Leuwiliang | Jurnal Inspirasi
Setelah viralnya warga yang hendak lahiran harus ditandu memakai kain karena berada di Kampung terisolasi di Desa Gunung Menir, Desa Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor mendapatkan sorotan dari Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Wawan Hikal Kurdi. Pria yang biasa disapa Wanhai itu menysesalkan kondisi warga hendak melahirkan harus ditandu karena akses jalan yang sangat sulit dan terjal.
“Sebenarnya di Kabupaten Bogor sudah tak ada desa tertinggal, tapi makanya saya kaget dan menyesalkan masih ada akses jalan yang kurang diperhatikan pemerintah daerah,” kata Wakil Ketua DPRD Wawan Hikal Kurdi.
Politisi Partai Golkar itu menyampaikan, adanya program Samisade yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat itu bisa diprioritaskan. “Yang utamanya jelas, Pemerintah Kabupaten Bogor harus betul respons terhadap kondisi masyarakat yang rela ditandu cuma buat ke Puskesmas,” sesalnya.
Ia berharap, kejadian ini jangan sampai terulang. Karena masyarakat juga perlu mendapatkan fasilitas yang layak. “Harusnya ada skala prioritas terutama dari pihak desanya. Jangan sampai ada pembiaran,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang ibu hamil merupakan warga di Kampung Gunung hendak melahirkan di Puskesmas harus ditandu menggunakan kain sarung dan dipapah memakai bambu oleh warga sekitar. Pasalnya, kondisi jalan yang terjal serta akses jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Bahkan warga Kampung Gunung Menir bernama Teni Tania (19) yang ditandu itu viral saat video yang direkam warga ramai di grup perpesanan. Kejadian tersebut menurut informasi terjadi beberapa waktu lalu yakni pada 27 September 2021. Saat ini ibu dan bayinya yang sudah lahir itu kondisinya sehat.
Diungkapkan Bidan Desa Pabangbon Ayu Kusuma bahwa saat itu ada pasien ibu hamil datang usai ditandu dari Kampung Menir dibawa ke Puskesmas Pembantu Desa Pabangbon.
**cepikurniawan