>> Dampak Penundaan PON XX Tahun 2020
Cibinong | Jurnal Inspirasi
Ketua Harian Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Jawa Barat, Walter Rumsory menegaskan, jika dengan ditundanya pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 ke tahun 2021, tentunya akan berdampak terhadap persiapan petinju yang akan memperkuat Kontingen ‘Tanah Pasundan’ di pentas olahraga empat tahunan di Indonesia ini.
“Kalau dari segi kesiapan, sudah pasti persiapan atlet akan jauh lebih siap, dan lebih matang dengan dimundurkannya perhelatan PON 2020 ke tahun 2021. Karena, para atlet bisa lebih panjang melakoni program latihannya,” ujar Walter Rumsory,
Ia menjelaskan, bahwa dengan berubahnya jadwal PON 2020 ke tahun 2021 bakal berpengaruh kepada persiapan. Tapi, dari segi anggaran tentunya juga sangat berpengaruh, karena anggarannya pasti bertambah untuk biaya makan-minum, penginapan atlet, biaya Training Camp (TC), maupun uang saku atlet selama PON belum digelar.
“Anggaran sudah pasti berpengaruh, sebab biaya oprasional cukup besar untuk atlet. Apalagi dengan target yang sudaj dicanangkan, tentu sangat berpengaruh,” tegasnya.
Untuk saat ini, sambung Walter, sebagain atlet tinju PON Jawa Barat, masih tetap fokus berlatih di kawasan Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Hal itu dilakukan, karena Pertina Jawa Barat ingin para petinju ini wajib untuk terus berlatih, untuk menjaga kondisi fisik, maupun kecepatan pukulan terpantau dengan baik oleh palatih. Maka dari itu program latihan masih berjalan seperti biasa, meski dalam masa tanggap darurat penyebaran wabah virus Covid-19.
“Evaluasi tetap kita lakukan dari sekarang. Karena kita juga harus memikirkan kesehatan para atlet selama pandemi Covid-19 ini belum berakhir. Jadi, kami tidak hanya memperhatikan kesiapan petinju saja, tapi kesehatan atlet juga harus jadi tanggung jawa kita,” pungkasnya.
** Asep Syahmid