Bogor | Jurnal Inspirasi
Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) tengah menggelar Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XVIII Tahun 2021.
Memasuki pekan kedua, kegiatan yang diselenggarakan Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor ini mengundang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sebagai pembicara beberapa hari lalu.
Kehadiran Menparekraf Sandiaga Uno menjadi daya tarik tersendiri dalam acara ini. Ia menyampaikan materi tentang kepemimpinan.
Leadership Style saat ini menurut Sandiaga, adalah pemimpin yang inovatif. Menurutnya masyarakat menginginkan bukan hanya ide – ide lama dengan pengerjaan yang sama, tapi inovasi yang diperlukan dari pemimpin – pemimpin dan pemimpin yang memberikan contoh.
“To lead, is to give an example, yang memberikan contoh, pemimpin yang memberikan inspirasi, to lead is to inspire, bagaimana kita memberi inspirasi dan contoh yang baik sebagai teladan bukan do as I say tapi tapi do as I do. Bukan hanya melakukan apa yang kita berikan arahan tapi mengikuti apa yang kita terapkan dalam keseharian kita, “ tuturnya.
Bicara sederhana kata Sandiaga dimulai dari diri sendiri. Jika bicara kerja keras, pemimpin itulah yang harus menunjukannya.
“Tunjukan pemimpin itulah yang turun tangan bekerja keras menyingsingkan lengan baju, ini yang disebut dengan pemimpin era 4.0. Pemimpin yang beradaptasi dengan teknologi digital, pemimpin yang terhubung dengan rakyatnya melalui platform – platform. Banyak platform yang saat ini tersedia yang memberikan kesempatan langsung bersentuhan dengan masyarakat,” tegasnya.
Ia pun mengajak peserta untuk menerapkan etos kerja empat AS, yakni kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas. Dengan menerapkan etos kerja tersebut Ia yakin akan lahir ide – ide inovatif dan inspiratif dalam mengelola pertanian dan sektor lainnya sehingga tercapai pembangunan yang berkelanjutan.
“Saya yakin di PKN akan lahir pemimpin – pemimpin yang berkompeten, gubernur – gubernur baru, bupati – bupati baru, menteri – menteri baru. Semuanya dengan konsep kerja empat AS, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas,” tegasnya di pertemuan virtual yang diikuti oleh puluhan peserta lintas Kementerian dan Lembaga.
Hal senada disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat pembukaan beberapa waktu lalu. Mentan Syahrul menyampaikan bahwa pemimpin harus bisa bertindak secara cepat, cermat, dan akurat.
“Jadi istilah yang selalu saya sampaikan, pemimpin itu harus CCA, yaitu cepat, cermat dan akurat,” ujar Syahrul.
Selain itu, mantan gubernur dua periode Sulawesi Selatan itu juga menyampaikan bahwa pemimpin harus memiliki karakter yang selalu bersesuaian dengan tuntunan agama.
“Pemimpin itu tidak harus di kantor, dimanapun bisa bekerja. Tetapi, pemimpin tidak boleh tidur atas tanggung jawab yang Tuhan berikan kepadanya. Kau mau sakit ke, apa ke, tetap bekerja,” ujar Syahrul.
Sementara itu tujuan dari PKN Tingkat II ini disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi . Kata Dedi tujuan PKN ini adalah untuk mengembangkan kompetensi kepemimpinan strategis pada jabatan pimpinan tinggi pratama.
“Kemudian metodologi dari pengajaran ini karena saat ini kita sedang memasuki pandemi COVID-19 sesuai dengan surat edaran PAN-RB, surat edaran Kepala Administrasi Negara dan Surat edaran Sekretaris Kementan, maka untuk di awal pelatihan ini semuanya dilakukan secara online,” ujar Dedi.
** Regi/PPMKP