26.6 C
Bogor
Friday, November 22, 2024

Buy now

spot_img

Harga Bawang Bombay dan Jahe Meroket

Bogor, Jurnal Inspirasi

Masuknya wabah virus Covid-19 atau Corona ke Indonesia, yang menyebabkan dua warga Kota Depok positif mengidap virus tersebut, rupanya berimbas terhadap ketersediaan stok bahan pokok di Kota Hujan. Di antaranya yang mengalami kelangkaan adalah gula pasir dan bawang bombay dan jahe. Akibatnya, harga jual pun meroket.

Kepala Unit Pasar Pasar Bogor, Maradona mengatakan bahwa dari berbagai komoditi, yang mengalami kenaikan paling signifikan adalah bawang bombay dan jahe. Pasalnya, bawang bombay yang sebelumnya hanya dibanderol Rp80 ribu per kilogram kink naik menjadi Rp150 ribu.

Sementara untuk jahe, harganya kini mencapai Rp49 ribu perkilogram dari sebelumnya yang hanya Rp28 ribu. “Mungkin karena jahe dianggap bisa menaikan imun tubuh untuk mencegah Corona,” ujar Maradona kepada wartawan, Kamis (5/3).

Sementara untuk gula dan telur, kata dia, hanya mengalami kenaikan Rp1.000 perkilogramnya. “Kalau gula pasir lokal dari Rp15 ribu perkilogram menjadi Rp16 ribu. Sedangkan telur, dari Rp25 ribu menjadi Rp26 ribu. Ya, kenaikannya masih wajar,” ungkapnya.

Maradona memastikan bahwa stok bahan pokok di Pasar Bogor tidak mengalami kekurangan. “Stok sembako saat ini masih aman. Petugas kami pun sejauh ini selalu memonitor,” ucapnya.

Kepada wartawan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Ganjar Gunawan membenarkan terkait adanya kenaikan harga itu. “Hasil pemantauan petugas  harga Bahan Pokok Penting (Bapokting) bahwa saat ini di pasaran, harga komoditi gula pasir, dan bawang bombay mengalami kenaikan,” katanya.

Ia menegaskan bahwa Tim Satgas Pangan Polresta Bogor Kota saat ini tengah memantau untuk mengantisipasi adanya upaya penimbunan komoditi. “Tapi sejauh ini belom ada laporan atau temuan lapangan,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto mengatakan bahwa virus Corvid-19 perlu ditangani dengan serius, dan dewan telah mengusulkan adanya rapat Muspida khusus untuk membahas hal tersebut. “Nanti DPRD akan bekerja di tupoksinya, pemkot, kepolisian dan tentara juga bekerja dalam konteksnya. Sehingga nantinya semua program pencegahan dapat terintegerasi,” katanya.

Selain itu, diperlukan adanya tim khusus terpadu dalam menangani masalah ketersediaan masker dan hand sanitizer. Termasuk juga kebutuhan masyarakat terhadap gula pasir, bawang bombay dan sayur mayur lainnya. “Ini penting untuk diawasi. DPRD tentunya akan mengawasi itu oleh komisi terkait yang akan turun langsung ke lokasi sana,” paparnya.n Fredy Kristianto

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles