JURNAL INSPIRASI – Jalan alternatif Caringin-Cibadak, persisnya depan pabrik air minum dalam kemasan (AMDK), di Kampung Lengis, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Kamis (9/12) pagi menjadi lautan massa. Sebab, ratusan buruh pabrik yang ada di tiga kecamatan wilayah selatan, yakni Kecamatan Caringin, Cigombong dan Cijeruk, sebelum bergerak menuju Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bogor, berkumpul didepan perusahaan AMDK tersebut.
Koordinator aksi massa buruh, Joko Sutisna mengatakan, aksi yang dilaksanakan buruh di tiga kecamatan untuk bergabung dengan massa buruh se Kabupaten Bogor. “Aksi demo di depan komplek Pemda Kabupaten Bogor ini untuk menyuarakan pencabutan omnibus law yang menurut kami sudah tidak berpihak kepada buruh,” ungkapnya kepada wartawan.
BACA JUGA Wabup Minta Kendaraan Material ke Eiger Ditahan
Menurutnya, pemerintah harus mencabut omnibus law, karena Mahkamah Konstitusi (MK) sudah minta dibatalkan. Selain itu, buruh juga meminta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang pengupahan, dimana Kemendagri telah mengeluarkan surat kepada gubernur, salah satu isi surat itu berisikan larangan menaikan upah, baik tingkat kabupaten maupun provinsi di seluruh Indonesia.
“Intinya, melalui surat Kemendagri itu, pemerintah sudah tidak memihak lagi kepada para buruh. Dan kita juga minta Gubernur Jawa Barat untuk mencabut surat keputusan (SK) tentang pengupahan,” tegas Joko.
BACA JUGA Gelapkan Uang Perusahaan, PT Shorin Maharasa Buat Laporan Polisi
Setelah bergerak dari titik kumpul awal, ratusan buruh yang tergabung dalam Garda Metal ini akan bergabung dengan buruh lain di simpang Ciawi dan lanjut ke Pemda Kabupaten Bogor. “Satu-Satunya cara agar suara kami di dengar, harus dengan cara seperti ini. Kami berharap, aksi demo kami yang merupakan suara buruh dapat didengar oleh pemerintah pusat,” tukasnya.
**deni pratama
