Cibungbulang | Jurnal Inspirasi
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Ruhiyat Sujana mendatangi Puskesmas Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang pada Sabtu (10/7/2021), menyikapi video yang viral Jumat (9/10/2021), dimana seorang pasien hamil dan pasien positif yang hendak berobat ke Puskesmas Situ Udik itu viral. Dalam video itu terdengar suasana karaoken di dalam Puskemas.
“Terkait di internal puskesmas tadi, ada yang nyanyi-nyanyi, kedua terkait dengan persoalan yang pasien Covid-19 itu yang menjadi dua hal yang berbeda, makanya saya coba menyikapi itu,” ungkap Ruhiyat Sujana kepada wartawan usai kunjungananya ke Puskesmas Situ Udik, Sabtu (10/07/2021).
Dia juga mempertanyakan, mengapa pasien positif Covid-19 itu berkeliaran, lalu mempertanyakan tindakan hal ini Puskesmas Situ Udik sudah mentracking atau belum dan lain sebagainya.
“Lalu terkait soal etika tadi saya juga mempertegas berbicara masih jam kerja lalu misalnya ada nyanyi-nyanyi itu harus menjadi catatan bagi pihak puskesmas untuk mengevaluasi, saya pun sudah menyampaikan kepada Kepala Dinas Kabupaten Bogor,” katanya.
Ditempat yang sama, Kepala Puskesmas Situ Udik drg. Lenny Asyita mengaku bahwa dirinya telah menegur terhadap pegawai Puskesmas Situ Udik yang ada dalam video viral itu. Ia juga mengatakan, yang dilakukan pegawainya itu hanya untuk hiburan sambil mengerjakan tugas.
“Ini sebenernya sedang dibersihkan karena kelihatannya pasiennya udah sepi, mumpung pasien sepi mereka bersih-bersih sekalian di dalam cuma nyanyi-nyanyi biasa, karena melihat ada mic di depan situ,” ujarnya.
Diavjuga menyampaikan permohonan maaf karena menurutnya, bahwa yang dilakukan pagawainya yang ada dalam video viral itu tidak sadar kalau suara mic terdengar keras karena mic yang biasa dipakai untuk memanggil pasien.
“Akan ada sanksi, saya akan tindak keras kepada pelaku dan saya sudah beri peringatan dari kemarin, kemudian nanti saya akan pelajari lagi nanti kira -kira untuk sanksinya seperti apa, karena kan baru kemarin kejadiannya jadi saya harus pelajari dulu seperti apa sebenarnya sanksinya,” ucapnya.
Saat kejadian, drg. Lenny Asyita mengatakan, sebelum ada pasien, di dalam Puskesmas itu ada tiga orang pegawai, kemudian satu orang membuka pintu. Cuma, kata dia, yang menyanyi saat itu ada dua orang.
Saat itu pasien yang datang ada dua orang, pasien ibu hamil itu hanya datang ingin tahu kartu BPJS-nya masih bisa dipakai atau tidak di Puskesmas lain.
“Seperti itu karena memang dia kan faskesnya faskes sini, dan kita jawab tidak bisa dan dia langsung pulang si pasien ibu hamil itu, dan yang positif itu yang memvideokan,” pungkasnya.
** Cepi Kurniawan