Leuwisadeng l Jurnal Inspirasi
Puluhan murid Madrasah Ibtidayah (MI) Tarbiyatul Aulad di Kampung Pondok Bujang RT 06 RW 02, Desa Kalong 1, Kecamatan Leuwisadeng, terpaksa melangsungkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menumpang di majelis taklim Al-Fatah dengan cara diskat menggunakan triplek lantaran ketiadaan fasilitas belajar.
Gedung sekolah MI yang biasa digunakan KBM sudah 3 tahun ambruk karena termakan usia.” Dengan terpaksa KBM pun dilakukan di tempat ibadah Majelis Taklim,” kata Aktivis Madrasah dari warga sekitar, Teja Sukmana kepada Jurnal Bogor, Minggu (15/3).
Teja menerangkan, gedung sekolah MI tersebut pernah dibangun pada tahun 2012 semasa waktu masih adanya anggaran dari PNPM. Namun 2015 lalu, tanpa diketahui bangunan madrasah bagian plafon dihuni ratusan binatang kelelawar sehingga menimbulkan bau tak sedap.
Menurutnya, kawanan kelelawar jumlahnya semakin banyak sehingga kotorannya berdampak basah pada bangunan dan mengakibatkan hancurnya bangunan gedung sekolah MI.” Bermacam cara sudah dilakukan untuk mengusir binatang tersebut tetapi hasilnya nihil.
Dengan menggunakan bambu, kawat jaring untuk mengusir binatang kelelawar yang sudah lama mengganggu kenyamanan kegiatan belajar, namun selalu jebol,” tukasnya.
Dia berharap gedung MI bisa dibangun kembali idealnya 6 lokal. Teja mengatakan, meski saat ini belum ada realisasinya, tetapi dia selalu mengajak para donatur untuk berswadaya guna mendirikan bangunan baru.” Hanya saja yang selalu respon dari Karya Usaha Mandiri Syariah (KKUMS) yang memberikan bantuan untuk kebutuhan madrasah,” sebutnya.
Kondisi gedung sekolah pun tampak seluruhnya mengalami kerusakan. “Warga bersama pemerintah desa setempat masih mencari solusi agar perencanaan untuk pembangunan gedung sekolah MI bisa dilakukan,” sambung Sekretaris Desa Kalong 1, Yayat Supriyatna.
Yayat membeberkan sejauh ini bangunan gedung MI belum pernah tersentuh bantuan pemerintah. “Belum pernah tersentuh selain dari anggaran PNPM,” bebernya.
Agar tetap bisa bermanfaat, ujar Yayat, mengingat antusias warga akan pendidikan madrasah di wilayahnya begitu tinggi, maka akan diupayakan dibangun kembali bangunan tersebut. “Akan dijadikan kegiatan belajar masyarakat seperti biasanya,” tutupnya.
Arip Ekon