33.7 C
Bogor
Tuesday, April 30, 2024

Buy now

spot_img

Jelang Pilkada, Achmad Fathoni: Jangan Lakukan ‘Politik Lato-lato’

Sukaraja | Jurnal Bogor

Menghadiri diskusi publik yang dilaksanakan oleh PWI Kabupaten Bogor, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Achmad Fathoni yang juga hadir sebagai narasumber menyampaikan pendapat akan peran pers dalam pusara pilkada.

“Atas instruksi Ketua DPD PKS Ust Dedi Aroza, saya hadir dalam diskusi publik PWI. Disini saya ingin menyampaikan beberapa hal, pertama saya ucapakan selamat dan apresiasi serta terima kasih kepada PWI untuk HUT-nya ke-77 yang menyelenggarakan diskusi publik ini,” ucap Fathoni yang juga menjabat sebagai anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Bogor.

Menurutnya, ini diskusi yang baik berharap tidak hanya formalitas saja tapi bisa lebih esensial, dan bisa dilanjutkan dengan diskusi-diskusi berbagai permasalahan yang dihadapi rakyat Kabupaten Bogor. Seperti kesehatan, infrastruktur, pendidikan dan lain-lain. Di situ bisa menjadi tempat para kandidat untuk beradu ide dan pikiran.
“Kedua, peran pers sangat besar tapi juga harus hati-hati, karena pers sangat rawan. Judul dalam pusara ini ada makna pusar yang artinya dekat dengan area rawan. Pers harus benar-benar independen, kritis dan jaga kehidupan berdemokrasi,” paparnya.
Ketiga, sambung Fathoni, jangan sampai ada ‘Politik lato-lato’  yang ramenya karena adu fisik dan permainannya dengan diadu-adu pihak lain. Mari tonjolkan adu pemikiran dan ide untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di Kabupaten Bogor.
“Dan terakhir, jangan menakut-nakuti masyarakat dengan isu-isu perpecahan dan politik identitas. Masyarakat Bogor terbiasa hidup rukun, damai, penuh toleransi, jangan terus digembor-gemborkan isu yang sebenarnya tidak terjadi,” cetusnya.

Pada intinya, Fathoni menyampaikan, pers itu garda terdepan, karena apa yang disampaikan pers bisa membuat reaksi masyarakat yang luar biasa. Jadi, tetaplah menjadi pers yang luar biasa yang sampaikan pesan moral dan informasi yang falid kepada masyarakat.

“Sebelum mengakhiri izinkan saya menyampaikan sedikit pantun,” pungkasnya.

“Kalau sepeda motor ingin tetap melaju
Pastikan mesinnya fres dan sopir  konsentrasi
Kalau Kabupaten Bogor ingin terus maju
Pastikan insan pers independen, kritis dan jaga demokrasi


Nasi hangat sambel terasi
Tahu kupat enak buat sarapan
Mari semangat berkolaborasi
Layani rakyat gapai Bogor berkemajuan
”.

** Nay Nurain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles