24.8 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

Van Depok, Produk Clouts Sejarahnya Depok

JURNAL INSPIRASI – Depok merupakan salah satu kota padat penduduk, lokasinya yang strategis bisa menjadi daya tarik para pelaku usaha untuk berkiprah maupun melebarkan sayap di bidang bisnis.

Namun, untuk mewujudkan sebuah bidang usaha tidaklah semudah yang dipikirkan. Strategi dan inovasi dari produk patut diperhitungkan melihat daya saing di setiap lini usaha semakin rapat.

Ide dan kreasi yang segar akan menciptakan sebuah peluang usaha dengan keuntungan yang besar seperti yang dilakukan oleh Andy Satarius Leander, pemilik brand Kaos Van Depok.

BACA JUGA GSS Dilanggar, Tiga Hotel di Puncak Akhirnya Dibongkar

Bermula dari keahliannya dalam membuat desain gambar, Andy memantapkan diri keluar dari perusahaan tempatnya bekerja kemudian banting stir berjualan kaos.

“Kalau usaha bikin sablon kaos itu sejak masih kerja sudah mulai dikerjakan sekitar tahun 2014. Namun, untuk kaos Van Depok ini tahun 2018 diluncurkan,” ucap Andy.

Dia menuturkan, ihwal penggunaan nama produk Van Depok untuk memunculkan nuansa Depok tempo dulu yang dituangkan kedalam kaos. Seperti diketahui, ada berbagai macam merek kaos yang menjadi ciri khas dari satu daerah semisal Dagadu dari Daerah Istimewa Yogyakarta, C 59 Bandung, dan Jogger Bali.

“Nah di Depok, ada banyak peninggalan sejarah seperti Jembatan Panus dan Stasiun Depok Lama. Itu saya yang menjadi konsep dari kaos buatan saya,” tegasnya.

BACA JUGA Ratusan Buruh Wilayah Selatan Ikut Mendemo Pemerintah

Pria keturunan Kaoem Depok dari 12 Marga Depok Asli ini menegaskan seiring berjalannya waktu ternyata, orderan kaos dari sekolah, kampus, komunitas, dan lain – lain terus berdatangan sehingga cukup sulit baginya membagi waktu antara membuat desain dan mengurus pesanan sablonan.

Kondisi tersebut, membuat Andy menambah tenaga pegawai. Diakuinya per bulan untuk kaos sablon pesanan keluar dari rumah konveksi miliknya sekitar kurang lebih 3000 pcs.

“Harga per pcs Rp 50 ribu, apabila dikalkulasikan dalam satu bulan omset sampai Rp 100 Juta,” tegasnya.

Selain itu, lewat bantuan DKUM Kota Depok Andy memperoleh tempat untuk memajang kreasi kaos Van Depok. Untuk satu pcs dengan gambar yang menarik dibandrol Rp 75 Ribu, promosi juga dilakukannya lewat media sosial yang diakuinya cukup mujarab menjaring pelanggan.

BACA JUGA Gelapkan Uang Perusahaan, PT Shorin Maharasa Buat Laporan Polisi

“Untuk online, saya biasa gunakan Facebook dan Instagram. Tapi dari mulut ke mulut juga tetap jalan, karena pelanggan saya sering bertukar informasi mengenai kaos – kaos keren dan unik jadi banyak juga pelanggan yang baru,” tandasnya.

Andy membagi sedikit semangat kepada para pengusaha pemula yang hendak terjun ke dunia fashion seperti dirinya agar tidak cepat menyerah. Rintangan, dipastikan akan selalu menghadang dalam setiap usaha namun akan terasa mudah apabila dijalani.

“Kita juga tidak boleh buta informasi, kalau di dunia fashion itu ada trend baik lokal maupun internasional. Dari situ, biasanya muncul inovasi baru dalam membuat produk,” pungkasnya.

**nauval reyzkania/mg-uika

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles