Jakarta | Jurnal Inspirasi
Ada isyarat yang berbeda dari suara sebelumnya yang
cenderung oposisi. Kini, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengisyaratkan PAN akan
bergabung ke koalisi pemerintah. Bagaimana respons Dradjad Wibowo?. “Sikap
politik bang Zul terkait posisi PAN dengan pemerintah sudah diketahui semua
kader PAN sejak lama. Hal ini juga sudah berkali-kali disampaikannya kepada
para pemegang hak suara di Kongres,” ujar Dradjad kepada wartawan, Kamis
(13/2).
Dradjad diketahui merupakan calon ketua umum PAN. Saat kongres kemarin, Dradjad
menjadi rival Zulkifi, Mulfachri Harahap, dan juga Asman Abnur yang belakangan
mundur sebelum pemungutan suara. Namun, Dradjad kalah di proses perhitungan
suara, dia hanya mendapat suara 6 suara.
Kembali ke respons Dradjad, dia mengaku menghormati pilihan Zulkifli. Dradjad
menilai Zulkifli yang akan menjalankan mesin partai, dan semua kader PAN sudah
seharusnya mengikuti sikap dan mandat Ketum.
“Kongres PAN di Kendari memilih bang Zul sebagai Ketum 2020-2025, bahkan
dengan selisih suara yang sangat besar. Jadi bang Zul mempunyai mandat penuh
dan sah dari peserta Kongres untuk memilih apapun sikap politik nasional PAN
nanti,” ucapnya.
Preferensi bang Zul sebagai Ketum adalah tidak beroposisi, tapi mendukung
pemerintah. Sekarang bang Zul memegang mandat penuh dan sah untuk mendukung
pemerintah, terlepas nanti bagaimana bentuknya. Semua kader PAN, termasuk saya,
mempunyai kewajiban moral untuk menghormati dan mengikuti keputusan bang Zul
sebagai Ketum. Memang begitu lah berdemokrasi yang benar, setelah keputusan
dibuat dalam demokrasi, ya kita semua mengikuti keputusan tersebut,” sambungnya.
Sebelumnya, Zulkifli dalam pidato penutupan Kongres PAN mengisyaratkan PAN akan
berkoalisi ke pemerintah. Dia menilai jika PAN menjadi oposisi pemerintah
seperti PKS, itu akan membuat PAN rugi.
“Kalau oposisi itu sudah diambil tagline-nya oleh PKS. Kalau kita ikut
masuk ke situ, isu oposisi yang sudah diambil oleh itu temen kita partai itu
akan sangat merugikan kita,” kata Zulhas dalam sambutannya menutup Kongres
PAN di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (12/2).
“Oleh karena itu, kita mesti menentukan positioning kita kemudian. Dengan
siapa kita mesti berteman. Paling tidak kita tidak bermusuhan dengan banyak
orang,” sambung Zul. SEP