JURNAL INSPIRASI – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bogor Kota berhasil menciduk DL (28), pelaku pembunuhan terhadap seorang pemulung yang jenazahnya ditemukan di pinggir Tol Jagorawi atau tepatnya dibawah Jembatan Ciheuleut, Kecamatan Bogor Tengah pada Rabu (5/10) lalu.
Wakapolresta Bogor Kota, AKBP Ferdy Irawan mengatakan bahwa pelaku DL juga berprofesi sebagai pemulung, dan merupakan warga Tasikmalaya.
DL, kata Ferdy, nekat membunuh Bapak Cianjur (panggilan Korban) lantaran adanya ketersinggungan atas sikap korban.
“Berdasarkan keterangan pelaku, pada hari kejadian, korban menempati tempat yang biasa dipakai untuk beristirahat oleh DL. Tersangka kemudian menegur korban, namun Bapak Cianjur ini tidak terima,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (13/10).
Kata Ferdy, DL kemudian gelap mata dengan langsung menyabet korban dengan senjata tajam sehingga mengakibatkan luka terbuka pada bagian kepala. “Kirban pun langsung tewas di tempat,” ucapnya.
Kata dia, sampai pelaku berhasil ditangkap oleh Polresta Bogor Kota pun identitas asli korban masih belum diketahui. “Belum tahu (identitas korban),” tegasnya.
AKBP Ferdy menegaskan bahwa DL disangkakan dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman penjara maksimal 15 tahun penjara.
“Kami juga telah mengamankan beberapa barang bukti. Terakhir yang didapatkan adalah alat ataupun sajam yg dipergunakan oleh tersangka kepada korban setelah melakukan kekerasan, sajam ini dibuang ke kali dan kemarin alhamdulillah pas pencarian barang bukti ditempat yang sudah ditunjukkan,” jelasnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Dhoni Erwanto mengatakan, keduanya adalah rekan seprofesi yang tidak saling mengenal.
“Dapat kami sampaikan bahwasannya untuk korban dan tersangka sudah saling mengetahui tapi tidak saling kenal, untuk kejadian tersebut secara spontan pada pagi hari pada sekitar pukul 04.30 WIB, tersangka datang ke TKP, kemudian terjadi cekcok mulut karena perebutan tempat istirahat di bawah jembatan tol, yang berakhir dengan pembacokan,” ungkapnya.
Menurut keterangan tersangka, di kalangan pemulung, korban akrab dan dikenal sebagai Bapak Cianjur.
“Sebenernya pelaku mengenalnya(korban) hanya sebagai bapak Cianjur saja, itu saja yang bisa disampaikan tersangka kepada kami, ada kemungkinan korban orang Cianjur,” ucapnya.
Untuk luka bacok yang dialami korban, kata Dhoni, korban mengalam luka bacok pada kepala Bagian atas.
‘Itu hasil pemeriksaan dokter sementara, itu ada bagian tengkorak kepalanya yang pecah, kemudian bagian pelipis sebelah kiri mengakibatkan telinganya terbesar, korban mendapatkan 5 bacokan, 4 kepala dan 1 di pelipis kiri,” bebernya.
Kata dia, senjata tajam yang digunakan oleh pelaku adalah alat sesehari yang biasa dibawa oleh pelaku untuk mencari atau membersihkan tumpukan sampah.
“Sajamnya emang dibawa di karungnya, jadi memang dia di karung itu memang sudah ada sajam, karena kan memang dia pemulung, untuk mengais-ngais inilah (sampah) itu aja, sari keterangan yang disampaikan tersangka yaa gitu aja,” kata Dhoni.
Sementara untuk karung yang awalnya menutupi tubuh korban, dilakukan pelaku untuk mengalihkan perhatian masyarakat atau warga yang melintas.** Fredy Kristianto