kepada Jurnal Bogor, Selasa (8/8).
Target kami saat ini, sambung Zainal, untuk peserta yang ikut kegiatan pelatihan ialah 1000 orang yang masih dalam usia produktif. Mengingat, di Kabupaten Bogor terjadi ketimpangan antara jumlah lulusan dan ketersediaan lapangan kerja, hingga setiap tahunnya jumlah pengangguran di usia produktif itu selalu bertambah.
āItulah sebabnya, tadi saya menghimbau agar mereka yang masih berusia produktif untuk pandai-padai melihat peluang usaha. Jangan hanya berpikir untuk bekerja disebuah perusahaan saja, tapi berpikirlah untuk menciptakan lapangan pekerjaan,ā tandasnya.
Sementara Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni mengucapkan selamat kepada para peserta yang sudah selesai dalam melaksanakan kegiatan pelatihan kerja. Fathoni berharap, kedapannya generasi muda ini bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, paling tidak mereka mampu bersaing dengan dunia luar jika ditanya soal keahlian.
ā Memang kelamahan kita itu setelah kegiatan pelatihan ini belum ada lagi tindak lanjutnya, idealnya memang mereka setelah pelatihan kerja untuk meningkatkan keahlian, itu langsung diberikan pembinaan kewirausahaan. Sehingga mereka pun bisa meraba dunia usaha itu seperti apa,ā cetusnya.
ā Oleh karena itu, saya berharap ada anggaran tambahan untuk mereka agar nantinya mereka yang benar-benar berkeinginan untuk membuka usaha bisa terwujud. Namun tetap, harus dibekali dengan pengetahuan yang mumpuni,ā tambah politisi PKS.
** Nay Nurāain