Bogor-| Jurnal Inspirasi
Derap langkah serempak barisan yang didominasi seragam berwarna hijau menderu di lapangan komplek Surya Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor, Sabtu (22/5). Mereka bukan tentara yang tengah berlatih, tapi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Kementerian Pertanian dan Badan Tenaga Aton Nasional (BATAN) yang tengah mengikuti pelatihan bela negara.
Setidaknya ada 111 CPNS Kementerian Pertanian dan 40 CPNS BATAN yang tengah digembleng pelatihan bela negara, salah satu agenda Latsar yang wajib diikuti CPNS. Kegiatan melibatkan prajurit-prajurit TNI AD dari Korem 061 Suryakancana Bogor yang didampingi Widi Hardjono dan Abdul Hani, widyaiswara PPMKP yang mengantongi sertifikat wisesa dari Dewan Ketahanan Nasional (wantanas).
Widi Hardjono mengatakan, materi nilai-nilai dasar bela negara meliputi cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, kesetiaan pada pancasila, rela berkorban serta penguasaan kemampuan awal bela negara. “Bela negara harus dipahami secara luas agar bisa dilaksanakan masyarakat sesuai kapasitasnya masing-masing sehingga dapat dijadikan benteng untuk mempertahankan keutuhan NKRI dari ancaman-ancaman yang mungkin muncul, “ ucap Widi.
Widi mengatakan, khusus untuk peserta latsar CPNS yang sebagian besar generasi milenial perlu dipahami bahwa bela negara tidak hanya membela negara dari berbagai ancaman baik berupa perpecahan, radikalisme maupun terorisme. Namun demikian, sebagai upaya meningkatkan kualitas diri juga termasuk dalam bentuk sikap membela negara.
Menurut Widi, saat ini semua unsur dihadapkan dengan tantangan utama yaitu kemajuan teknologi informasi. Salah satunya keberadaaan sosial media (sosmed) yang merupakan sarana paling modern untuk menyampaikan sebuah pemikiran.
Namun katanya, hal ini harus disikapi dengan bijak agar tidak terjebak dalam isu-isu yang sengaja disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab dalam bentuk berita-berita hoax. “Sebagai aparatur negara PNS harus hadir sebagai garda terdepan pemersatu bangsa dibalut semangat nasionalisme untuk mencegah dampak lebih lanjut dari serangan berita-berita hoax tersebut,” tegas Widi.
Sementara Abdul Hani berharap seluruh peserta latsar dapat menginternalisasi makna semangat bela negara dengan lebih baik dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang berakhir pada sore hari tersebut juga memberikan latihan keterampilan baris berbaris untuk melatih disiplin dan mental mereka.
Dalam sebuah kesempatan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan, dalam membela negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan senjata, akan tetapi juga dilakukan dengan kesadaran setiap warga untuk membela negara. SYl mengajak meningkatkan sikap patriotisme, mengingat tantangan dan ancaman terhadap keutuhan negara RI kini sangat beragam.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian menyampaikan salah satu wujud dan semangat cinta tanah air yaitu mencintai pangan lokal dan mencintai produksi dalam negeri. Hal ini sama dengan mengapresiasi kerja keras petani didampingi penyuluh di lapangan.
** Viera R.A/Regi – PPMKP