Tenjolaya | Jurnal Inspirasi
Seorang kurir ekspedisi Ninja Expres yang berkantor di Jalan Leuwengkolot Cibungbulang, mendadak viral. Pasalnya saat mengantarkan pesanan barang berupa sendal ke salah satu warga di Kampung Cikareo, RT 03, RW 04, Desa Gunung Mulya, Kecamatan Tenjolaya ditolak pemesannya karena dianggap salah ukuran dan warna. Antara sang kurir dan si penerima barang terjadi perdebatan dan pelaku pun tetap tak mau bayar.
Kesal dengan kurir yang tetap minta bayar, pelaku pun masuk ke kamar rumahnya dan langsung membawa pistol. Kejadian itu menurut korban terjadi pada Minggu (2/5/2031) pukul 11.30 Wib. Pihak kurir yang didamping rekan kerjanya mendatangi Polsek Ciampea, pukul 20.44 Wib melaporkan kejadian tersebut.
“Belum ditodong sih sempet dihalau oleh istrinya, kronologinya kan sistem COD, pertama-tama datang kan setelah itu dia nanya karena pesanan sempat salah ukuran dan akhirnya nanya lagi membahas soal warna pesanan,” ujar Yoga, kurir Ninja Expres kepada awak media.
Setelah itu, dirinya menjelaskan bahwa dirinya tidak mengetahui isi yang ada di dalam paket pesanan. “Barang diambil sama dia, dan saya meminta untuk lebih dipercepat karena dikejar oleh waktu, saya menjelaskan untuk jangan dibuka terlebih dahulu dengan sistem COD yang seperti itu,” tuturnya.
Menurut dia, pelaku si penerima barang berpendapat kurir manapun bisa untuk membuka barangnya sebelum dibayar, namun dirinya mempertanyakan kurir yang mana yang melakukan SOP seperti itu. “Ah kurir yang lain pun bisa, kurir yang mana, hampir semua jasa ekspedisi memiliki SOP seperti itu, sebelum dibuka harus dibayar,” singkat dia.
Masalah perdebatan itu setelah pelaku melihat pesanan salah dan tidak sesuai dengan pesanan dia, hingga tidak ingin membayar pesanannya. “Ga bisa gitu pak, Saya kan sebelum menjelaskan dari awal jangan dulu dibuka, dan saya hanya kurir,” jelas dia.
Setelah berdebat dengan pemesanan barang tersebut, pemesanan barang tersebut berjalan menuju ruangan dan membawa pistol. “Saya ga tahu itu pistol mainan atau benar karena saya panik duluan, saat mau ditodongkan ke arah saya dihalau oleh sang istri, saya merasa down atas kejadian tadi, dan saya au bikin laporan,” ujarnya.
Sementara Kapolsek Ciampea, Kompol Beben membenarkan kejadian itu, namun masih proses lidik dan masih proses pengembangan informasi. “Sepertinya kita lagi nyari-nyari info lengkapnya,” pungkasnya.
** Cepi Kurniawan