28.1 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

Achmad Fathoni Kembali Dicalonkan PKS untuk Maju ke Legislatif 

Gunung Putri | Jurnal Bogor 

Achmad Fathoni dicalonkan kembali sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) dari Partai PKS Kabupaten Bogor di Pemilu 2024 mendatang. Fathoni menargetkan raihan suara empat kali lebih banyak dari tahun sebelumnya. 

“Dengan modal 6.500 suara di 2019, saya ingin meningkatkan minimal 3 sampai 4 kali lipat dari raihan suara sebelumnya jadi sekitar 20.000. Khusus untuk Gunung Putri hitungan kita meraih suara 10.000 kalau per desa itu dapat 1.000 suara,” katanya kepada Jurnal Bogor saat menghadiri Halal Bihalal Akbar DPC PKS Gunung Putri, di GOM Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Minggu (14/5/23). 

Fathoni yang kini masih duduk di Komisi 3 mengaku optimistis, bakal duduk lagi di kursi DPRD Kabupaten Bogor. Karena masyarakat Bogor Timur atau Daerah Pemilihan (Dapil) dua, sudah memiliki kesadaran dalam menentukan pilihan wakil rakyatnya. 

“Saya optimis, karena kesadaran masyarakat khususnya Gunung Putri dan Cileungsi yang sudah bagus dari segi pendidikan dan komunikasinya. Saya yakin mereka punya penilaian yang obyektif dalam memilih Caleg,” ungkapnya.

Fathoni menyebut, selama menjadi anggota dewan sudah memenuhi janji kepada masyarakat. Namun tidak mendefinitifkan dan menentukan point janji yang sudah terealisasi. Tapi sebagai seorang dewan tugasnya sudah jelas, penganggaran, pengawasan dan menyusun perda. 

“Setiap tahunnya saya mengusulkan 300 program. Begitupun untuk pengawasan, bisa dilihat siapa diantara anggota dewan yang selalu turun langsung dan merespons keluhan masyarakat. Kemudian soal Perda, saya juga menjadi anggota Bapem Perda, jadi terlibat langsung menginisiasi Perda pendidikan maupun Perda lain yang diinisiasi oleh eksekutif,” bebernya. 

Lebih lanjut Fathoni menyampaikan, jika untuk periode pertama dirinya menjabat untuk belajar, dan harus mencoba semua tugas di komisi lain. Dengan begitu, bisa lebih paham apa yang dibutuhkan masyarakat, dan apa yang menjadi penyebab proyek pembangunan bisa terhambat. 

“Jadi, di periode pertama inilah saya bisa lebih paham, kalau namanya jalan terlambat dibangun apa penyebabnya, kualitas jelek juga apa permasalahannya. Kemudian juga masyarakat punya keluhan harus apa solusinya, itu sudah banyak informasi dan pengalaman. Maka dari situ insya Allah periode kedua nanti akan lebih efektif saya dalam merencanakan maupun menyusun perda,” cetusnya.

Meski selalu turun menanggapi keluhan masyarakat walaupun bukan di bidangnya, sambung Fathoni, dirinya tetap punya etika agar semua masyarakat yang membutuhkan peran dewan dalam menyelesaikan persoalan dapat diperjuangkan. 

“Jadi saya punya dua etika. Pertama, untuk  dapil saya, warga harus saya wakili, semua bidang walau bukan komisi saya, harus saya perjuangkan. Begitu juga sebaliknya, saya ada di Komisi 3, semua masyarakat se-Kabupaten Bogor harus saya perjuangkan di bidang saya. Makanya saya bisa lintas dapil saat mengurusi urusan komisi 3,” paparnya.

Menurutnya, secara umum keseluruhan dalam pelaksanaan Perda, dirinya juga merupakan anggota Bapem Perda dan untuk  pelaksanaan APBD itu bagian dari bagian pelaksanaan Perda. 

“Saya juga bertugas untuk mengawasi pelaksanaannya, mengevaluasi termasuk menyerap aspirasi apakah perda yang sudah ada harus diperbaiki atau kita ubah,” pungkasnya.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles