Jabar Hanya Kucurkan Rp20 M
Bogor | Jurnal Inspirasi
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mengguyur RSUD Kota Bogor dengan anggaran bantuan provinsi (banprov) sebesar Rp20 miliar untuk pembangunan Blok 1 dan 4 rumah sakit pelat merah tersebut.
Namun, Direktur Utama RSUD, dr Ilham Chaidir menilai angka tersebut jauh dari cukup, sebab pihaknya melalui Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengajukan anggaran sebesar Rp255 miliar.
“Jadi total anggaran Rp255 miliar yang diajukan. Itu bisa dibuat bangunan super modern. Tapi ternyata hanya di-ACC Rp20 miliar,” ujar Ilham kepada wartawan, Kamis (26/8).
Menurut dia, berdasarkan konsultasi dengan tim pembuat Detail Engineering Design (DED) ana Rp20 miliar hanya dapat digunakan untuk membangun pondasi untuk 4 lantai.
Namun, kata Ilham, pihaknya mengaku akan terus mendorong jumlah banprov, agar minimal RSUD dapat membangun IGD dan poliklinik. “Ya, mudah-mudahan bisa ditambah Rp41 miliar hingga Rp45 miliar,” ungkapnya.
Tetapi, sambung Ilham, bila banprov tetap berada di angka Rp20 miliar, mau tidak mau pihaknya harus mencari alternatif pembiayaan. “Ya, bisa kita minta bantuan pemerintah pusat. Sebab, dengan angka Rp20 miliar untuk membangun dua blok. Tentunya pembangunannya mesti dicicil,” ucapnya.
Kata dia, RSUD harus memiliki gedung baru, terutama untuk poliklinik. Hal itu lantaran bangunan poliklinik yang ada sudah berusia 30 tahun, dan sudah bocor serta tak nyaman.
“Kemudian status kita yang akan menjadi rujukan regional dan menuju rumah sakit pendidikan, tentunya membuat RSUD mesti memiliki ruangan representatif karena Bogor adalah etalase Jabar,” katanya.
Selain itu, 40 persen pasien berasal dari luar wilayah. RSUD juga sudah mampu melakukan operasi sulit dan salah satu rumah sakit pusat yang menangani kanker.
“Jadi IGD harus diperbesar, ICU diperbanyak, ruang perkuliahan dan lain-lain di gedung 4 lantai itu,” jelasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri mengatakan, pihaknya akan mendorong dan mencarikan alternatif pembiayaan agar pembangunan dua blok RSUD dapat segera terealisasi.
“Kami akan kembali mencoba melobi Jabar dan sumber dana lainnya. Mudah-mudahan hasilnya maksimal,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Gus M ini juga meminta agar RSUD segera berkoordinasi dengan Dinkes dan stakeholder terkait untuk merumuskan permintaan bantuan anggaran lainnya.
“Tentu informasi dari pihak RSUD akan kami rumuskan di internal komisi. Untuk mencari jalan keluar terbaik,” pungkasnya.
** Fredy Kristianto