Bogor | Jurnal Inspirasi
Kasus positif Covid-19 di Kota Hujan masih belum mereda. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun mengambil langkah dengan akan menjadikan GOR Pajajaran sebagai rumah sakit darurat Covid-19. “Kami akan menyiapkan GOR Pajajaran sebagai rumah sakit darurat, nanti di dalamnya terdapat 70 tempat tidur,” ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto kepada wartawan, Kamis (10/12).
Menurut Bima, nantinya GOR dikhususkan bagi pasien yang disertai dengan gejala Covid-19. Saat ini, sambung dia, Pemkot Bogor tengah mengajukan anggaran ke pemerintah pusat terkait rencana tersebut. “Jadi penganggarannya sedang kita ajukan ke pusat. GOR, khusus mereka yang bergejala,” ucap Bima.
Bima menegaskan, nantinya kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) akan difungsikan sebagai UGD RS Darurat tersebut. “Kantor Dispora itu akan dijadikan UGD,” tegasnya.
Pengambilan kebijakan tersebut diketahui lantaran tingkat ketersediaan tempat tidur atau okupansi rumah sakit sudah menyentuh 50 persen pada pekan lalu.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) pada Kamis (10/12), total kasus positif Covid-19 sudah menyentuh 11.441 orang. Dengan rincian, terkonfirmasi positif Covid 3.907, masih sakit 702. Kemudian sebanyak 3.095 orang dinyatakan sembuh, dan 110 pasien meninggal dunia.
Sedangkan untuk yang terkonfirmasi Probable (PDP) total 79, 11 diantaranya dinyatakan sembuh, dan 68 pasien meninggal dunia. “Untuk suspek keseluruhan ada 3.538, 285 masih sakir, discarded 3.193, dan korban meninggal 10 orang,” ucap Kepala Dinkes, dr Sri Nowo Retno.
Sedangkan untuk kontak erat berjumlah 3.917, 460 orang masih karantina, 3.457 telah selesai isolasi.
** Fredy Kristianto