Sukamakmur | Jurnal Bogor
Terjadinya gerusan tanah atau abrasi yang terjadi di Kp Balukbuk, Desa Sukamakmur, Sukamakmur, Kabupaten Bogor yang diakibatkan oleh terjangan air dari Sungai Cipamingkis membuat warga semakin resah. Pasalnya, dari hari ke hari jarak abrasi semakin dekat dengan kediaman warga sekitar.
Mendapati adanya kekhawatiran warga tersebut, anggota DPRD Kabupaten Bogor Achmad Fathoni mengatakan kejadian gerusan di Sungai Cipamingkis sebenarnya sudah lama terjadi dan sudah juga berkali-kali dilaporkan.
“Setahu saya ini adalah kewenangan dari BBWS Pusat untuk menjaga dan memonitoring badan sungai,” kata Fathoni biasa disapa kepada Jurnal Bogor, Minggu (11/6/23).
Menurut Fathoni pihak BBWS juga sudah pernah turun ke lokasi abrasi tersebut, namun jika sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya memang perlu untuk dipertanyakan kembali. Jangan sampai kejadian seperti di Jonggol pada waktu lalu. Dirinya berharap, pemerintah pusat untuk segera menindaklanjuti dengan penanganan langsung, jangan sampai terjadi korban.
“Dan saya minta Pemda Kabupaten Bogor melalui BPBD dan dinas terkait untuk mendorong dan mendesak kepada pemerintah pusat untuk segera turun. Tentunya perlu koordinasi dan pendampingan yang intens,” jelas politisi PKS tersebut.
Sementara, salah satu warga sekitar, Aher (40) mengaku dirinya khawatir mengingat jarak dari lokasi gerusan semakin mendekati kediaman warga.
“Kami khawatir, karena kondisi ini sudah lama, dan jika dibiarkan terlalu lama lagi bisa saja hal yang mengerikan terjadi. Apalagi disini banyak rumah warga, pesantren dan mushola,” ungkap Aher.
Memang sudah pernah ada dari petugas yang melihat lokasi, sambung Aher, tapi sampai saat ini belum ada tindakan yang berarti dan seolah dibiarkan. Padahal jika dibuat penanganan sementara dengan pasangan bronjong mungkin bisa sedikit menahan debit air yang kita tidak pernah bisa menebak kedatangannya.
“Berharap Pemda Bogor maupun pemerintah pusat untuk sesegera mungkin menangani persoalan dan kekhawatiran kami ini, tolong segera ambil tindakan,” harapnya.
** Nay Nur’ain