JURNAL INSPIRASI – Pandemi Covid-19 di Indonesia terjadi sudah 2 tahun yang hingga kini berdampak serius terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Salah satunya bagi sejumlah pedagang Pasar Cigudeg, Kabupaten Bogor. Pedagang mengaku, setelah wabah Covid-19 melanda, pendapatan mereka semakin menurun lantaran semakin hari Pasar Cigudeg jarang pengunjung.
Salah satu pedagang di Pasar Cigudeg Hj Kokom (60) mengatakan, setiap harinya ia hanya menghabiskan waktu dengan duduk saja karena jarang sekali pengujung atau pembeli yang datang.
“Setiap harinya cape bukannya sibuk melayani pembeli, melainkan capek hanya kebanyakan mondar mandir dan duduk saja karena tak ada pembeli,” ujar Hj Kokom kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Hj Kokom merupakan pedagang tas, sepatu dan sandal di Pasar Cigudeg. Ia sudah puluhan tahun berjualan, namun baru kali ini selama adanya pandemi pendapatan pedagang turun drastis.
“Berjualan kami sudah puluhan tahun, tapi baru kali begitu susah pendapatan,” tuturnya.
Basanya jelang akhir tahun ini pengunjung pasar dan pembeli mulai berdatangan karena tahun baru 2022 sudah mendekati dan pembeli maupun pengunjung masih juga terlihat sepi.
“Sebelum pandemi, setiap hari mendapat kisaran 400, 500 ribu, tetapi selama dua tahun pandemi tak kunjung ada kemajuan malah keadaanya semakin sepi. Sekarang ini pendapatan sehari 200 ribu juga susah,” keluhnya.
Sementara staf PD Pasar Cigudeg, Novi Andri membenarkan sudah dua tahun para pedagang di Pasar Cigudeg mengalami penurunan pendapatan karenakan wabah Covid-19 yang belum pulih.
“Omzet para pedagang pasti masih turun seiring pengunjung juga terdampak Covid-19 karena sulitnya ekonomi. Pembeli sepi otomatis berkurang kependapatan,” kata Novi.
Sementara, harga sembako sekarang in naik drastis termasuk bawang dan cabe. Pada minggu ke tiga bulan ini, minyak kemasan dan telur mengalami kenaikan yang cukup tinggi. “Minyak curah saja per liternya mencapai 19 ribu,” ungkapnya.
Setelah pengecekan di setiap minggu pada Desember harga telur per kilonya mencapai 25 hingga 35 ribu. Seangkan pada minggu keempat jelang akhir tahun ini, harga telur masih belum turun.
** Arip Ekon