Jakarta | Jurnal Inspirasi
Dokter yang menangani pasien virus Corona (Covid-19), Djoko Judodjoko meninggal dunia. Dokter yang bertugas di Rumah Sakit Bogor Medical Center (BMC) ini diduga terinfeksi virus Corona. Isu kabar meninggal Djoko mulanya tersebar di grup Whatsapp, dalam pesan itu Djoko disebut meninggal karena virus Corona. Para dokter yang sering melakukan kontak dengan Djoko juga disebut sedang diisolasi di rumah sakit.
Adik ipar Djoko, Pandu Riono membenarkan kabar meninggalnya Djoko. Pandu mengatakan Djoko merupakan pasien suspect Corona. Djoko meninggal pada Sabtu (21/3) pukul 11.15 WIB di RSPAD Gatot Subroto. “dr Djoko sudah… sudah dimakamkan kemarin sore di (TPU) Karet Bivak. Meninggalnya siang, dikuburkan sore,” kata Pandu, Minggu (22/3).
Pandu mengatakan Djoko meninggal karena terinfeksi corona. Informasi ini juga disampaikan Pandu melalui akun Twitter miliknya. Redaksi telah bertanya kepada Pandu selaku pihak keluarga, apakah informasi mengenai Djoko meninggal karena terinfeksi corona bisa dipublikasikan, Pandu mengiyakan.
“Ya. Informasi itu juga sudah tersebar luas,” tutur Pandu.
Pandu menjelaskan saat Djoko sebelum meninggal mengalami gejala dari virus Corona seperti demam, batuk, dan sesak nafas. Hingga akhirnya, Djoko harus dirawat di rumah sakit di Bogor dan kemudian di rujuk ke RSPAD Gatot Subroto. “Sorenya hari Rabu, kok dia merasa tiba-tiba nggak enak badan, batuk, sesak, demam gitu, terus kemudian dirawat di rumah sakit itu. Hari Kamis dia udah diduga sebagai pasien Corona dan diambil swabnya diperiksa di Jakarta swabnya,” katanya.
“Waktu itu udah mau dikirim ke rujukan, tapi penuh semua. Akhirnya baru Sabtu pagi dikirim ke rumah sakit RSPAD karena kan dia dokter militer.” sambungnya.
Pandu juga dalam cuitannya menyatakan sangat prihatin karena banyak petugas medis yang terinfeksi akibat minimnya APD yakni alat pelindung diri untu menjaga keselamatan terpapar virus.
Asep Saepudin Sayyev |*