Leuwiliang | Jurnal Bogor
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) menginformasikan untuk berhati-hati bahwa ular akan mencari tempat yang nyaman untuk menyimpan telur memasuki Agustus mendatang. Pada bulan itu suhu cenderung hangat sehingga banyak ular akan bertelur.
“Mendekati bulan Agustus, biasanya ular mencari tempat nyaman untuk bertelur. Kalau jenis ular itu tidak harus berpasangan dan habitatnya biasanya tanpa dibuahi tanpa ada pasangan bisa bertelur,” kata petugas BKSDA TNGHS Hadi Hamdani, Rabu (26/7/2023).
Menurutnya, ular mengetahui bila dalam keadaan cuaca dingin si telur biasanya gagal untuk beranak pinak.
“Kalau untuk bertelur biasanya pada bulan-bulan Agustus tapi kalau di cuaca yang dingin dia tidak bisa bertelur mereka mencari tempat cuaca yang hangat. Kalau tempat yang dingin mereka biasanya gagal untuk bertelur,” bebernya.
Dia menjelaskan, untuk antisipasi pertama agar tidak bertemu ular, jauhi sekitar kebun atau hutan atau tumpukan sampah karena biasanya lebih cenderung di daerah pohon-pohon bambu karena di pohon itu banyak daun yang berjatuhan dan bersarang pada sela-sela daun.
“Di pohon kelapa sawit jangan salah, ularnya biasanya sebesar paha seperti sanca atau piton, karena kebanyakan ularnya banyak selain sanca ada ular sendok (ular kobra) juga,” katanya.
Menurut dia, ular akan cendrung tidak bergerak saat bertelur tetapi pada masa kawin biasanya sangat agresif.
“Ketika bertelur tidak galak dia cenderung berdiam diri dan tidak ada gerakan, seakan-akan tidak ada hal yang mencurigakan tetapi saat birahi masa kawin baru dia agresif,” jelasnya.
Dani Hamdani juga berpesan kepada masyarakat, saat beraktivitas menemukan ular jangan terlihat panik, karena bila panik ular akan merasa terancam bahkan sampai menyerang.
“Terutama kebersihan juga selalu dijaga kalau misalkan saat birahi kalau ketemu atau berpapasan dengan ular jangan panik yang pertama, dan jalan pun biasa saja, kalau kita panik malah mereka menyerang karena merasa terancam,” ujarnya.
Lebih lanjut menurut dia, ular mematikan atau beracun memiliki bola mata yang sedikit sipit.
“Ular itu kalau matanya sipit seperti ular sendok atau kobra, biasanya berbisa namun kalau yang bulat tidak berbisa tetapi membelit seperti piton,” katanya.
** Andres