Jonggol | Jurnal Bogor
Perayaan Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat Islam setelah sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa dan bagi sebagian muslim kerap dirayakan suka cita dengan cara tertentu.
Di Desa Sukagalih, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor misalnya, warga masyarakat memiliki cara unik merayakan Idul Fitri, yakni dengan cara membuat meriam karbit dan kegiatan membunyi meriam karbit digelar selama satu hari penuh berlokasi di areal persawahan Kp Cimendo, Rabu (04/05/22) lalu.
“Saya kurang tahu sejarahnya, tapi meriam karbit selalu dibunyikan usai perayaan Idul Fitri,” kata Ayudin Ketua Panitia Lomba Bedug yang juga menjabat Kesra Desa Sukagalih kepada Jurnal Bogor, Sabtu (07/05/22).
Ia menambahkan untuk persiapan meriam karbit dimulai usai perayaan Idul Fitri. Untuk meriam sendiri terbuat dari pohon batang kelapa berdiameter 60 centimeter dan panjang lebih kurang 6 meter. Kemudian meriam tersebut dibersihkan untuk membuang kotoran yang menempel. Setelah dibersihkan, batang pohon kelapa yang dibagi menjadi dua bagian itu dirakit kembali menjadi satu.
“Setelah kering, disimpai atau dililit dengan rotan, agar ketika dibunyikan, batang pohon kelapa tidak pecah,” papar Ayudin.
Menurutnya, kegiatan adu bedug dan adu karbit merupakan tradisi dari nenek moyang mereka.
“Kami sebagai warga Desa Sukagalih wajib untuk melestarikan, karena siapa lagi melestarikannya kalau bukan warga sendiri. Kegiatan adu karbit sangat direspons oleh warga, hal ini dapat terlihat dari banyaknya pengunjung yang hadir bahkan dari luar daerah untuk menyaksikan tradisi adu karbit ini ,” pungkasnya.
** Nay / ramses