JURNAL INSPIRASI – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Insfrastruktur Irigasi Wilayah IV Leuwiliang mensurvei Tembok Penahan Tebing (TPT) yang dianggap sudah mengalami kerusakan cukup parah. TPT tersebut berada di kali Cigatet-Cianten di Kampung Banyusari RT 01 RW 08, Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

UPT Wilayah IV melalui Kepala TU Badri Salam menerangkan, kondisi TPT rusak akibat gerusan air dan kondisi bangunannya sudah cukup lama sehingga bTPT itu terancam ambruk. “Ada rencana perbaikan kembali. Untuk pembangunan TPT, utamanya kami usulkan ke Pemda melalui Dinas PUPR,” terang Badri kepada wartawan, kemarin.
Upaya tersebut juga untuk menghindari kekhawatiran warga sehingga TPT yang sudah lapuk itu bisa secepatnya diperbaiki.
Salah satu warga Leuwimekar, Fauzi menuturkan, jika TPT tidak cepat ditangani dikhawatirkan akan longsor dan mengancam 4 rumah warga apalagi apabila saluran air meluap. “Bisa saja sewaktu waktu TPT itu akan ambruk dan mengancam rumah warga yang tidak jauh dengan bantaran kali Cigatet,” kata dia.
Fauzi menambahkan kekhawatiran itu karena keberadaan rumah warga itu berada diatas dan samping TPT yang kondisinya sudah rusak. “Kehawatirkan pernah disampaikan oleh salah satu pemilik rumah yang berada di sekitar bangun TPT yaitu Ibu Tentat pemilik rumah waktu dia ke desa,” jelasnya.
Ibu Tentat kata Fauzi khawatir apabila kondisi air besar dan menghantam TPT terus ambruk, tentu rumahnya akan kena longsor. Sedangkan longsor pernah terjadi tahun lalu.
Kapala Desa Leuwimekar May Somarno menyampaikan terima kasih kepada UPT Irigasi dan Pengairan Wilayah IV Leuwiliang yang sudah mensurvei keadaan TPT rusak yang diakibatkan gerusan air dari aliran sungai Cigatet- Cianten.
“Memang apabila tidak segera diperbaiki TPT tersebut akan terjadi longsor dan berdampak ke rumah rumah warga yang bakal ikut ambruk juga,” tukasnya.
**aripekon