Bogor | Jurnal Inspirasi
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akhirnya memperpanjang kerjasama hingga dua tahun ke depan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terkait pembuangan sampah ke Tempat Penampungan Akhir Sampah (TPAS) Galuga. Hal itu lantaran molornya pembangunan Tempat Pemrosesan dan Pengelolaan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo yang semula dijadwalkan rampung pada pertengahan 2020.
“Jadi Galuga akan diperpanjang dua tahun,” ujar Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto kepada wartawan belum lama ini.
Dengan perpanjangan itu, kata Bima, ada kesepakatan bagus dengan Gubernur Jawa Barat. Dimana usulan Pemkot Bogor untuk mengolah sampah plastik menjadi biodiesel atas kerjasama dengan Plastic Energy Limited yang sebelumnya telah dilakukan penandatanganan atau Memorandum of Understanding (MoU).
“Pak Gubernur menyetujui usulan dari Pemkot bahwa sampah plastik direncanakan akan diolah di Galuga. Jadi Galuga akan diperpanjang mengelola sampah plastik disitu, Kabupaten Bogor juga akan menyumbang sampah plastik di Galuga,” katanya.
Menurut dia, dalam waktu dekat Pemkot Bogor bersama dengan Plastic Energy termasuk Pemerintah Kabupaten Bogor akan melakukan kajian bersama terkait rencana pengolahan plastik tersebut. Sehingga didapatkan kebutuhan plastik yang akan diubah menjadi biodiesel.
“Gubernur meminta tujuh hari Pemkot dengan Plastik Energy dan Kabupaten Bogor berkomunikasi untuk melakukan kajian. Nanti ditemukan angka-angkanya,” ungkapnya.
Walau pembangunan TPPAS Nambo yang mundur, Pemkot Bogor akan tetap bekerjasama dengan provinsi untuk membuah sampah ke lokasi tersebut. Namun ada beberapa poin kerjasama yang akan disesuaikan kembali. Salah satunya volume sampah dari Kota Bogor yang akan dikurangi.
“Di Nambo tetap berjalan tetapi karena ada kemunduran ya disesuaikan lagi nanti MoU nya dengan Nambo. Artinya ada volume sampah yang dikurangi. Kalau sebelumnya perjanjian dengan provinsi ada 400 ton perhari nanti akan berkurang karena sampah sebagian masih dikirim ke Galuga,” pungkasnya.n Fredy Kristianto